9 Penyebab Bau Badan yang Perlu Diketahui Beserta Cara Mengatasinya

1. Makanan Tertentu

(credit: freepik.com)

Penyebab bau badan yang pertama dapat terjadi karena konsumsi makanan tertentu. Sebab sejumlah makanan diketahui dapat menyebabkan munculnya bau badan secara tiba-tiba. Melansir dari healhtline.com, beberapa makanan seperti brokoli, kubis, daging, ataupun makanan beraroma kuat meliputi bawang merah, bawang putih juga bisa memicu terjadinya bau badan.

Sejumlah penelitian lain juga mengungkapkan bahwa konsumsi asupan karbohidrat tinggi juga bisa menimbulkan bau badan dan keringat tak sedap. Sedangkan minuman seperti alkohol seringkali menyebabkan bau aroma tak sedap pada badan.

2. Mengalami Stres

(credit: freepik.com)

Penyebab bau badan tak sedap selanjutnya dapat terjadi karena mengalami stres. Seperti diketahui stres merupakan kondisi yang dialami seseorang saat mereka mendapatkan tekanan, ancaman, ataupun mengalami hal kurang menyenangkan lainnya. Kondisi ini diketahui bisa memicu terjadinya bau badan karena dapat meningkatkan produksi keringat berlebih.

Dalam kejadian tertentu seperti hyperhidrosis yang merupakan gangguan produksi keringat berlebih akibat rasa cemas dapat memicu terjadinya bau badan. Hyperhidrosis sendiri juga memiliki erat kaitannya dengan kondisi stres seseorang. Selain itu stress juga dapat meningkatkan kelenjar apokrin yang menimbulkan bau badan.

3. Mengalami Diabetes

Diabetes adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika kadar gula darah tinggi akibat gangguan insulin. Diabetes juga termasuk penyakit kronis yang ditandai dengan beberapa gejala. Diantara gejala tersebut meliputi, sering merasa haus, sering buang air kecil, serta infeksi pada kulit.

Melansir dari healhtline.com, kadar gula darah yang tinggi bisa menyebabkan komplikasi seperti ketoasidosis diabetik. Kondisi ini ditandai dengan munculnya bau mulut seperti aroma buah. Konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut dapat dipertimbangkan untuk mengetahui penyebab pasti bau badan karena mengalami diabetes.

4. Gangguan Metabolik

(credit: freepik.com)

Penyebab bau badan selanjutnya bisa dipicu oleh gangguan metabolik. Melansir dari medexpress.com bersumber dari studi 2011 menemukan bahwa sepertiga orang dengan bau badan tak sedap mengalami gangguan pada metabolisme. Di mana gejala umum gangguan metabolik bisa ditandai dengan munculnya bau napas tak sedap, bau keringat, serta urine yang tak sedap. Selain itu salah satu jenis gangguan metabolik juga meliputi penyakit diabetes yang mengakibatkan gula darah meningkat termasuk memicu bau badan tak sedap.

5. Infeksi Kulit

Penyebab bau badan lainnya yang dapat terjadi adalah karena mengalami infeksi kulit. Infeksi pada kulit ini disebabkan oleh bakteri yang terdapat pada permukaan kulit. Salah satunya yakni infeksi yang disebut sebagai trichomycosis axilaris yakni infeksi bakteri pada folikel rambut di ketiak ataupun area sensitif seperti rambut kemaluan.

Melansir dari healhltine.com, beberapa jenis infeksi kulit lainnya juga bisa dialami seperti eritrasma ataupun intertrigo. Meski begitu pemeriksaan dapat dipertimbangkan untuk mengetahui penyebab pasti bau badan.

6. Pengaruh Hormon

(credit: freepik.com)

Pengaruh hormon juga bisa menjadi penyebab bau badan tak sedap. Misalnya saja pada perempuan hamil, menstruasi ataupun memasuki masa menopause seringkali menyebabkan perubahan hormon terjadi. Meski kondisi tersebut merupakan normal dialami setiap perempuan, namun seringkali beberapa masalah dapat timbul termasuk bau badan tak sedap. Sebab pengaruh hormon bisa memicu terjadinya keringat berlebih yang menyebabkan bau tak sedap. Melansir dari healhltine.com, fluktuasi hormon dapat menyebabkan perubahan bau badan ataupun bau pada vagina.

7. Efek Obat Tertentu

Penyebab bau badan lainnya dapat dipicu oleh efek samping dari jenis obat tertentu. Melansir dari medexpress.com, beberapa jenis obat nyeri analgesic, antidepresan SSRI, obat hormonal ataupun obat berbasis jantung memiliki efek samping dapat menimbulkan keringat berlebih. Hal inilah yang bisa memicu terjadinya bau badan karena peningkatan produksi keringat. Konsultasi dengan dokter dapat dipertimbangkan untuk mengetahui dosis tepat terkait konsumsi obat-obatan tersebut.

8. Masalah Tiroid

(credit: freepik.com)

Gangguan tiroid juga dapat menyebabkan bau badan tak sedap karena memicu produksi keringat berlebih. Melansir dari medexpress.com, gangguan tiroid bisa menimbulkan penyakit tertentu seperti penyakit grave. Penyakit ini ditandai dengan beberapa gejala seperti pembesaran kelenjar tiroid, tremor pada tangan serta sensitif terhadap suhu udara panas. Selain itu gangguan terkait dengan tiroid seringkali terjadi produksi keringat berlebih saat malam hari.

9. Kurang Vitamin dan Mineral

(credit: freepik.com)

Penyebab bau badan selanjutnya bisa terjadi karena tubuh kekurangan vitamin dan mineral. Seperti diketahui mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral penting dimiliki tubuh untuk mencegah beragam masalah kesehatan tertentu. Di mana untuk memperoleh vitamin dan mineral tersebut bisa bersumber dari sayur dan buah yang mengandung banyak nutrisi.

Dalam hal ini terkait bau badan tak sedap, melansir dari healhtline.com kurangnya vitamin C bisa menyebabkan aroma keringat tak sedap karena mengalami masalah kesehatan tertentu yang menyerang kulit. Melansir dari sumber yang sama kurangnya vitamin dan mineral bisa menyebabkan tubuh tak dapat maksimal menyerap nutrisi hingga timbulkan bau badan.

10. Cara Mengatasi Bau Badan

(credit: freepik.com)

Setelah mengetahui penyebab bau badan, beberapa cara mengatasi bau badan juga bisa menjadi referensi mudah dan sederhana. Adapun cara mengatasi bau badan sebagai berikut.

- Mandi secara rutin dan bersih untuk mencegah keringat berlebih.

- Gunakan pakaian dengan bahan katun atau menyerap keringat.

- Hindari makanan pedas, beraroma tajam yang dapat memicu bau badan.

- Menggunakan antiperspirant atau deodorant.

- Menjaga kebersihan kaki dan kelembabannya.

Nah itulah 9 penyebab bau badan yang perlu diketahui beserta cara mengatasinya. Namun untuk mengetahui penyebab pasti bau badan yang dialami, pemeriksaan dengan dokter dapat menjadi pertimbangan.