Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Kata pantek sempat menjadi viral di media sosial tiktok beberapa waktu yang lalu. Dalam video itu kata pantek diulang-ulang terus dengan di alunan musik dj. Hal ini lantas membuat sebagian orang yang masih merasa asing dengan kata tersebut jadi penasaran. Apa arti pantek yang sebenarnya?
Ya bagi sebagian orang, kata pantek mungkin sudah cukup populer. Namun bagi sebagian orang lain, kata ini mungkin masih terasa asing. Pasalnya, meski terbilang kata gaul di kalangan tertentu, kata pantek masih sangat jarang dipakai di keseharian. Pantek lebih sering diucapkan seseorang ketika dalam keadaan marah atau emosi. Sebab, pantek dikenal sebagai salah satu kata umpatan.
Kendati demikian, yang tak banyak orang tahu ternyata kata pantek mempunyai arti lain yang tak selamanya negatif. Kata pantek sendiri ternyata punya beragam arti dalam beberapa bahasa daerah dan bahasa Indonesia. Maka dari itu, penting untuk mengetahui apa arti pantek yang sesungguhnya agar tak salah kaprah dalam menggunakannya.
Advertisement
Lantas, apa arti pantek yang sesungguhnya di berbagai bahasa daerah dan di bahasa Indonesia? Untuk memahaminya lebih dalam, simak ulasan berikut yang telah kapanlagi.com rangkum dari berbagai sumber.
(credit: unsplash)
Pantek menjadi satu dari sekian banyak kata umpatan yang cukup sering diucapkan saat seseorang sedang emosi, marah, atau kesal. Sama halnya dengan kata umpatan lain, pantek mempunyai makna yang negatif.
Berbagai sumber menyebutkan, sebagai kata umpatan, kata pantek utamanya berasal dari bahasa Minang. Dalam bahasa asalnya tersebut, apa arti pantek adalah merupakan kata atau istilah yang biasa dipakai untuk menyebut kelamin perempuan. Sehingga, kata tersebut tergolong kasar dan tak pantas diucapkan di hadapan umum.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Akan tetapi, faktanya kata pantek tak saja bisa ditemukan di bahasa Minang. Dalam bahasa daerah lain, juga terdapat kata pantek dengan mempunyai arti berbeda. Salah satunya dalam bahasa Madura. Tak jauh beda dengan bahasa Minang, dalam bahasa Madura apa arti pantek juga punya makna negatif dan kerap dipakai sebagai makian. Di Madura, pantek atau juga kerap diucapkan dengan pate' mempunyai arti 'anjing'.
Sementara itu arti lain dari kata pantek juga bisa ditemukan di bahasa Batak. Namun berbeda dengan bahasa Minang dan Madura, kata pantek dalam bahasa Batak justru jauh dari kesan negatif. Pasalnya, dalam bahasa Batak pantek mempunyai arti 'pantik' atau 'memantik'.
Advertisement
Seperti yang disinggung di awal, selain dalam bahasa daerah, kata pantek juga bisa ditemukan dalam bahasa Indonesia. Bahkan, kata pantek sendiri telah dibakukan sehingga apa arti pantek dapat ditemukan di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Sayangnya, arti pantek dalam KBBI ini tampaknya kalah populer dengan arti pantek sebagai umpatan.
Menurut KBBI pantek merupakan kata yang masuk dalam kelas kata benda (nomina). Sementara, arti pantek sendiri adalah pasak atau paku semat. Lebih lanjut, kata pantek juga mempunyai turunan kata, yaitu memantek dan terpantek. Masih dalam KBBI, arti kata memantek berarti melekatkan (kayu, bambu, dan sebagainya) dengan pantek. Sedangkan, terpantek berarti tertancap (misal dengan pisau; paku, dan sebagainya).
