46 Kata-Kata Chairil Anwar yang Begitu Puitis, Tentang Cinta - Kehidupan

Kapanlagi.com - Chairil Anwar merupakan seseorang penyair yang sangat populer di Indonesia hingga saat ini. Kata-kata Chairil Anwar yang begitu puitis, mampu mewakili perasaan banyak orang. Sehingga tidak heran bila namanya begitu melegenda hingga saat ini. Di kalangan para pencinta karya sastra, nama Chairil Anwar tentunya cukup populer.


Chairil Anwar banyak membuat puisi yang mewakili perasaan para pembacanya Dalam puisi yang ia ciptakan, ada banyak kata-kata bijak soal kehidupan dan cinta. Selain soal cinta, Chairil Anwar pernah mengeluarkan puisi-puisi bertema ematian, individualisme, dan ekstensialisme.

Karya-karya Chairil dikompilasikan dalam tiga buku, yaitu Deru Campur Debu (1949), Kerikil Tajam Yang Terampas dan Yang Putus (1949), dan Tiga Menguak Takdir yang merupakan kumpulan puisi bersama Asrul Sani dan Rivai Apin (1950) yang semuanya begitu luar biasa. Bahkan di dalam karya-karya tersebut, banyak kata-kata Chairil Anwar yang masih begitu populer hingga saat ini.

Untuk itu telah dilansir dari berbagai sumber, berikut ini 46 kata-kata Chairil Anwar yang begitu populer dan menyentuh hati setiap pembacanya. Yuk langsung saja dicek KLovers.

1 dari 4 halaman

1. Kata-Kata Chairil Anwar yang Puitis

Ilustrasi (credit: Freepik)

Inilah kata-kata Chairil Anwar yang puitis tentang kehidupan hingga cinta, dan mampu mewakili perasaan setiap orang. Berikut kata-kata Chairil Anwar tersebut:

  1. "Hidup berlangsung antara buritan dan kemudi. Pembatasan cuma tambah menyatukan kenang."
  2. "Lebih baik tidak menulis daripada memperkosa kebenaran, kemajuan."
  3. "Sebuah sajak yang menjadi adalah sebuah dunia. Dunia yang dijadikan, diciptakan kembali oleh si penyair."
  4. "Aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu."
  5. "Aku menyeru - tapi tidak satu suara membalas, hanya mati di beku udara."
  6. "Hujan mengucur badan. Berkakuan kapal-kapal di pelabuhan."
  7. "Kita berpeluk ciuman tidak jemu, Rasa tak sanggup kau kulepaskan."
  8. "Layar merah berkibar hilang dalam kelam, kawan, mari kita putuskan kini di sini: Ajal yang menarik kita, juga mencekik diri sendiri!"
  9. "Sampai di puncak. Sepi memagut, Tak satu kuasa melepas-renggut. Segala menanti. Menanti. Menanti sepi."
  10. "Tidak bergerak dan kini tanah dan air tidur hilang ombak."
  11. "Berjalan menyisir semenanjung, masih pengap harap sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap."
  12. "Cintaku jauh di pulau. Gadis manis, sekarang iseng sendiri."

2. Kata-Kata Chairil Anwar yang Puitis

Ilustrasi (credit: Freepik)

Inilah kata-kata Chairil Anwar yang puitis tentang kehidupan hingga cinta, dan mampu mewakili perasaan setiap orang. Berikut kata-kata Chairil Anwar tersebut:

  1. "Aku hidup. Dalam hidup di mata tampak bergerak."
  2. "Sekeliling kita hanya berani menjadi sebagian dari mereka sendiri, yang paling disingkirkan ialah untuk membulat, menjadi diri mereka sendiri. Sekeliling kita hanya mencontoh. Contoh yang diturutnya ialah contoh yang dipilihkan baginya karena desakan-desakan, keadaan-keadaan sekeliling mereka pula."
  3. "Manisku jauh di pulau, kalau ku mati, dia mati iseng sendiri."
  4. "Sesudah masa mendurhaka pada Kata kita lupa bahwa Kata adalah yang menjalar mengurat, hidup dari masa ke masa, terisi padu dengan penghargaan, Mimpi, Pengharapan, Cinta dan Dendam manusia."
  5. "Kita musti bercerai. Sebelum kicau murai berderai."
  6. "Biar susah sungguh mengingat Kau penuh seluruh."
  7. "Darahku mengental pekat. Aku tumpat pedat"
  8. "Dia bertanya jam berapa? Sudah larut sekali. Hilang tenggelam segala makna, dan gerak tak punya arti."
  9. "Kapal, perahu tiada berlaut menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut."
  10. "Manisku jauh di pulau, kalau ku mati, dia mati iseng sendiri."
  11. "Gerimis mempercepat kelam."
  12. "Siapa berkata-kata? Kawanku hanya rangka saja, karena dera mengelucak ."

