9 Penyebab Anyang-anyangan yang Perlu Diwaspadai, Pahami Gejala Awalnya


Plus | Jum'at, 15 Januari 2021 13:11
Editor : Nurul Wahida

Kapanlagi.com - Istilah anyang-anyangan tentunya cukup familiar di masyarakat untuk menyebut kondisi ketika tidak nyaman saat buang air kecil dan frekuensinya menjadi lebih sering dari biasanya. Sejumlah Penyebab anyang-anyangan dapat disebabkan oleh kondisi medis yang mendasarinya. Ini perlu diwaspadai untuk mencegah tingkat risiko lebih lanjut akibat anyang-anyangan.


Ketika mengalami anyang-anyangan kalian seringkali berpikir dapat disebabkan karena konsumsi minuman yang tidak tepat hingga menimbulkan gangguan saat kencing. Bisa jadi pendapat tersebut tidak salah namun juga tidak sepenuhnya benar. Pasalnya anyang-anyangan dapat terjadi dengan dua kemungkinan meliputi kondisi medis ataupun kebiasaan tertentu.

Anyang-anyangan juga disebut dengan dysuria yakni kondisi yang menyebabkan kalian merasakan ketidaknyamanan saat buang air kecil. Rasa tidak nyaman tersebut terkadang menimbulkan nyeri bahkan cenderung frekuensinya meningkat dari biasanya seperti lebih dari satu kali ataupun dua kali dalam satu jam.

Kondisi tersebut dapat dirasakan siapa saja baik pria ataupun wanita. Namun kebanyakan kasus anyang-anyangan cenderung dialami wanita karena memiliki uretra yang lebih pendek. Meski begitu mengalami anyang-anyangan perlu diwaspadai sebab mungkin bisa menjadi kondisi medis yang mendasarinya.

Untuk itulah mengetahui penyebab anyang-anyangan perlu dilakukan agar mencegah masalah kesehatan di kemudian hari. Adapun penyebab anyang-anyangan dapat kalian simak melalui ulasan di bawah ini telah dirangkum kapanlagi.com dari berbagai sumber.

1 dari 10 halaman

1. Waspadai Infeksi Saluran Kemih

(credit: freepik.com)

Penyebab anyang-anyangan yang pertama mungkin dapat disebabkan oleh infeksi saluran kemih. Apabila penyebabnya dikarena infeksi, tentunya perlu diwaspadai untuk mencegah tingkat risiko lebih lanjut. Dalam hal ini infeksi saluran kemih seringkali menimbulkan masalah saat buang air kecil seperti rasa nyeri ataupun frekuensi kencing yang meningkat.

Infeksi saluran kemih disebabkan oleh penumpukan bakteri yang berada pada saluran kemih. Adanya bakteri yang tidak terkendali tersebut bisa menyebabkan peradangan yang menimbulkan beberapa gejala meliputi sering buang air kecil ataupun nyeri di area punggung ataupun kandung kemih. Konsultasi dan pemeriksaan perlu dipertimbangkan apabila mengalami gejala yang menunjukkan infeksi saluran kemih.

2 dari 11 halaman

2. Masalah Pada Kandung Kemih

(credit: freepik.com)

Selain infeksi saluran kemih, penyebab anyang-anyangan juga bisa disebabkan oleh masalah pada kandung kemih seperti terlalu aktif. Melansir dari liputan6.com, kandung kemih yang terlalu aktif bisa memicu terjadinya anyang-anyangan karena kontraksi otot yang ditimbulkan. Akibat terlalu aktif, hal tersebut bisa menyebabkan rasa ingin buang air kecil secara mendadak. Namun untuk mengetahui penyebab pastinya pemeriksaan diperlukan agar mencegah risiko lain yang dapat muncul akibat kandung kemih yang terlalu aktif.

3 dari 11 halaman

3. Efek Samping Obat

Sejenis obat tertentu dapat menimbulkan efek samping anyang-anyangan yang menyebabkan seseorang mungkin mengalami rasa tidak nyaman saat buang air kecil. Melansir dari medicalnewstoday.com, sejumlah obat untuk kanker kandung kemih dapat menimbulkan efek pada jaringan kandung kemih seperti iritasi ataupun terlalu aktif. Akibatnya kondisi tersebut memicu terjadinya rasa sakit ketika buang air kecil. Apabila efek yang ditimbulkan berasal dari obat yang dikonsumsi tentunya menghubungi dokter diperlukan untuk mengatasi gangguan kesehatan yang timbul karena efek samping obat-obatan.

4 dari 11 halaman

4. Iritasi Pada Organ Vital

(credit: freepik.com)

Seperti diketahui sebelumnya, anyang-anyangan seringkali menyerang perempuan dibandingkan pria. Sebab perempuan cenderung memiliki uretra yang lebih pendek hingga rentan terhadap iritasi bahkan infeksi bakteri. Apabila hal tersebut terjadi tidak menutup kemungkinan dapat menyebabkan masalah termasuk gangguan saat buang air kecil.

Melansir dari medicalnewstoday.com, iritasi pada organ vital terutama vagina dapat menyebabkan berkembang biaknya bakteri hingga mengalami penumpukan. Ada beberapa gejala yang bisa timbul seperti keputihan tidak normal, nyeri saat hubungan intim, ataupun nyeri ketika buang air kecil. Pemeriksaan diperlukan untuk mencegah tingkat risiko lainnya.

5 dari 11 halaman

5. Masalah Pada Ginjal

Ada kemungkinan penyebab anyang-anyangan dapat terjadi karena mengalami masalah pada organ ginjal. Seperti diketahui ginjal adalah organ vital yang berfungsi menyaring racun dan membuang limbah dari tubuh. Ini termasuk berperan penting mengeluarkan urin dalam tubuh. Namun mengalami masalah pada organ ginjal dapat menyebabkan gangguan saat kencing.

Salah satunya adalah munculnya batu ginjal yang menyebabkan rasa nyeri ketika buang air kecil. Melansir dari medicalnewstoday.com, ada beberapa gejala yang dapat timbul meliputi perubahan warna urin, sering buang air kecil dalam jumlah sedikit, demam, ataupun mual dan muntah.

6 dari 11 halaman

6. Sering Tahan Bak

(credit: freepik.com)

Penyebab anyang-anyangan juga dapat terjadi karena kebiasaan menahan buang air kecil. Apabila kalian memiliki aktivitas yang tidak dapat ditinggalkan hingga memicu menahan buang air kecil,  kebiasaan ini sebaiknya dihindari. Sebab kondisi tersebut menyebabkan kalian rentan risiko anyang-anyangan dengan gejalanya seperti rasa tidak  nyaman saat buang air kecil. Bahkan menahan bak juga dapat memicu penumpukan bakteri di saluran kencing yang rentan terhadap gangguan kesehatan lainnya.

7 dari 11 halaman

7. Iritasi atau Alergi Produk Pembersih Organ Intim

(credit: freepik.com)

Menjaga kesehatan dan kebersihan organ intim memang perlu dilakukan. Ini biasanya meliputi penggunaan produk tertentu yang mempermudah dalam perawatan organ intim. Misalnya saja perawatan dengan produk pembersih kewanitaan yang terkadang memiliki kandungan parfum. Aroma wangi tersebut secara tidak disadari dapat menyebabkan risiko iritasi ataupun infeksi yang akhirnya memicu masalah kesehatan tertentu termasuk anyang-anyangan.

Meski begitu beberapa orang mengalami efek atau dampak berbeda terkait penggunaan produk kewanitaan. Apabila alergi, iritasi atau muncul infeksi menghentikan penggunaan produk tersebut sebaiknya dilakukan.

8 dari 11 halaman

8. Pengaruh Hormon

Penyebab anyang-anyangan juga dapat dipicu oleh pengaruh hormon. Pengaruh hormon umumnya terjadi pada masa tertentu seperti pubertas, menstruasi, kehamilan ataupun menopause pada perempuan. Melansir dari liputan6.com, perubahan hormon juga dapat memicu seseorang mengalami anyang-anyangan. Meski begitu untuk mengetahui penyebab pasti anyang-anyangan, pemeriksaan lebih lanjut perlu dilakukan.

9 dari 11 halaman

9. Infeksi Prostat

(credit: freepik.com)

Penyebab anyang-anyangan selanjutnya dapat terjadi karena mengalami infeksi prostat. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri yang juga dikenal dengan prostatitis. Kondisi tersebut seringkali menyebabkan pembengkakan atau peradangan pada kelenjar prostat yang menyerang pria. Ketika mengalami infeksi prostat bisa memicu beberapa gejala umum seperti sering buang air kecil, nyeri pada kandung kemih, sulit buang air kecil ataupun masalah ejakulasi dini yang terjadi pada pria. Konsultasi dan pemeriksaan perlu dilakukan apabila mengalami masalah pada kelenjar prostat.

10 dari 11 halaman

10. Gejala Anyang-anyangan

(credit: freepik.com)

Setelah memahami beberapa penyebab anyang-anyangan, gejala awal mengalami anyang-anyangan penting untuk dikenali sedini mungkin. Gejala yang timbul atau dirasakan pria dan wanita dapat berbeda. Namun dalam sejumlah kejadian anyang-anyangan ada beberapa gejala yang  bisa dirasakan meliputi:

- Rasa nyeri saat buang air kecil.

- Merasa ingin buang air kecil terus menerus.

- Perubahan warna urin jadi keruh, gelap, ataupun pekat.

- Rasa terbakar, menyengat ataupun gatal saat buang air kecil.

- Dapat terjadi demam.

Nah itulah 9 penyebab anyang anyangan yang perlu diwaspadai beserta gejala awalnya. Konsultasi dan pemeriksaan perlu dilakukan apabila mengalami masalah anyang-anyangan yang tidak kunjung sembuh atau timbulkan gejala cukup serius.

(kpl/nlw)