Sederet Fakta Ledakan Bom Sibolga: Tak Mau Dievakuasi, Istri dan Anak Meledakkan Diri
Bom meledak di Sibolga (Credit: merdeka.com)
Kapanlagi.com - Pasukan Densus 88 Antiteror melakukan penggerebekan di Kota Sibolga, Sumatera Utara, Selasa (12/03) siang lantaran diduga adanya teroris. Sebelumnya, polisi mendapat aduan dari warga setempat karena mendengar suara ledakan dari salah satu rumah di Jalan Cendrawasih Gang Serumpun.
Pasca ledakan terjadi, petugas kepolisian langsung menyisir dan mensterilkan lokasi. Warga setempat pun diminta untuk jaga jarak sekitar 200 meter dari lokasi penggerebekan.
Siapa pelakunya dan apa motifnya? Berikut sederet fakta yang berhasil dikumpulkan terkait ledakan bom di Sibolga, Sumatera Utara.
Advertisement
1. Terduga Teroris Ditangkap
Polisi dan Densus 88 berhasil mengamankan seorang pria yang diduga adalah pelaku ledakan bom. Penyergapan itu merupakan hasil pengembangan dari kasus penangkapan terduga teroris di Lampung pada 9 Maret 2019 lalu.
"Penangkapan di Sibolga ini murni pengembangan dari penangkapan di Lampung kemarin," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal saat dikonfirmasi, Jakarta, Selasa (12/3).
(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)
2. Anak dan Istri Meledakkan Diri
Pasca penangkapan terduga teroris di Sibolga, sterilisasi di sekitar rumah masih harus dilakukan karena diduga ada istri dan anaknya di dalam. Namun keduanya menolak untuk dievakuasi oleh tim Densus 88. Setelah kurang lebih 10 jam melakukan negoisasi, ibu dan anak tersebut memilih untuk meledakkan diri.
"Istri sama anaknya meledakkan diri sekitar setengah dua dan jam dua dini hari," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo saat dihubungi merdeka.com, Rabu (13/9).
3. Kedatangan Presiden
Ledakan bom di Sibolga terjadi beberapa hari sebelum kedatangan Presiden Jokowi. Dari informasi yang sudah beredar, pada tanggal 18 Maret mendatang, Jokowi berencana untuk meresmikan pelabuhan di sana.
Terkait hal itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal mengatakan, aparat keamanan telah memiliki standar operasi prosedur (SOP) dalam mengamankan Presiden dari berbagai ancaman.
"Pengamanan terhadap Presiden sudah ada SOP-nya, termasuk dari ancaman teroris," ujar Iqbal saat dikonfirmasi, Jakarta, Selasa (12/3/2019).
4. Tidak Ada Hubungannya Dengan Pemilu
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal itu juga memastikan, penangkapan terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) itu tidak ada kaitannya dengan situasi politik saat ini. Operasi itu dilakukan lantaran ada laporan dari warga soal ledakan.
"Penangkapan kasus teror di Sibolga tidak ada kaitan dengan Pemilu. Densus sudah menjajaki kelompok ini beberapa waktu yang lalu. Seorang pelaku sudah ditangkap kemarin di Lampung," kata Iqbal.
Berita #VIRAL Lainnya!
Soal Cewek Jual Jasa Temani Nonton Film 'DILAN 1991', Andovi Da Lopez: Jenius
Viral Foto Mie Goreng Dikasih Topping Es Krim Cokelat & Mangga, Rasanya Gimana Tuh?
Maling Helm, 2 Pemuda Ini Dihukum Tidur di Kamar Jenazah Rumah Sakit
Kisah Haru Bapak Bawakan Triplek Pakai Becak Demi Keluarga Bisa Makan
Begitu Sakit Hati, Pria Ini Putusin Pacarnya Lewat Baliho
(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)
(kpl/mdk/tmd)
Advertisement