3. Kata-Kata Chairil Anwar yang Puitis

Ilustrasi (credit: Freepik)

Inilah kata-kata Chairil Anwar yang puitis tentang kehidupan hingga cinta, dan mampu mewakili perasaan setiap orang. Berikut kata-kata Chairil Anwar tersebut:

  1. "Hidup hanya menunda kekalahan, tambah terasing dari cinta sekolah rendah, dan tahu, ada yang tetap tidak diucapkan, sebelum pada akhirnya kita menyerah.
  2. "Cinta adalah bahaya yang lekas jadi pudar."
  3. "Aku hidup dan berada dalam seluruhnya. Aku sendiri yang berhak atas kebenaran diriku. Dan kenikmatan yang terasa dalam berbuat sesuatu menandakan bahwa aku memang musti melakukannya."
  4. "Sepi di luar. Sepi menekan-mendesak. Lurus kaku pohonan. Tak bergerak."
  5. "Aku mencari. Mendadak mati kuhendak berbekas di jari."
  6. "Peluk kucup perempuan, tinggalkan kalau merayu, pilih kuda yang paling liar, pacu laju. Jangan tambatkan pada siang dan malam."
  7. "Tuhanku, aku hilang bentuk, remuk."
  8. "Tuhanku, di pintuMu aku mengetuk, aku tidak bisa berpaling."
  9. "Ini kali tidak ada yang mencari cinta di antara gudang, rumah tua, pada cerita, tiang serta temali."
  10. "Aku menyeru tapi tidak satu suara membalas, hanya mati di beku udara."
  11. "Jadi isi gelas sepenuhnya lantas kosongkan, tembus jelajah dunia ini dan balikkan."
  12. "Kami cuma tulang-tulang berserakan, tapi adalah kepunyaanmu. Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan."

4. Kata-Kata Chairil Anwar yang Puitis

Ilustrasi (credit: Freepik)

Inilah kata-kata Chairil Anwar yang puitis tentang kehidupan hingga cinta, dan mampu mewakili perasaan setiap orang. Berikut kata-kata Chairil Anwar tersebut:

  1. "Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam. Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu."
  2. "Ada yang berubah, ada yang bertahan. Karena zaman tak bisa dilawan. Yang pasti kepercayaan harus diperjuangkan."
  3. "Mulutmu mencubit di mulutku."
  4. "Perahu yang bersama kan merapuh."
  5. "Ada juga kelepak elang menyinggung muram, desir hari lari berenang menemu bujuk pangkal akanan."
  6. "Sebelum ajal mendekat dan mengkhianat, mencengkam dari belakang tika kita tidak melihat, selama masih menggelombang dalam dada darah serta rasa."
  7. "Tiada lagi. Aku sendiri."
  8. "Amboi! Jalan sudah bertahun kutempuh!"
  9. "Baik, baik, aku akan menghadap Dia. Menyerahkan diri dan segala dosa."
  10. "Belum bertugas kecewa dan gentar belum ada, tidak lupa tiba-tiba bisa malam membenam."
  11. "Jadi mari kita putuskan sekali lagi: Ajal yang menarik kita, kan merasa angkasa sepi, sekali lagi kawan, sebaris lagi: Tikamkan pedangmu hingga ke hulu. Pada siapa yang mengairi kemurnian madu!!!"
  12. "Tuhanku, dalam termangu aku masih menyebut namaMu."
Itulah 46 kata-kata Chairil Anwar yang begitu puitis dan menyentuh hati. Tidak heran bila kata-kata Chairil Anwar tersebut masih mampu mewakili perasaan setiap orang hingga saat ini.

(kpl/dhm)

Topik Terkait