Kapanlagi.com - Daun jambu biji, yang dikenal dengan khasiatnya yang melimpah, telah menjadi pilihan favorit dalam dunia kesehatan, khususnya di Indonesia. Banyak orang tidak hanya menyeduhnya, tetapi juga mengonsumsi pucuknya secara langsung untuk meredakan gejala diare. Selain itu, teh dari daun jambu biji juga dipercaya dapat membantu mengatasi masalah diabetes tipe 2.
Menurut Natalie Olsen, seorang ahli diet dan fisiologi olahraga, teh ini mampu mencegah lonjakan gula darah dan memperbaiki gejala yang dialami oleh pasien diabetes tipe 2, berdasarkan penelitian yang menunjukkan bahwa senyawa dalam ekstrak daun jambu biji dapat meningkatkan resistensi insulin dan menurunkan kadar gula darah.
Selain manfaat untuk diabetes, ekstrak daun jambu biji juga menawarkan solusi bagi wanita yang mengalami kram menstruasi. Penelitian pada tahun 2007 menunjukkan bahwa wanita dengan dismenore primer yang mengonsumsi 6 miligram ekstrak daun jambu biji setiap hari mengalami nyeri menstruasi yang lebih ringan dibandingkan mereka yang menggunakan ibuprofen atau plasebo.
Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, menjadikan daun jambu biji sebagai bagian dari gaya hidup sehat tampaknya sangat berharga, mengingat daun yang sederhana ini dapat memberikan banyak kebaikan bagi kesehatan, dilansir Kapanlagi.com dari berbagai sumber, Jum'at(17/1/2025).
Teh daun jambu biji telah lama menjadi primadona di kalangan masyarakat Indonesia sebagai obat tradisional untuk mengatasi diare.
Ibu-ibu di Tanah Air seringkali dengan sigap memetik beberapa lembar daun jambu biji, menyeduhnya dalam air panas, dan setelah didiamkan sejenak, ramuan alami ini pun siap disajikan untuk si kecil yang menderita gejala diare, seperti buang air besar cair.
Menariknya, penelitian pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak daun jambu biji ini memiliki potensi yang menjanjikan dalam mengobati diare infeksius.
Sebuah penelitian menarik dari tahun 2015 mengungkapkan manfaat luar biasa dari ekstrak daun jambu biji dalam mengatasi diare infeksius pada tikus.
Hasilnya menunjukkan bahwa tikus yang mengonsumsi ekstrak tersebut pulih lebih cepat dibandingkan yang tidak, menandakan potensi besar daun jambu biji sebagai pengobatan.
Penelitian lain pada tahun yang sama juga menemukan bahwa ekstrak ini efektif dalam mengendalikan diare pada ayam yang terinfeksi Escherichia coli.
Meskipun hasilnya menjanjikan, para ilmuwan masih perlu melakukan studi lebih lanjut untuk memastikan efektivitasnya pada manusia.
Siapa sangka, ekstrak daun jambu biji ternyata bisa menjadi sahabat bagi mereka yang berjuang melawan tekanan darah tinggi!
Sebuah penelitian menarik dari tahun 2016 menunjukkan bahwa ekstrak ini memiliki efek antihipertensi pada jaringan tikus, yang menunjukkan potensi luar biasa untuk menurunkan tekanan darah.
Sifat antioksidan yang terkandung dalam daun jambu biji diduga menjadi kunci, karena mampu melebarkan pembuluh darah dan membantu menurunkan tekanan darah.
Namun, seperti yang diungkapkan oleh Natalie, lebih banyak penelitian masih diperlukan untuk memastikan manfaat ini bagi manusia.