Apa Perbedaan Mudik dan Pulang Kampung? Inilah Penjelasannya

1. Sejarah Mudik

(credit: pixabay)

Di Indonesia, mudik memang seperti sudah menjadi tradisi, terutama saat mendekati hari raya tertentu. Pada saat tersebut, biasanya masyarakat di perantauan akan berbondong-bondong kembali ke daerah asalnya. Bahkan, tradisi mudik di hari raya sebenarnya juga ada di berbagai negara di dunia seperti Malaysia dan Bangladesh.

Dilansir dari merdeka.com, tradisi mudik di Indonesia ternyata sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit. Pada masa itu, mudik justru dilakukan oleh para petani yang lahan pertaniannya jauh dari kampung halaman. Pada masa tertentu para petani tersebut akan pulang ke kampung halaman untuk membersihkan makan leluhur.

2. Asal Kata Mudik

Masih dilansir dari merdeka.com, kata mudik yang saat ini sudah masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ternyata berasal dari bahasa Jawa 'mulih dilik'. Kata dalam bahasa Jawa tersebut berarti pulang sebentar. Namun, ada pula yang menyebut jika mudik berasal dari bahasa betawi 'menuju udik (kampung)'.

3. Arti Kata Berdasarkan KBBI

Untuk mengetahui makna suatu kata, hal pertama kali yang paling mudah untuk dilakukan adalah dengan mengecek Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Sebab, kamus memang memuat makna berbagai kata secara leksikal.

Meski hanya secara leksikal dan tidak melibatkan konteks, kamus dirasa cukup untuk menunjukkan makna dasar dari sebuah kata secara umum dan sederhana. Lantas seperti apa makna kata 'mudik' dan 'pulang kampung' di KBBI?

Mudik dalam KBBI ternyata mempunyai makna 'kembali ke udik (hulu sungai, pedalaman)' dan 'pulang ke kampung halaman'. Sementara, 'pulang kampung' merupakan kata majemuk yang dalam KBBI dimaknai 'kembali ke kampung', 'mudik'. Berdasarkan pemaknaan dari kamus yang sangat leksikal tersebut, mudik dan pulang kampung adalah satu hal yang sama atau bersinonim.

4. Perbedaan Mudik dan Pulang Kampung secara Kontekstual

(credit: pixabay)

Sepertinya memang agak sulit untuk menemukan perbedaan mudik dan pulang kampung jika hanya berdasarkan makna per kata. Namun, jika memperhatikan cuplikan penjelasan Presiden Joko Widodo di Mata Najwa, perbedaan antara mudik dan pulang kampung sangat tergantung pada konteks sosial.

Kata 'mudik' secara konteks sosial selama ini dimaknai sebagai pulang ke kampung halaman dalam masa atau momen tertentu, misalnya hari raya lebaran. Selain itu, dalam konteks sosial kita juga mengenal berbagai istilah yang berkaitan dengan mudik, seperti pemudik sebutan untuk orang yang melakukan mudik. Istilah arus mudik untuk menyebut gelombang atau rombongan pemudik.

Sementara, konteks sosial untuk pulang kampung hanya mengandung pemaknaan kembali ke kampung halaman, tanpa ada dasar berupa masa atau momen tertentu yang melatarbelakangi. Pada kata 'pulang kampung', kita juga tidak mengenal istilah kata yang bisa mewakili orang yang melakukan pulang kampung.

Itulah sedikit ulasan mengenai perbedaan mudik dan pulang kampung. Semoga ulasan singkat di atas bisa menjawab rasa penasaran kalian terkait perbedaan mudik dan pulang kampung.