Berdasarkan arti dalam kamus tersebut, kata pantek semestinya masih bisa digunakan sehari-hari dalam makna positif. Kata pantek, memantek, dan terpantek tetap bisa dipergunakan, khususnya dalam ranah pertukangan atau bangunan. Jadi, pemakaian kata ini tak saja sebatas sebagai kata umpatan atau makian.
(credit: unsplash)
Agar semakin akrab dengan apa arti pantek yang sesuai KBBI, kalian bisa simak beberapa contoh penggunaannya. Sebab seperti yang dijelaskan tadi, kata pantek masih sangat relevan untuk dipakai dalam ranah pertukangan. Untuk lebih jelasnya, simak contoh-contoh penggunaan kata pantek, terpantek, dan memantek berikut ini.
1) Contoh Kalimat dengan Kata Pantek
- Ayah membeli pentek di toko bangunan.
2) Contoh Kalimat dengan Kata Memantek
- Ayah memantek empat bilah kayu pada satu papan untuk membuatnya menjadi meja.
3) Contoh Kalimat dengan Kata Terpantek
- Paku itu terpantek tepat di tengah pohon mangga itu.
(credit: unsplash)
Selain apa arti pantek, masih ada beberapa kata dalam bahasa Indonesia yang masih jarang diketahui. Padahal kata-kata tersebut mempunyai makna yang baik dan bisa dipakai di keseharian. Berikut beberapa kata dalam bahasa Indonesia yang masih jarang diketahui artinya.
1) Adarusa: Orang yang meminjam sesuatu (tentang uang atau barang), tetapi tidak ada kemauan untuk mengembalikan barang tersebut.
2) Berandang: Lumbung padi atau jura berarti tampak dengan jelas, mudah terlihat (karena tidak ada yang menutupi atau melindungi).
3) Bermastautin: Bertempat tinggal, tinggal (di
4) Dersik: Desir (bunyi angin dan sebagainya).
5) Faktitius: Sesuatu yang disengaja atau diadakan dan tidak asli, buatan, rekaan.
6) Hanca: Pekerjaan yang tertunda.
7) Jenggala: Hutan.
8) Katastrofe: Bencana besar yang terjadi tiba-tiba (gempa, letusan gunung berapi, tsunami).
9) Kebang: Berjalan dengan bergoyang-goyang
10) Kenes: Lincah dan menawan hati (tentang sikap anak kecil) banyak bicara dan banyak tingkah yang menyenangkan, suka bergaya dan bertingkah laku dibuat-buat supaya menarik perhatian, genit.
11) Kulacino: Bekas air di meja akibat gelas dingin atau basah.
12) Lindap: Redup, mendung, teduh.
13) Mangkus: Mustajab, mujarab, manjur, efektif, berhasil guna.
14) Melaung: Berteriak kuat-kuat dan nyaring.
15) Prolifik: Produktif menghasilkan karya.
16) Puspas: Campur aduk.
17) Risak: Mengusik atau mengganggu.
18) Suryakanta: Merujuk pada kaca bundar (untuk melihat suatu benda supaya kelihatan besar), kaca pembesar, lensa.
19) Sangkil: Berdaya guna, efisien.
20) Selesa: luas.
21) Sawala: Bantah, diskusi, debat.
22) Swakarya: Hasil kerja sendiri.
23) Tulat: Hari setelah lusa (tiga hari sesudah hari ini).
24) Teyan: Donasi.
25) Tubin: Hari setelah tulat (hari keempat sesudah hari ini).
26) Trengginas: Lincah dan terampil.
27) Undagi: Tenaga ahli.
28) Ugahari: Sedang, pertengahan, sederhana.
29) Wanodya: Gadis remaja.
30) Waralaba: kerja sama dalam bidang usaha dengan bagi hasil sesuai dengan kesepakatan.
Itulah di antaranya ulasan tentang apa arti pantek yang ternyata tak sekadar umpatan, melainkan juga punya arti lainnya. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan kalian!
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/gen/psp)
Advertisement