9 Jenis Imunisasi Anak Sesuai Usia yang Harus Diberikan

Penulis: Dita Tamara

Diterbitkan:

9 Jenis Imunisasi Anak Sesuai Usia yang Harus Diberikan
(credit: freepik)

Kapanlagi.com - Imunisasi merupakan salah satu kegiatan untuk membantu menurunkan risiko serangan suatu penyakit yang penting untuk dilakukan. Kegiatan memberikan vaksin ini dilakukan sedini mungkin, termasuk sejak anak baru lahir. Sebagai orang tua, tentu saja sangat dibutuhkan perannya untuk memahami pentingnya melakukan imunisasi pada sang buah hati. Terutama bagi kalian yang baru saja mempunyai anak pertama, tentu saja masih bingung imunisasi apa saja yang harus diberikan pada sang anak.

Imunisasi pada dasarnya adalah menyuntikkan virus yang sudah dilemahkan ke dalam tubuh untuk merangsang keluarnya antibodi, sehingga tubuh sudah tahu cara melawan ketika ada virus sejenis yang menyerang. Apabila tidak dilakukan imunisasi, hal tersebut akan berdampak buruk pada anak lantaran memiliki risiko tinggi tertular penyakit berbahaya. Itulah mengapa imunisasi sangat penting untuk dilakukan.

Untuk melakukan imunisasi, kalian bisa pergi ke posyandu, puskesmas, rumah sakit, atau dokter anak. Nah, berikut ini sederet jenis imunisasi yang harus dilakukan supaya tidak terkena penyakit yang berpotensi mengancam jiwa. Simak ulasannya berikut ini.

1. Jenis Imunisasi Hepatitis B

Jenis imunisasi pertama yang wajib untuk dilakukan yaitu Hepatitis B. Apalagi bagi sang ibu yang menderita hepatitis B, maka sang bayi juga harus diberikan vaksin hepatitis B, setidaknya dalam kurun waktu dari 12 jam usai dilahirkan. Pemberian imunisasi Hepatitis B bertujuan agar sang bayi tidak rentan terkena penyakit Hepatitis B, yang diketahui menyerang hati dan dapat menimbulkan komplikasi, seperti kanker hati. Imunisasi ini tak hanya diberikan saat bayi baru lahir saja, melainkan pula harus kembali diberikan saat bayi berusia 2, 6, dan 12 bulan.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Jenis Imunisasi Polio

Selanjutnya, jenis imunisasi polio juga sangat penting diberikan untuk menghindari terkena penyakit yang mengakibatkan lumpuh layu. Polio sendiri termasuk jenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus dalam saluran pencernaan, tenggorokan dan dapat mengakibatkan kelumpuhan kaki, tangan, maupun lumpuhnya otot pernafasan yang menyebabkan kematian.

Oleh karena itu, imunisasi polio wajib dilakukan guna mencegah si kecil tertular penyakit ini. Buah hati perlu mendapatkan 4 kali vaksin polio. Pertama saat bayi lahir, kemudian dilanjutkan saat berusia 2, 4, 6 bulan. Imunisasi ini juga harus di ulang saat berusia 18 bulan dan saat 4, 6 tahun.

3. Jenis Imunisasi Campak

Campak menjadi salah satu penyakit serius bagi anak kecil. Akan tetapi hal ini bisa dicegah dengan memberikan vaksin saat imunisasi. Adapun saat memberikan vaksin campak dilakukan dua kali yaitu pada saat usia 9 bulan dan 24 bulan. Akan tetapi, jika buah hati sudah mendapat MMR saat berusia 15 bulan, maka vaksin campak yang kedua tidak perlu diberikan lagi. Dengan begitu, mencegah buah hati terkena pneumonia, diare, dan menghindari menyerang otak.

4. Jenis Imunisasi Pentavalen (DPT, HB, HiB)

Vaksin yang merupakan gabungan dari vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus), vaksin HB (hepatitis B), dan vaksin HiB (haemophilus influenza tipe B) ini mampu mencegah 6 penyakit sekaligus, yaitu difteri (infeksi selaput lendir hidung dan tenggorokan), pertusis (batuk rejan), tetanus, hepatitis B, pneumonia, dan meningitis (radang otak). Vaksin pentavalen diberikan sebanyak 4 kali, yaitu pada usia 2,3,4, dan 18 bulan.

5. Jenis Imunisasi BCG

Jenis imunisasi kali ini yaitu menghindari si kecil terserang penyakit tuberculosis yang menyerang paru-paru. Dengan begitu, kalian harus memberikannya vaksin BCG. Mengingat angka kasus penyakit tuberculosis semakin meningkat, maka jenis imunisasi ini sudah masuk daftar imunisasi yang wajib. Imunisasi ini hanya perlu dilakukan 1 kali diantara usia 1 sampai dengan 3 bulan dengan cara menyuntikkan vaksin pada salah satu bagian kulit bayi.

6. Jenis Imunisasi Pneumokukus (PCV)

Selanjutnya, jenis imunisasi pneumokukus (PCV) yaitu jenis imunisasi untuk mencegah terinfeksi bakteri penyebab meningitis, infeksi telinga, dan pneumonia. Imunisasi PCV biasanya dilakukan selama 2 kali saat bayi berusia 7 sampai 12 bulan, dengan jarak waktu pemberian 2 bulan.

7. Jenis Imunisasi Rotavirus

Melakukan imunisasi jenis rotavirus dapat mencegah buah hati terhindar dari penyakit yang menyerang saluran pencernaan bayi yang berakibat diare terus menerus. Jenis imunisasi untuk bayi 0-12 bulan ini sangat direkomendasikan, terutama bagi bayi yang usianya di bawah 6 bulan. Pemberiannya sendiri bukan melalui suntikan, namun lewat tetes mulut atau oral.

8. Jenis Imunisasi Cacar Air

Selanjutnya, jenis imunisasi yang perlu dilakukan yaitu jenis imunisasi cacar air. Hal ini dapat memberikan vaksin varicella untuk mencegah penyakit cacar air yang bisa merusak kulit hingga radang paru. Pemberian vaksi ini yakni pada saat berusia 12 - 15 bulan.

9. Jenis Imunisasi Influenza

Imunisasi influenza menjadi imunisasi yang sangat penting untuk buah hati. Pasalnya, dengan melakukan memberikan vaksin influenza, maka buah hati juga akan terhindar dari penyakit flu berat. Sebab, lantaran bayi masih sangat rentan, apabila terserang flu bisa membuat si kecil mengalami demam, sesak napas, bahkan bisa menyebabkan kematian. Jenis imunisasi ini merupakan jenis imunisasi tambahan yang bisa dilakukan ketika usia 6 bulan dan dapat diulang setiap tahunnya hingga usia 8 tahun.

Itulah sederet jenis imunisasi yang sangat penting untuk kalian pahami. Jadi, selalu perhatikan baik-baik jadwal imunisasi si kecil ya. Semoga bermanfaat.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)