Arti Sugesti dalam Psikologi, Ketahui Pula Jenis, Contoh, dan Faktor yang Mempengaruhi

Diterbitkan:

Arti Sugesti dalam Psikologi, Ketahui Pula Jenis, Contoh, dan Faktor yang Mempengaruhi
Ilustrasi (Credit: Unsplash)

Kapanlagi.com - Sugesti merupakan salah satu istilah yang sudah sering dipakai. Wajar jika kalian juga sudah sering mendengarnya. Namun, apa sih arti sugesti?

Arti sugesti dalam psikologi dapat dipahami sebagai penerimaan yang tidak beralasan. Hal ini berkaitan dengan ekspresi dari ide seseorang yang bisa mempengaruhi orang lain.

Oleh karena itu, sugesti menjadi sesuatu yang perlu diperhatikan dalam interaksi sosial. Jika kalian penasaran mengenai arti sugesti beserta jenis, contoh, dan faktor yang mempengaruhinya, yuk simak informasi selengkapnya berikut ini.

 

1. Arti Sugesti dalam Psikologi

Arti sugesti dalam psikologi menurut psikolog sosial William McDougall adalah proses komunikasi yang menghasilkan penerimaan dengan keyakinan dari preposisi yang dikomunikasikan tanpa adanya alasan yang memadai secara logis untuk penerimaannya. Sementara pengertian lain menurut psikolog asal Amerika, Gordon Allport, sugesti adalah penerimaan yang tidak beralasan.

Sugesti merupakan salah satu kosakata bahasa Indonesia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sugesti merupakan pendapat yang dikemukakan (untuk dipertimbangkan). Sugesti juga bisa dipahami sebagai pengaruh dan sebagainya yang dapat menggerakkan hati orang.

Berdasarkan beberapa arti sugesti di atas, dapat dipahami bahwa proses ini melibatkan dua pihak. Pihak ini terdiri dari orang yang memberikan dan menerima sugesti. Penerima sugesti akan mengikuti atau menerima ide, pemikiran, atau arahan secara sadar maupun tidak sadar hingga meyakininya.

Sementara pemberi merupakan orang, bisa orang lain maupun diri sendiri. Pemberi juga bisa berasal dari kelompok yang kemudian bisa disebut sebagai sugesti massal.

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Jenis Sugesti

Setelah memahami arti sugesti dalam psikologi seperti yang sudah dijelaskan di atas, tak ada salahnya bagi kalian untuk mengetahui jenisnya. Untuk mengetahui penjelasan lebih lanjut mengenai jenis sugesti, silakan simak penjelasan berikut ini.

1. Sugesti Kerumunan (Crowd Suggestion)

Seperti namanya, sugesti jenis ini didasarkan pada keanggotaan atau kerumunan dan bukan penalaran. Misalnya, sugesti yang terjadi pada peristiwa tawuran antar pelajar. Alih-alih penalaran, keterlibatan pelajar itu didasari oleh rasa setia kawan. Bisa juga karena takut dikucilkan.

2. Sugesti Negatif (Negative Suggestion)

Selanjutnya, ada sugesti negatif (negative suggestion) yang merupakan proses untuk menghasilkan tekanan-tekanan atau pembatasan terhadap pihak lain. Contoh sugesti ini dapat dilihat pada aktivitas preman yang mengancam orang lain dalam melakukan pemerasan atau perampasan.

3. Sugesti Prestise (Prestige Suggestion)

Sugesti prestise (prestige suggestion) bisa dipahami sebagai dampak yang timbul dari prestise orang atau tokoh berpengaruh. Misalnya, ada seorang tokoh masyarakat yang memberi contoh sekaligus menganjurkan warga untuk menaati protokol kesehatan saat pandemi Covid19. Biasanya, masyarakat akan melakukan hal itu tanpa berpikir.

 

3. Bentuk Sugesti

Selain jenis dan arti sugesti, kalian juga perlu mengetahui bentuknya. Sugesti terdiri dari dua bentuk sesuai dengan asalnya, yakni auto sugesti dan hetero sugesti. Dua bentuk ini sama-sama memegang peranan penting

1. Auto sugesti merupakan sugesti yang datang dari diri sendiri atau bisa juga disebut sebagai sugesti dari dalam. Singkatnya, sugesti ini diberikan oleh dan untuk diri sendiri.

2. Kebalikan dari auto sugesti, hetero sugesti adalah sugesti yang datang dari orang lain atau bisa disebut dari luar. Pemberi sugesti ini bisa orang atau objek lain yang berada di luar diri seseorang.

 

4. Faktor yang Mempengaruhi Sugesti

Perlu kalian ketahui bahwa sugesti bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut ini terdapat penjelasan lebih lanjut mengenai faktor-faktor tersebut.

1. Faktor hambatan sugesti bisa terjadi saat kondisi fisik dan psikis lemah atau mengalami gangguan. Pada kondisi tersebut, penerima sugesti akan menangkapnya sebagai sesuatu yang bisa meringankan beban. Kecerdasan untuk melihat kelemahan penerima sugesti diperlukan agar proses berjalan dengan mudah.

2. Selanjutnya, ada faktor daya pikir yang terpecah-pecah. Sugesti akan lebih mudah diterima oleh orang yang sedang kurang fokus atau banyak pikiran.

3. Faktor penggunaan kewibawaan juga salah satu hal yang berpengaruh pada proses sugesti. Artinya, seseorang menggunakan kewibawaan yang telah diakui di masa lalu saat melakukan sugesti. Penerima sugesti akan mudah menerima karena mempercayai kewibawaan tersebut. Misalnya, ada seorang mantan kepala sekolah (pemberi sugesti) yang terkenal disiplin memberikan nasihat tentang kedisiplinan kepada juniornya. Nah, nasihat tersebut akan lebih mudah diterima.

4. Selanjutnya, ada faktor pengukur keyakinan diri yang dimiliki oleh masing-masing orang. Biasanya, setiap orang sudah punya gambaran keyakinan dan sikap terhadap suatu norma dan pedoman tingkah laku tertentu. Proses sugesti ini diarahkan ke aspek yang dipercayai oleh orang tersebut. Dengan begitu, sugesti akan lebih mudah diterima.

5. Pendapat mayoritas juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi sugesti. Misalnya, ada suatu norma yang disetujui oleh sebagian besar kelompok, maka umumnya individu juga akan menerima norma tersebut. Sugesti yang mengikuti norma tersebut akan memiliki risiko minim penolakan.

Nah, itulah penjelasan mengenai arti sugesti dalam psikologi beserta jenis, contoh, dan faktor yang mempengaruhinya.

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending