50 Kata-Kata Pramoedya Ananta Toer yang Bijak, Inspiratif, dan Penuh Makna

Penulis: Anik Setiyaningrum

Diterbitkan:

50 Kata-Kata Pramoedya Ananta Toer yang Bijak, Inspiratif, dan Penuh Makna
Ilustrasi (Credit: Freepik)

Kapanlagi.com - Pramoedya Ananta Toer bukan saja sastrawan yang digemari oleh orang Indonesia, tapi karyanya sudah diterjemahkan ke dalam lebih dari 42 bahasa asing dan juga diterbitkan di berbagai negara. Hal itu membuktikan bahwa kata-kata Pramoedya Ananta Toer benar-benar memiliki kekuatan untuk menyihir pembaca.

Gaya penulisan yang memikat, membuat pembaca susah berhenti untuk menyelesaikan buku Pram. Petuah yang terkandung dalam kata-kata Pramoedya Ananta Toer pun begitu luar biasa.

Pemikiran pemberontak yang tertuang pada kata-kata Pramoedya Ananta Toer membuatnya dimusuhi bahkan ditahan sama pemerintah. Untuk mengetahui lebih lanjut kata-kata Pram, silakan baca bukunya yang sudah tersebar atau simak dulu kata-kata Pramoedya Ananta Toer berikut ini.

 

1. Kata-kata Pramoedya Ananta Toer yang Bijak Tentang Kehidupan

Kehidupan Pramoedya Ananta Toer tak bisa dibilang mulus-mulus saja. Pram ditahan selama tiga tahun pada masa kolonial, satu tahun pada masa orde lama, dan 14 tahun sebagai tahanan politik tanpa proses pengadilan pada masa orde baru.

Melihat penderitaannya, tak heran jika kata-kata Pramoedya Ananta Toer mengandung makna perjuangan yang begitu mendalam. Berikut ini kata-kata Pramoedya Ananta Toer tentang kehidupan yang bisa kalian jadikan teladan.

1. "Pada akhirnya persoalan hidup adalah persoalan menunda mati, biarpun orang-orang yang bijaksana lebih suka mati sekali daripada berkali-kali."

2. "Harus adil sejak dalam pikiran, jangan ikut-ikutan jadi hakim tentang perkara yang tidak diketahui benar-tidaknya."

3. "Walaupun manusia itu lahir tidak atas kemauannya sendiri, tapi aturan-aturan dari sistem belum tentu sesuai dengan individu. Maka dari itu, saya berpendapat bahwa demokrasi, seberapapun jeleknya ia sebagai sistem, tetap lebih baik dari komunisme. Manusia memiliki hak untuk bicara, juga ketika yang diungkapkannya keliru. Kalau hal itu terjadi, yang lain akan mengoreksinya."

4. "Kalau kau menang, bersiaplah untuk kalah, dan kalau kau kalah, terimalah kekalahan itu dengan hati besar, dan rebutlah kemenangan."

5. "Tanpa tuhan, manusia sebenarnya tiada berhati, tiada berjiwa, dia adalah binatang, hewan yang tiada mengenal kebajikan."

6. "Buat apa sukses kalau menghalalkan segala cara, seperti menjatuhkan orang lain."

7. "Apa bisa diharapkan dari mereka yang hanya bercita-cita jadi pejabat negeri, sebagai apa pun, yang hidupnya hanya penantian datangnya gaji?"

8. "Setiap permulaan memang sulit. Dengan memulai setengah pekerjaan sudah selesai, kata pepatah. Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan."

9. "Aku tak jadi kaya karena pemberiannya. Mereka pun tak jadi kaya karena pemberianku. Itulah kebijaksanaan."

10. "Barang siapa tidak tahu kekuatan dirinya, tidak tahu kelemahan dirinya. Barang siapa tidak tahu kedua-duanya, dia pusing dalam ketidaktahuannya."

11. "Sahabat dalam kesulitan adalah sahabat dalam segala-galanya. Jangan sepelekan persahabatan. Kehebatannya lebih besar daripada panasnya permusuhan."

12. "Seorang tanpa prinsip adalah sehina-hina orang manusia setengik-tengiknya."

13. "Tak ada orang yang tak suka pada pujian. Kalau orang merasa terhina karena dipuji, tandanya orang itu berhati culas."

14. "Kalau ada persatuan semua bisa kita kerjakan, jangankan rumah, gunung dan laut bisa kita pindahkan."

15. "Hidup sungguh sangat sederhana. Yang hebat-hebat hanya tafsirannya."

16. "Indahnya dunia ini jika pemuda masih tahu perjuangan!"

17. "Menulislah, karena tanpa menulis engkau akan hilang dari pusaran sejarah."

18. "Kekuatan yang kita miliki mungkinlah tidak sebanding dengan ketidakadilan yang ada, tapi satu hal yang pasti: Tuhan tahu bahwa kita telah berusaha melawannya."

19. "Seperti halnya padi, semakin banyak isinya, harusnya semakin merunduk. Bukan semakin mendongak dan tak puas."

20. "Jangan jadi kriminil dalam percintaan-yang menaklukan wanita dengan gemerincing ringgit, kilau harta dan pangkat. Lelaki belakangan ini adalah juga kriminil, sedang perempuan yang tertaklukan hanya pelacur."

