Arti Stalking Adalah Mencari Info Seseorang Lewat Medsos, Ketahui Penyebab - Dampak Buruknya

Penulis: Puput Saputro

Diperbarui: Diterbitkan:

Arti Stalking Adalah Mencari Info Seseorang Lewat Medsos, Ketahui Penyebab - Dampak Buruknya
Pengertian stalking (credit: unsplash)

Kapanlagi.com - Ada banyak istilah baru yang populer lewat media sosial. Stalking adalah salah satunya. Kini, istilah stalking jadi kata yang sudah cukup familiar di telinga sebagian besar orang, khususnya mereka yang aktif di media sosial. Kata ini kerap dipakai di sehari-hari baik dalam percakapan langsung, maupun di media sosial. Lantas, apa arti stalking yang sesungguhnya?

Kata stalking memang sangat identik dengan media sosial. Baik di instagram, twitter, facebook atau media sosial lainnya, kata stalking sudah biasa dipakai. Namun ternyata, istilah stalking sempat mengalami perkembangan hingga akhirnya bisa sepopuler saat ini. Stalking dimaknai sebagai aktivitas mencari informasi seseorang lewat akun media sosial miliknya. Arti ini ternyata sedikit berbeda dengan arti stalking pada mulanya.

Jadi penasaran kan, apa arti stalking yang sebenarnya? Untuk menjawab rasa penasaran tersebut, simak ulasan berikut yang telah dirangkum kapanlagi.com dari berbagai sumber.

 

1. Arti Stalking

Stalking sebenarnya merupakan kata dalam bahasa Inggris. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, arti stalking sendiri adalah menguntit atau memata-matai. Sementara, kata stalker yang juga berasal dari bahasa Inggris, dalam bahasa Indonesia berarti orang yang melakukan aktivitas stalking (mengutit atau memata-matai).

Kini, stalking sudah jadi istilah gaul dan populer di kalangan anak muda. Karenanya, arti mulai mengalami pergeseran. Arti stalking saat lebih merujuk pada aktivitas menyelediki seseorang melalui media sosial. Oleh karena itu, tak jarang kita menjumpai istilah "stalking mantan" atau "stalking gebetan", yang artinya kurang lebih 'mencari tahu segala sesuatu tenang mantan atau gebetan lewat media sosialnya'.

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Contoh Tindakan yang Tergolong Stalking

Jika merujuk pada arti stalking yang sesungguhnya yang berarti memata-matai atau mengutit, maka sebenarnya ada banyak aktivitas yang tergolong tindakan stalking. Sehingga, stalking sebenarnya tak saja bisa dilakukan di media sosial. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa contoh aktivitas yang tergolong stalking.

1) Mengirimi target pesan secara langsung seperti lewat email, SMS, chat, dan sebagainya

2) Mengikuti target secara langsung atau dengan kata lain membuntuti target selama beraktivitas

3) Berkeliaran di kawasan tempat tinggal target

4) Berusaha menjalin komunikasi dengan orang di sekitar, hingga akhirnya orang tersebut bisa merasa terganggu.

 

3. Penyebab Orang Melakukan Stalking

Arti stalking mungkin memang baru populer belakangan ini lewat media sosial. Meski begitu, faktanya stalking sebenarnya bukanlah fenomena baru. Sudah sejak lama, banyak orang melakukan aktivitas yang tergolong tindakan stalking. Jika ditelisik lebih dalam, ada beberapa penyebab yang bisa mendorong seseorang melakukan stalking. Berikut beberapa penyebab tersebut.

1) Ketidaktahuan dan Ketidakmampuan

Seorang yang melakkan stalking mungkin bahwa perilaku mereka melebihi batas norma-norma sosial. Tak heran, pelaku stalking terkadang tidak sadar bahwa apa yang dilakukannya telah menyebabkan kerugian pada korban.

2) Sempat Mengalami Penolakan

Penolakan yang dialami seseorang bisa menimbulkan dendam hingga perasaan sulit untuk melupakan. Bahkan pada beberapa kasus, penolakan juga berakibat pada keinginan balas dendam dan stalking pada orang yang menolak mereka.

3) Adanya Fantasi dalam Menjalin Suatu Hubungan

Adanya fantasi juga bisa menjadi alasan atau penyebab seseorang melakukan stalking. Dalam hal ini, pelaku stalking biasanya hanya ingin membuat targetnya melihat, memvalidasi keberadaannya. Namun tak jarang, stalker yang juga ingin membuat targetnya tertarik padanya.

 

4. Dampak Buruk Kebiasaan Stalking

Stalking di media sosial mungkin saat ini sudah jadi hal yang cukup lumrah dilakukan. Bahkan, bisa dipastikan hampir setiap orang pasti pernah melakukannya. Malahan, kini stalking mungkin sudah jadi kebiasaan bagi sebagian orang. Padahal, stalking bisa jadi hal yang membawa dampak buruk. Bukan saja bagi target atau korban, tetapi juga bagi pelaku. Berikut beberapa dampak buruk dari kebiasaan stalking.

1) Makin Sulit Menerima Kenyataan

Pelaku stalking akan sulit menerima kenyataan. Sebab, mereka akan merasa bahwa dunia tidaklah adil. Pelaku stalking juga akan merasa hanya dirinya sendiri yang yang lebih peduli dan mengerti tentang dirinya.

2) Rentan Stres dan Emosi Nggak Stabil

Kebiasaan stalking juga bisa memicu perasaan tak berdaya. Sehingga, bisa membuat seseorang jadi lebih rentan stres dan emosimu jadi makin nggak stabil.

3) Kebiasaan Stalking Bisa Membuat Perilaku Seseorang Makin Agresif

Pelaku stalking cenderung bertindak kasar dan agresif ketika sedang frustrasi. Hal ini dipicu obsesi berlebihan dalam dirinya yang sulit untuk dikendalikan.

4) Makin Gampang Curiga atau Berprasangka Buruk

Kebiasaan stalking bisa membuat seseorang merasa paling tahu segalanya. Akibatnya, pelaku stalking justru akan lebih mudah curiga dan berprasangka buruk pada orang lain.

Itulah di antaranya ulasan tentang arti stalking, berikut informasi seputarnya seperti penyebab hingga dampak buruknya. Semoga bermanfaat dan bisa menjawab rasa penasaran kalian!

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)