Transformasi Megamendung: Dari Sengketa Agraria Menuju Destinasi Ekowisata Berkelanjutan

Transformasi Megamendung: Dari Sengketa Agraria Menuju Destinasi Ekowisata Berkelanjutan
Transformasi Megamendung: Dari Sengketa Agraria Menuju Destinasi Ekowisata Modern

Kapanlagi.com - Baru-baru ini, di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (Jawa Barat), teridentifikasi 411 lubang penambangan emas tanpa izin (PETI) yang tersebar di tujuh titik konservasi. Temuan ini menjadi peringatan serius tentang kerusakan lingkungan dan potensi bencana ekologis seperti longsor maupun banjir. Situasi tersebut juga menegaskan urgensi pengelolaan kawasan secara lebih berkelanjutan.

Dalam proses transisi Indonesia menuju ekonomi hijau, kini terdapat dua paradigma industri yang saling berseberangan: industri ekstraktif yang menguras sumber daya, dan industri generatif yang memulihkan serta menumbuhkan kehidupan dari alam yang sama. Kasus PETI di Gunung Halimun Salak menjadi alarm bahwa eksploitasi tanpa batas hanya meninggalkan kerusakan. Alam seharusnya dipandang bukan sebagai komoditas, tetapi sebagai mitra untuk menciptakan masa depan yang lestari.

Langkah ini sejalan dengan visi Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, yang sejak awal masa jabatannya mendorong penguatan ekonomi hijau dan biru melalui optimalisasi sumber daya secara berkelanjutan.
"Untuk mewujudkan visi pemerintahan ini, terdapat beberapa misi utama, yaitu mendorong ekonomi hijau dan biru, memperkuat kemandirian dan kedaulatan negara, serta melindungi sumber daya alam dan lingkungan hidup," ujar Hanif Faisol.

1. Pemulihan Lahan Negara

Di Megamendung, Kabupaten Bogor, kisah panjang mengenai lahan negara yang sempat dikuasai secara ilegal kini berubah menjadi cerita pemulihan. Kehadiran EIGER Adventure Land mengubah wilayah ini dari titik konflik agraria menjadi contoh nyata ekowisata berkelanjutan yang membawa manfaat bagi alam, masyarakat, dan ekonomi lokal.

"Dampaknya ada dua. Pertama, penggundulan kebun teh dan hutan yang dikuasai PT Perkebunan Nusantara I Regional II. Kedua, muncul sengketa lahan, padahal tanah itu milik negara. Dua persoalan ini berlangsung cukup lama," tutur Camat Megamendung, Ridwan.

Sebagai putra daerah, Ridwan mengingat masa pasca-Reformasi 1998 ketika penyerobotan lahan negara marak terjadi. Pemerintah kewalahan, lahan rusak, dan ekonomi warga stagnan. Dua dekade kemudian, Megamendung mulai berubah seiring masuknya investasi yang berpihak pada lingkungan.

"Sejak saya menjabat camat pada 2023, tidak ada lagi laporan sengketa tanah. Ini dampak positif dari investasi," ujarnya. Ia menambahkan bahwa EIGER Adventure Land menghadirkan empat manfaat utama: pengembalian tanah negara, reboisasi kawasan gundul, kontribusi investasi kepada negara, serta penyediaan lapangan kerja. "Yang paling penting, mereka peduli terhadap lingkungan. Sungai Cisukabirus tidak pernah banjir meski ada pembangunan," tambahnya.

(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)

2. Hilirisasi dan Perluasan Lapangan Kerja

Komitmen EIGER Adventure Land terhadap lingkungan terlihat dari serangkaian langkah pemulihan sejak pembangunan dimulai pada 2021. Hingga kini, lebih dari 100.000 pohon dan perdu serta lebih dari 8 juta tanaman semak dan penutup tanah telah ditanam di kawasan PTPN. Upaya ini diperkuat dengan pendataan keanekaragaman hayati serta pengendalian run off melalui pembangunan 5 kolam retensi dan 205 sumur resapan untuk menjaga keberlanjutan jangka panjang.

Pola investasi EIGER Adventure Land juga sejalan dengan kebijakan Presiden Prabowo Subianto mengenai hilirisasi dan perluasan lapangan kerja. "Hilirisasi investasi di sini salah satunya melalui penyerapan tenaga kerja warga sekitar. Itu membantu mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan," ujar Ridwan.

Atang (70), warga Sukagalih, Megamendung, yang bekerja sebagai gardener sejak 2019, menjadi saksi perubahan lahan tandus menjadi hijau kembali. "Saya diajari cara menanam dan merawat tanaman yang cocok di sini. Kami diajarkan pentingnya menjaga alam. Pohon yang saya tanam tiga tahun lalu sekarang sudah besar," ungkapnya.

Hingga kini, EIGER Adventure Land telah melibatkan lebih dari 500 tenaga kerja, termasuk 300 warga lokal, dan ditargetkan menyerap lebih dari 1.200 orang saat beroperasi penuh. Selain membuka lapangan kerja, kawasan ini juga menggerakkan ekonomi lokal melalui pemberdayaan UMKM, peningkatan penerimaan pajak dan PNBP, serta kolaborasi multipihak untuk menjaga keseimbangan sosial dan ekologis.

3. Ekowisata berkelanjutan

Siti Amanah, Dosen Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat FEMA IPB University sekaligus Ketua RASSEA, menyampaikan bahwa EIGER Adventure Land merupakan contoh nyata kolaborasi yang menyatukan pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi, media, dan masyarakat. Menurutnya, model kolaborasi berbasis kepercayaan dan tanggung jawab bersama ini membuat ekowisata berkelanjutan relevan sebagai solusi membangun negeri. "Ini sarana transformasi sosial, ekonomi, dan ekologis yang bermetamorfosis dari kawasan penuh konflik menjadi ruang pembelajaran, konservasi, dan kesejahteraan bersama," ujarnya.

Kehadiran investasi hijau di Megamendung bukan hanya memulihkan ekonomi lokal, tetapi juga sejalan dengan visi besar Kementerian Lingkungan Hidup. Pemerintah menegaskan bahwa ekonomi hijau harus berjalan seiring pemberdayaan masyarakat, peningkatan kualitas lingkungan, dan tata kelola berkelanjutan. Transformasi ini membuktikan bahwa pembangunan dapat maju tanpa mengorbankan alam, sekaligus menjadi contoh harmonisasi antara pertumbuhan dan keberlanjutan.

(Hari patah hati se-Indonesia, Amanda Zahra resmi menikah lagi.)

Rekomendasi
Trending