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Kata-Kata Pramoedya Ananta Toer yang Inspiratif

Pemikirannya yang berbeda dan cenderung aneh pada masa itu, membuat Pram digandrungi oleh anak-anak muda hingga kini. Kata-kata Pramoedya Ananta Toer dalam Bumi Manusia sudah seperti bacaan wajib bagi pecinta sastra.

Kalian juga bisa menggandrungi Pram melalui kutipan pendek yang inspiratif darinya. Berikut ini terdapat kata-kata Pramoedya Ananta Toer yang bisa kalian baca.

21. "Jangan jadi pegawai negeri, jadilah majikan atas dirimu sendiri. Jangan makan keringat orang lain, makanlah keringatmu sendiri. Dan itu dibuktikan dengan kerja."

22. "Kau harus berterima kasih pada segala yang memberimu kehidupan, sekali pun dia hanya seekor kuda."

23. "Dari atas ke bawah yang ada adalah larangan, penindasan, perintah, semprotan, hinaan. Dari bawah ke atas yang ada adalah penjilatan, kepatuhan, dan perhambaan."

24. "Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari."

25. "Bagiku, kata-kata hiburan hanya sekedar membasuh kaki. Memang menyegarkan. Tapi tiada arti."

26. "Dahulu, nenek moyangmu selalu mengajarkan, tidak ada yang lebih sederhana daripada hidup: lahir, makan-minum, tumbuh, beranak-pinak, dan berbuat kebajikan."

27. "Bersikap adilah sejak dalam pikiran. Jangan menjadi hakim bila kau belum tahu duduk perkara yang sebenarnya."

28. "Gairah kerja adalah pertanda daya hidup; dan selama orang tidak suka bekerja sebenarnya ia sedang berjabatan tangan dengan maut."

29. "Orang bilang ada kekuatan-kekuatan dahsyat yang tak terduga yang bisa timbul pada samudera, pada gunung berapi dan pada pribadi yang tahu benar akan tujuan hidupnya."

30. "Seorang terpelajar harus juga belajar berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi perbuatan."

31. "Kalian boleh maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa saja, tapi tanpa mencintai sastra, kalian tinggal hanya hewan yang pandai."

32. "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian."

33. "Saya selalu percaya dan ini lebih merupakan sesuatu yang mistis, bahwa hari esok akan lebih baik dari hari sekarang."

34. "Kalau ahli hukum tak merasa tersinggung karena pelanggaran hukum sebaiknya dia jadi tukang sapu jalanan."

35. "Kalian pemuda, kalau kalian tidak punya keberanian, sama saja dengan ternak karena fungsi hidupnya hanya beternak diri."

 

3. Kata-Kata Pramoedya Ananta Toer yang Penuh Makna

Pram yang sampai akhir hayatnya tetap menulis, memang pantas dikenang sebagai penulis berpengaruh hingga kini. Kata-kata Pramoedya Ananta Toer penuh makna dan memikat ketika dibaca.

Kritik, petuah, atau kegelisahan disampaikan secara halus dan membuat para pembaca terpana. Untuk mengetahuinya, langsung saja simak kata-kata Pramoedya Ananta Toer yang penuh makna berikut ini.

36. "Berbahagialah dia yang makan dari keringatnya sendiri, bersuka karena usahanya sendiri, dan maju karena pengalamannya sendiri."

37. "Betapa sederhana hidup ini, sesungguhnya yang pelik cuma liku dan tafsirannya."

38. "Persahabatan lebih kuat dari pada panasnya permusuhan."

39. "Semakin tinggi sekolah bukan berarti semakin menghabiskan makanan orang lain. Harus semakin mengenal batas."

40. "Dalam hidup kita, cuma satu yang kita punya, yaitu keberanian. Kalau tidak punya itu, lantas apa harga hidup kita ini?"

41. "Laut tetap kaya takkan kurang, cuma hati dan budi manusia semakin dangkal dan miskin."

42. "Manusia yang wajar mesti punya sahabat, persahabatan tanpa pamrih. Tanpa sahabat hidup akan terlalu sunyi."

43. "Sebagai orang beragama, tidak layak memungkiri janji, tidak layak berkhianat. Islam tidak mengajarkan dan mewajibkan pengkhianatan pada rakyat dan sesamanya."

44. "Apabila rumah itu rusak, yang menempatinya pun rusak."

45. "Sia-sianya dunia ini kalau untuk meningkatkan satu orang yang lain mesti diinjak."

46. "Berkhianat pada revolusi ini berarti berkhianat pada diri sendiri, pada publik yang membayarnya."

47. "Di dunia ini tak ada sesuatu kegirangan yang lebih besar daripada kegirangan seorang bapak yang mendapatkan anaknya kembali."

48. "Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai."

49. "Kehidupan ini seimbang, Tuan. Barangsiapa hanya memandang pada keceriannya saja, dia orang gila. Barangsiapa memandang pada penderitaannya saja, dia sakit."

50. "Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji, dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya."

Itulah sedikit kata-kata Pramoedya Ananta Toer yang bisa kalian baca. Selain itu, baca juga karya-karyanya secara utuh untuk mendapat sensasi yang lebih serta sumber pemikiran untuk diteladani.

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending