Sejarah Tradisi Mudik Lebaran di Indonesia, Konon Bermula Sejak Zaman Majapahit

Diterbitkan:

Sejarah Tradisi Mudik Lebaran di Indonesia, Konon Bermula Sejak Zaman Majapahit
Sejarah Tradisi Mudik Lebaran di Indonesia (credit: unsplash)

Kapanlagi.com - Hari raya Idul Fitri atau Lebaran tinggal sebentar lagi. Di Indonesia, Lebaran dirayakan dengan penuh suka cita. Berbagai tradisi khas dijalankan oleh masyarakat ketika Lebaran, salah satu yang paling umum dan banyak dilakukan adalah mudik ke kampung halaman. Mudik merupakan istilah yang merujuk pada perjalanan pulang ke kampung halaman atau tempat asal, khususnya saat menjelang Lebaran atau Idul Fitri.

Orang-orang melakukan mudik Lebaran agar bisa berkumpul dengan keluarga dan sanak saudara di hari yang fitri. Mudik sudah jadi sebuah tradisi tahunan yang sudah mengakar kuat di masyarakat Indonesia. Karenanya, mudik Lebaran bukan lagi budaya populer. Mudik bahkan memiliki sejarah yang panjang di masa lalu yang belum banyak orang tahu.

Penasaran, bagaimana sebenarnya sejarah tradisi mudik Lebaran di Indonesia? Untuk mengetahuinya, langsung saja simak ulasan berikut ini:

1. Pengertian Mudik

Istilah "mudik" yang telah resmi dimasukkan ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dalam KBBI ternyata mempunyai makna 'kembali ke udik (hulu sungai, pedalaman)' dan 'pulang ke kampung halaman'.

Asal mula kata mudik tersebut, disinyalir dari kata dalam bahasa Melayu "udik" yang berarti 'hulu sungai'. Penggunaan kata "udik" pada masa lampau mengacu pada kebiasaan masyarakat Melayu yang tinggal di bagian hulu sungai. Pada masanya dulu, mereka sering melakukan perjalanan ke hilir sungai dengan perahu. Setelah menyelesaikan kegiatan mereka di sana, mereka pulang ke bagian hulu pada sore hari. Dari situlah kata "mudik" disinyalir berasal.

Namun ada juga anggapan bahwa asal-usul istilah mudik justru berasal dari bahasa Jawa, yaitu "mulih dilik". Dalam bahasa Jawa, frasa "mulih dilik" bisa diartikan 'pulang untuk sementara waktu'. Selain itu, ada juga ada pandangan lain yang menyatakan bahwa kata "mudik" berasal dari bahasa Betawi, yaitu "menuju udik (kampung)".

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Sejarah Mudik Lebaran di Indonesia

Mudik Lebaran di Indonesia telah menjadi tradisi. Saat itulah, banyak perantau pulang ke kampung halaman untuk merayakan hari raya bersama keluarga. Dilansir dari merdeka.com, tradisi mudik di Indonesia diyakini sudah ada sejak zaman Majapahit. Namun tentunya pada masa itu, mudik bukan dilakukan tujuan merayakan hari raya bersama keluarga.

Pada masa itu, orang-orang yang bekerja sebagai petani dengan ladang pertanian yang jauh dari rumah akan kembali ke kampung halaman. Hal tersebut dilakukan pada waktu-waktu tertentu, terutama untuk melakukan upacara membersihkan makam leluhur.

Menurut data Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, awal mula istilah "mudik" dipakai pertama kali untuk menjelaskan tradisi pulang kampung besar-besaran adalah pada tahun 1970-an. Pada saat itu, banyak perantau dari Jakarta yang bekerja di berbagai sektor pulang ke kampung halaman secara bersamaan dan masif. Saat itulah, istilah "mudik muncul jadi kata yang mendiskripsikan tradisi pulang kampung jelang hari Lebaran.

Seiring dengan perkembangan zaman, tradisi mudik di Indonesia semakin berkembang menjadi lebih besar dan lebih terorganisir, terutama dengan adanya kemajuan dalam bidang transportasi. Saat ini, mudik menjadi fenomena sosial yang besar, di mana jutaan orang melakukan perjalanan jauh untuk berkumpul dengan keluarga dan sanak saudara mereka di kampung halaman, menciptakan momen-momen berharga yang menjadi bagian integral dari warisan budaya Indonesia.

3. Hikmah Mudik Lebaran

Mudik Lebaran bukan sekadar kegiatan berpergian dengan tujuan kampung halaman. Dari sudut pandang Islam, mudik Lebaran juga mendatangkan beberapa hikmah kebaikan. Berikut beberapa hikmah mudik Lebaran:

1. Mempererat Ukhuwah Islamiyah

Mudik Lebaran juga merupakan kesempatan untuk mempererat ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan umat Islam. Umat Islam dari berbagai daerah berkumpul di kampung halaman dengan tujuan yang sama, yaitu merayakan hari raya bersama. Ini memperkuat ikatan persaudaraan dan solidaritas antar sesama muslim.

2. Bentuk Bakti pada Orang Tua

Mudik Lebaran juga menjadi bentuk bakti seorang anak pada orangtua. Umat Islam dianjurkan untuk mengunjungi dan menghormati orangtua serta memberikan perhatian dan bantuan kepada mereka. Mudik Lebaran menjadi momen untuk menjalankan kewajiban ini dengan meluangkan waktu untuk bersama keluarga di kampung halaman.

3. Meningkatkan Rasa Syukur

Mudik Lebaran juga mengajarkan umat Islam untuk bersyukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah. Dengan berkumpul bersama keluarga di kampung halaman, umat Islam diajarkan untuk menghargai dan mensyukuri rahmat dan berkah yang telah diberikan dalam hidup mereka.

Itulah di antaranya ulasan terkait sejarah tradisi mudik di Indonesia. Semoga bisa menjawab rasa penasaran, menambah wawasan, dan meningkatkan keimanan sebagai seorang muslim. Amin.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending