Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Batuk merupakan salah satu penyakit yang pernah di derita oleh seseorang. Jenis batuk dan penyebab batu bisa karena berbagai hal, ada yang memiliki gejala yang ringan ada pula yang memiliki gejala yang sangat berat hingga serius. Ada beberapa jenis batuk yang perlu kalian ketahui, apakah jenis batuk tersebut berbahaya atau tidak bagi tubuh.
Walaupun terbilang ringan, namun batuk tidak bisa diobati dengan sembarangan loh KLovers. Beberapa batuk harus di tangani segera oleh medis, untuk penanganan yang lebih baik. Untuk itulah mengapa penting bagi kita mengetahui apa saja jenis batuk yang biasanya sering di alami oleh seseorang.
Nah, untuk itu telah dilansir oleh berbagai sumber, inilah 7 jenis batuk yang perlu diketahui bagi kesehatan tubuh dari gejala yang ringan hingga gejala yang berat dan berbahaya.
Advertisement
Ilustrasi (Credit: Pixabay)
Jenis batuk yang perlu diketahui pertama yaitu ada batuk berdahak. Ya, batuk berdahak memang sering di alami oleh banyak orang. Biasanya batuk ini terjadi karena infeksi virus dan bakteri pada saluran pernapasan. Gejala yang timbul biasanya tenggorokan terasa mengganjal dan sedikit gatal. Selain itu, jenis batuk yang satu ini terdapat lendir atau dahak yang berkumpul di saluran pernapasan.
Sehingga dahak atau lendir ini mengganggu saluran pernafasan kita dan menimbulkan batuk. Walaupun gejala yang ditimbulkan cukup ringan, yaitu timbulnya batuk yang dibarengi dengan dahak. Namun, kasus ini bisa jadi serius bila penumpukan dahak terjadi pada paru-paru sehingga membuat nafas lebih pendek dan dada bisa terasa sesak.
Bahkan batuk berdahak ini bisa menjadi sebuah tanda penyakit yang cukup serius loh KLovers. Dan berikut ini beberapa jenis penyakit yang menjadi penyebab terjadinya batuk berdahak:
1. Post nasal drip
Dahak atau lendir dari hidung yang berkumpul di tenggorokan, sehingga menyebabkan batuk dan saluran napas tersumbat. Post nasal drip biasanya disebabkan oleh alergi atau flu biasa.
2. Bronkitis
Infeksi virus pernapasan dan biasanya bisa membaik dengan sendirinya. Gejala bronkitis termasuk batuk lendir kental dan sesak napas.
3. Pneumonia
Infeksi yang menimbulkan peradangan pada kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru, yang dapat berisi cairan atau nanah. Infeksi ini dapat mengancam nyawa siapa pun, terutama pada bayi, anak-anak, dan lansia di atas 65 tahun.
4. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
Penyakit paru-paru yang menghalangi aliran udara dan membuat sulit bernapas. Kerusakan paru-paru akibat PPOK tidak dapat dipulihkan.
5. Cystic fibrosis
Biasanya menjadi sebuah penyakit keturunan yang dapat mengancam jiwa, serta merusak paru-paru dan sistem pencernaan. Fibrosis kistik dapat mempengaruhi sel-sel yang memproduksi lendir, keringat, dan cairan pencernaan. Kondisi ini menyebabkan cairan tersebut menjadi tebal dan lengket sehingga menyumbat selang, saluran dan lorong pernapasan pada tubuh.
6. Asma
Merupakan sebuah kondisi ketika saluran udara meradang, sempit dan membengkak, hingga menghasilkan lendir berlebih dan menyulitkan penderita untuk bernapas.
Untuk meredakan batuk berdahak sebenarnya tidak sulit kok KLovers, kalian bisa menggunakan obat batuk berdahak yang bisa dibeli di apotek, obat batuk alami, atau pemeriksaan langsung ke dokter. Namun, jika batuk tidak juga reda, kalian bisa kembali berkonsultasi pada dokter untuk penanganan yang lebih baik.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Berbeda dengan batuk berdahak, batuk kering merupakan sebuah batuk yang tidak memiliki produksi lendir yang berlebih pada saluran pernapasan. Biasanya batuk ini akan membuat penderita merasakan sakit dan gatal yang luar biasa pada tenggorokan.
Batuk kering ini pada umumnya akan sangat memburuk pada malam hari, sehingga penyakit ini juga dapat mengganggu istirahat kalian, dan membuat batuk malah semakin parah. Tidak hanya batuk berdahak saja, nyatanya batuk kering juga dapat membuat pernapasan kita menjadi lebih pendek dan tersendat-sendat.
Bahkan dapat membuat hidup mengeluarkan cairan, walaupun kondisi ini biasanya hilang dan sewaktu-waktu dapat kembali. Batuk kering terjadi karena terdapat infeksi virus pada saluran pernafasan. Biasanya ini terjadi akibat polusi dan debu yang menjadi alergi dan kemudian beralih pada batuk kering.
Jenis batuk ini juga bisa terjadi oleh mereka yang memiliki penyakit, seperti GERD. Penderita biasanya akan merasakan sakit pada bagian dada dan rasa mual yang membakar di perut (heartburn). Biasanya ini menjadi penyakit untuk mereka yang memiliki kesehatan pencernaan yang buruk, seperti asam lambung yang sering naik.
Sama seperti obat batuk berdahak, obat batuk kering juga bisa kalian beli sendiri. Pilihlah obat dari golongan antitusif yang mengandung dekstrometorpan yang membantu menekan batuk sehingga nyeri saat batuk dapat berkurang.
Sementara untuk pengobatan alami kalian bisa menggunakan alat humidifier untuk melembapkan udara di dalam ruangan. Selain itu, mengonsumsi bawang putih mentah secara langsung dapat menghentikan infeksi di saluran pernapasan dan juga dapat meredakan batuk kering.
Advertisement
Ilustrasi (Credit: Pixabay)
Kemudian ada pula batuk Rejan yang menjadi salah satu jenis batu yang berbahaya bagi tubuh. Batuk rejan atau biasa dikenal dengan pertusis, merupakan jenis batuk yang seringnya menular dengan cepat pada anak-anak hingga remaja. Penyebab batuk rejan biasanya terjadi karena infeksi bakteri Bordetella Pertussis pada saluran pernapasan.
Batuk ini bisa berlangsung selama 4 hingga 8 minggu loh. Biasanya batuk ini juga ditandai dengan tarikan napas yang cukup pendek dengan mengeluarkan sedikit suara. Selain itu, batuk ini bisa memiliki gejala seperti demam, hidung tersumbat, mata berair, dan tenggorokan kering. Sehingga, bila anak mengalami batuk rejan untuk pastikan anak mendapatkan pengobatan yang baik dan tepat ya KLovers.
Dalam kasus batuk rejan, kalian perlu segera mengobati setidaknya pada 1-2 minggu pertama sebelum gejala yang lebih serius muncul. Pengobatan batuk rejan yang efektif menggunakan antibiotik golongan macrolide, seperti azithromycin, clarithromycin, dan erythromycin. Selain itu, pemberian vaksin, seperti DtaP dan Tdap dapat dilakukan untuk mencegah bakteri Bordetella pertussis yang menyebabkan batuk rejan.
Kemudian ada pula batuk paroksismal, yang merupakan gejala dari batuk rejan. Batuk jenis ini terjadi karena infeksi bakteri yang menyebabkan batuk hebat pada pengidapnya. Walaupun terlihat sederhana, namun batuk paroksismal ini cukup berbahaya loh KLovers. Batuk ini akan membuat seluruh oksigen dalam paru-paru penderita menghilang, sehingga menimbulkan bunyi bernapas.
Adapun beberapa kondisi kesehatan yang cukup serius dengan ditandai dengan batuk paroksismal sebagai berikut:
1. Asma
Merupakan sebuah kondisi ketika saluran udara meradang, sempit dan membengkak, hingga menghasilkan lendir berlebih dan menyulitkan penderita untuk bernapas.
2. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
Penyakit paru-paru yang menghalangi aliran udara dan membuat sulit bernapas. Kerusakan paru-paru akibat PPOK tidak dapat dipulihkan.
3. Pneumonia
Infeksi yang menimbulkan peradangan pada kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru, yang dapat berisi cairan atau nanah. Infeksi ini dapat mengancam nyawa siapa pun, terutama pada bayi, anak-anak, dan lansia di atas 65 tahun.
4. TBC
Suatu penyakit bakteri menular yang berpotensi serius yang terutama mempengaruhi paru-paru. Bakteri penyebab TB menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin.
Batuk untuk jenis ini, ada baiknya kalian langsung periksa ke dokter untuk penanganan yang lebih baik. Jangan di anggap remeh ya KLovers, karena batuk yang kalian derita bisa menjadi penyakit yang lebih parah.
Ilustrasi (Credit: Pixabay)
Kemudian ada pula batuk kronis yang menjadi salah satu batuk yang cukup berbahaya bagi tubuh. Biasanya batuk kronis memiliki 3 bagian, yang pertama batuk akut berlangsung selama 3 minggu, batuk sub-akut terjadi dari 3 sampai 8 minggu, dan terakhir batuk kronis yang bisa berlanjut sampai 8 minggu atau lebih.
Biasanya batuk akut ini menjadi salah satu tanda dari beberapa penyakit yang cukup berbahaya bagi tubuh. Namun ada pula kasus yang terjadi akibat naiknya asam lambung (GERD) atau post nasal drip. Dan berikut ini beberapa jenis penyakit yang mengalami gejala batuk akut:
1. Asma
Merupakan sebuah kondisi ketika saluran udara meradang, sempit dan membengkak, hingga menghasilkan lendir berlebih dan menyulitkan penderita untuk bernapas.
2. Post nasal drip
Dahak atau lendir dari hidung yang berkumpul di tenggorokan, sehingga menyebabkan batuk dan saluran napas tersumbat. Post nasal drip biasanya disebabkan oleh alergi atau flu biasa.
3. GERD
Penderita biasanya akan merasakan sakit pada bagian dada dan rasa mual yang membakar di perut (heartburn). Biasanya ini menjadi penyakit untuk mereka yang memiliki kesehatan pencernaan yang buruk, seperti asam lambung yang sering naik.
4. TBC
Suatu penyakit bakteri menular yang berpotensi serius yang terutama mempengaruhi paru-paru. Bakteri penyebab TB menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin.
5. Pneumonia
Infeksi yang menimbulkan peradangan pada kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru, yang dapat berisi cairan atau nanah. Infeksi ini dapat mengancam nyawa siapa pun, terutama pada bayi, anak-anak, dan lansia di atas 65 tahun.
6. Bronkietaksis
Kondisi ketika saluran udara paru-paru rusak sehingga sulit membersihkan lendir. Bronkiektasis dapat terjadi akibat infeksi atau kondisi medis, seperti pneumonia atau fibrosis kistik. Lendir menumpuk dan melahirkan bakteri, menyebabkan seringnya infeksi.
7. Kanker Paru
Kanker yang dimulai di paru-paru dan paling sering terjadi pada orang yang merokok. Dua jenis utama kanker paru-paru adalah kanker paru-paru sel kecil dan kanker paru-paru bukan sel kecil. Penyebab kanker paru-paru termasuk merokok, perokok pasif, paparan racun tertentu, dan riwayat keluarga.
8. Penyakit Jantung
Kondisi jantung yang mencakup pembuluh yang sakit, masalah struktur, dan pembekuan darah.
9. Efek samping obat-obatan
Untuk saat ini pengobatan batuk kronis bisa berbeda-beda tergantung dari penyakit penyebabnya. Sehingga kalian harus mengetahui apakah batuk kronis tersebut berdahak atau kering. Dan ada baiknya kalian melakukan pengobatan ini dengan berkonsultasi pada dokter.
Biasanya jenis batuk yang satu ini mengalami batuk kering karena mengonsumsi obat-obatan tertentu. Dan kebanyakan mereka mengonsumsi obat penurun tekanan darah tinggi. Hal ini karena obat hipertensi terdiri hampir 20% bahan yang mungkin mengakibatkan munculnya batuk kering, dan bila batuk tersebut terjadi secara terus menerus maka ada baiknya bagi untuk kalian menghentikan konsumsi obat hipertensi tersebut. Namun, harus berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter ya KLovers.
Ilustrasi (Credit: Pixabay)
Dan jenis batuk yang terakhir yaitu ada jenis batuk croup. Jenis batuk ini biasanya dialami oleh anak-anak berusia di bawah 5 tahun, yang diakibatkan oleh infeksi virus. Kondisi ini akan menyebabkan iritasi dan pembengkakan pada saluran napas bagian atas, sehingga anak menjadi sulit bernapas. Bahkan dalam kasus yang parah, batuk-batuk akan membuat pengidapnya pucat atau kebiruan. Ada baiknya untuk kalian lebih memperhatikan kondisi anak bila mengalami penyakit batuk.
Untuk batuk croup ringan dapat ditangani di rumah dengan mencegah dehidrasi pada anak. Pemberian air putih, ASI, atau susu formula pada anak sangat dianjurkan untuk menghilangkan dehidrasi. Selanjutnya, buat anak merasa nyaman dan kurangi anak untuk menangis. Karena, menangis akan memperburuk pernapasan, sehingga ia mungkin akan semakin sulit untuk bernapas.
Apabila keadaan croup anak cukup parah, kalian tentu harus datang ke dokter, dan kemungkinan dokter akan memberikan suntikan adrenalin melalui nebulizer. Anak akan diminta untuk menghirup obat dalam bentuk titik-titik air kecil. Kemudian pada kasus lainnya, ada saja anak yang memerlukan intubasi atau selang pada lubang hidung atau mulut hingga melewati trakea untuk mempermudah pernapasan.
Croup yang berakibat fatal sangat jarang ditemukan karena kondisi ini akan membaik dalam waktu 48 jam. Sedangkan untuk gejalanya itu dapat berlangsung selama dua minggu. Untuk itu, perlu dilakukan penanganan secepatnya agar tidak semakin parah. Perlu diingat, untuk penanganan sendiri, ada baiknya kita sebagai orang tua tidak bertindak gegabah dan tetap tenang, agar anak merasa nyaman.
Itulah 7 jenis batuk yang berbahaya bagi tubuh dan harus segera dilakukan pengobatan dengan baik dan maksimal. Akan lebih baik bila KLovers melakukan pengobatan oleh medis ya.
credit: halodoc.com, hellosehat.com, webdokter.id
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Advertisement
Mengenal Sherly Tjoanda: Cagub Malut Baru, Gantikan Suami yang Tewas dalam Kecelakaan Kapal
Profil Mega Putri Aulia, Mantan Artis yang Sudah Hijrah dan Kini Cantik Berbalut Hijab
Bersinar di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Siapkah Marselino Ferdinan Bawa Timnas Menang di Piala AFF 2024?
Mega Putri Aulia Nangis Minta Sinetron 'TUKANG BUBUR NAIK HAJI' Tak Tayang Lagi
Timnas Indonesia Tembus Posisi 125 Dunia, Peningkatan Signifikan dalam Ranking FIFA