Perut Sapi di Negara Ini Dilubangi, Kira-Kira Apa Tujuannya Ya?

Penulis: Agista Rully

Diterbitkan:

Perut Sapi di Negara Ini Dilubangi, Kira-Kira Apa Tujuannya Ya? © wittyfeed.com

Kapanlagi.com - Teknologi peternakan masing-masing negara memang berbeda-beda. Meski demikian, menurut data International Federation of Organic Agriculture (IFOAM) negara-negara yang terletak di Selandia Baru, Australia, dan Asia Pasifik lah yang memiliki metode pertanian terbaik. Hal ini dibuktikan dari 40% hasil pertanian sehat yang dihasilkan dari negara-negara ini.

Sementara itu pemain besar di bidang pertanian adalah Eropa karena memiliki setidaknya 11.5 juta hektar lahan atau setara dengan 27% lahan pertanian dunia. Tak heran bila teknologi pertanian di negara-negara yang disebutkan tadi lebih maju daripada Indonesia.

Sapi di Swiss memiliki lubang di perutnya untuk memudahkan pemeriksaan nutrisi yang dikonsumsi © wittyfeed.com

Salah satu teknologi pertanian dan peternakan yang cukup kontroversial namun terbukti bermanfaat adalah pemasangan kanula atau fistula di bagian perut sapi. Dengan teknologi yang diterapkan di Swiss ini, perut sapi dilubangi dan dipasang pipa tertentu, fungsinya adalah untuk menilai seberapa banyak nutrisi yang dikonsumsi dan kelancaran proses pencernaan sapi.

Lubang di bagian perut sapi ini mulai digalakkan pada tahun 1833, pada saat itu teknologi ini mendapatkan banyak kritikan. Karena lubang berdiameter sebesar 20 cm ini dianggap menyiksa sapi dan dibiarkan terbuka sehingga ditakutkan akan menyebabkan infeksi.

Kelihatannya menyiksa namun sapi yang dipasangi fistula justru memiliki angka harapan hidup lebih lama © wittyfeed.com

Kendati demikian, dalam pelaksanaannya lubang di sisi tubuh sapi ini dipasang saat sang mamalia dalam keadaan terbius. Dan Diberikan waktu istirahat khusus bagi sapi setelah dipasangkan kanula di tubuhnya. Belum lagi para sapi yang mendapatkan perawatan ini akan diberi makanan khusus yakni berupa gandum dan rumput.

Namun saat ini lubang-lubang di perut sapi tersebut dapat ditutup dan dibuka sehingga akan mengurangi risiko infeksi pada tubuh sapi. Dan berdasarkan penelitian terakhir, teknik ini justru meningkatkan usia harapan hidup sapi karena gizi dan nutrisi yang diberikan lebih seimbang setelah melalui pemeriksaan rutin. Kini hampir sebagian besar negara maju mengadopsi teknologi ini. Nah, Indonesia kapan ya?

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(wit/agt)

Editor:

Agista Rully

Rekomendasi
Trending