Sosok Tatacipta Dirgantara, Lolos Seleksi Ketat Jadi Rektor Baru ITB 2025-2030
Rektor Baru ITB Tatacipta Dirgantara (credit: liputan6.com)
Kapanlagi.com - Institut Teknologi Bandung (ITB) telah resmi memilih pemimpin baru untuk periode 2025-2030. Dalam sidang pleno yang digelar oleh Majelis Wali Amanat (MWA) pada 28 November 2024 di Jakarta, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T. terpilih sebagai rektor yang akan membawa ITB menuju babak baru yang penuh inovasi dan prestasi, baik di tingkat nasional maupun global.
Nama Prof. Tatacipta sudah tidak asing lagi di lingkungan ITB. Sebagai seorang akademisi berpengalaman dan dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) selama periode 2020-2024, beliau telah memberikan banyak kontribusi dalam bidang riset mekanika padatan dan struktur ringan. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat, pengalaman yang mumpuni, serta visi strategis yang jelas, Prof. Tatacipta adalah sosok yang tepat untuk memimpin ITB ke arah yang lebih progresif.
Penunjukan ini juga disertai harapan besar dari MWA dan seluruh komunitas ITB. Ketua MWA, Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan keyakinan bahwa di bawah kepemimpinan Prof. Tatacipta, ITB akan semakin mampu melahirkan lulusan berkualitas dan inovasi yang memberikan dampak positif luas. Dengan ambisi menjadi universitas generasi keempat, ITB berkomitmen untuk menjawab tantangan global dalam dunia pendidikan dan riset.
Advertisement
Simak profil singkat Prof. Tatacipta Dirgantara yang dirangkum oleh Liputan6, Sabtu (30/11), dan bersiaplah menyaksikan langkah-langkah inovatif yang akan diambilnya dalam memimpin ITB!
1. Proses Pemilihan yang Ketat
Pemilihan Rektor ITB untuk periode 2025-2030 berlangsung dengan penuh ketelitian dalam sidang pleno Majelis Wali Amanat (MWA). Proses yang dimulai sejak September 2024 ini berhasil menyaring sepuluh nama menjadi tiga calon terkuat: Prof. Brian Yuliarto, Prof. Irwan Meilano, dan Prof. Tatacipta Dirgantara. Akhirnya, pada 28 November 2024, Prof. Tatacipta terpilih sebagai rektor baru yang akan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan dari Prof. Reini Wirahadikusumah. Dalam momen bersejarah ini, Ketua MWA, Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan harapannya agar rektor baru mampu menghadirkan inovasi strategis yang membawa ITB menuju masa depan yang gemilang.
(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)
2. Latar Belakang Pendidikan Tatacipta Dirgantara
Prof. Tatacipta, seorang alumnus Teknik Mesin ITB yang mengantongi gelar S1 dan S2, melanjutkan perjalanan akademisnya dengan meraih gelar Ph.D. di Queen Mary University of London. Dengan keahlian mumpuni dalam mekanika padatan dan struktur ringan, ia telah mengukir namanya sebagai salah satu pakar terkemuka di bidangnya. Tak heran, kiprahnya di ITB sebagai Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) periode 2020-2024 semakin memperkuat reputasinya di dunia pendidikan dan riset teknik.
3. Kontribusi Akademik dan Kepemimpinan
Dalam perjalanan kariernya sebagai dekan, ia tidak hanya memimpin pengembangan riset di bidang komposit dan struktur ringan, tetapi juga menggagas proyek-proyek inovatif yang mencuri perhatian, seperti desain kendaraan hemat energi dan teknologi bahan aeronautika. Dengan visi yang luas, ia pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Kemitraan dan Hubungan Internasional ITB, di mana ia berhasil memperluas jalinan kolaborasi global yang menghubungkan institusi dan pemikir terbaik di dunia.
4. Visi sebagai Rektor ITB
Sebagai Rektor yang visioner, Prof. Tatacipta berkomitmen untuk mengubah ITB menjadi universitas generasi keempat yang tak hanya berprestasi, tetapi juga melahirkan pemimpin-pemimpin berwawasan global. Dengan fokus pada pendidikan berkualitas tinggi, riset yang memberikan dampak signifikan, serta pengembangan inovasi yang selaras dengan kebutuhan baik di tingkat nasional maupun internasional, beliau bertekad membawa ITB ke puncak kejayaan yang baru.
5. Prestasi dan Penghargaan
Selain kesibukannya di dunia akademis, ia berhasil meraih penghargaan bergengsi sebagai Tokoh Transportasi Nasional 2024 dari Kementerian Perhubungan. Dengan berbagai publikasi internasional dan sejumlah paten inovatif di bidang teknologi rekayasa komposit, ia membuktikan komitmennya yang tak tergoyahkan terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
6. Pertanyaan Umum tentang Prof. Tatacipta Dirgantara: Apa latar belakang pendidikan Prof. Tatacipta Dirgantara?
Dengan prestasi gemilang, beliau mengukir langkah cemerlang di dunia akademis dengan menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di Institut Teknologi Bandung (ITB), sebelum melanjutkan perjalanan intelektualnya hingga meraih gelar Ph.D. dari Queen Mary University of London.
7. Apa fokus riset Prof. Tatacipta selama ini?
Dengan kepiawaian yang mumpuni dalam mekanika padatan dan struktur ringan, ia membawa inovasi ke dunia teknologi komposit dan aeronautika, menciptakan terobosan yang tak hanya menarik perhatian, tetapi juga membuka peluang baru dalam pengembangan industri penerbangan dan material modern.
8. Apa visi utama Prof. Tatacipta sebagai Rektor ITB?
A: Dengan visi yang menginspirasi, beliau bertekad mengubah ITB menjadi universitas generasi keempat, di mana riset yang dihasilkan mampu memberikan dampak nyata dan pendidikan yang setara dengan standar dunia.
9. Apa saja pencapaian Prof. Tatacipta sebelum menjadi rektor?
Sebagai Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB, ia tak hanya memimpin berbagai riset inovatif yang mengubah wajah teknologi, tetapi juga telah meraih penghargaan bergengsi di tingkat nasional di bidang transportasi, menegaskan dedikasinya dalam mengembangkan solusi cerdas untuk masa depan.
10. Bagaimana Prof. Tatacipta akan membawa perubahan di ITB?
Dengan mengedepankan riset yang mendalam, inovasi yang cemerlang, dan kerjasama internasional yang erat, kita berkomitmen untuk mencetak lulusan yang tidak hanya siap menghadapi tantangan, tetapi juga menjadi pemimpin global yang visioner.
(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)
(kpl/ank)
Advertisement
