Benarkah Jenazah Terinfeksi Corona Covid-19 Dapat Menular? Simak Ulasannya

1. Menurut Pandangan Ahli

Menurut Peneliti Bidang Mikrobiologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Sugiyono mengatakan bahwa risiko penularan ini timbul ketika jenazah belum dimakamkan. Ketika sudah dimakamkan, maka tidak ada lagi risiko penularan tersebut.

Sugiyono juga menjelaskan bahwa masyarakat sekitar tempat pemakaman tidak berisiko terjangkit corona dari jenazah, apabila warga sekitar tidak melakukan kontak langsung. Risiko penularan justru kepada orang-orang yang melakukan kontak langsung dengan jenazah.

Selain itu, pihaknya juga menegaskan penularan infeksi bisa disebabkan saat pemandian jenazah. Hal ini dapat terjadi karena jenazah yang terinfeksi covid-19, pada saat dimandikan akan keluar cairan dari mulut ataupun anus, maka hal ini bisa menularkan virus kepada orang lain. Oleh sebabnya lebih baik jenazah tidak dimandikan.

Hal serupa juga diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai prosedur keselamatan untuk orang yang meninggal karena terinfeksi covid-19. Who menjelaskan, jika seseorang meninggal karena terinfeksi covid-19, paru-paru dan organ tubuh lainnya masih memungkinkan mengandung virus hidup. Selain itu, virus covid-19 dapat menular di permukaan hingga 9 hari.

2. Protokol Pembungkusan Jenazah

(credit: merdeka.com/ArieBasuki)

Protokol pembungkusan jenazah, ada beberapa tahapan yang harus diterapkan pada jenazah yang terinfeksi covid-19 sebagai berikut:

-Pertama, jenazah sudah disucikan dengan cara tayamum.

-Kedua, jenazah covid-19 dibungkus menggunakan plastik.

-Ketiga, jenazah covid-19 dibungkus menggunakan kain kafan.

-Keempat, setelah dibungkus menggunakan kain kafan, jenazah dibungkus kembali menggunakan plastik.

-Kelima, lalu jenazah dibungkus lagi menggunakan kantong jenazah.

-Keenam, setelah semua dilakukan, jenazah baru dimasukkan ke dalam peti.

Selain itu, setiap lapisan untuk membungkus jenazah, selalu dilakukan dekontaminasi. Oleh sebabnya, jenazah yang sudah dibungkus tidak diperkenankan dibuka kembali. Dalam melakukan protokol tersebut, petugas dan pengelola yang menangani jenazah diwajibkan menggunakan Alat Pelindung Diri (ADP) dan disinfektan.

3. Aman Setelah Jenazah di Makamkan

Jenazah covid-19 ada baiknya dikubur setelah empat jam meninggal dunia. Selain itu, dalam proses pemakaman jenazah disarankan untuk meminimalisir penggunaan transportasi, ruangan, serta kontak dengan lingkungan.

Perlu digaris bawahi, jika sudah melakukan metode pemakaman jenazah sesuai dengan langkah-langkah tersebut, maka warga setempat tidak perlu khawatir lagi bahwa jenazah covid-19 akan menularkan virusnya, selama tidak melakukan kontak langsung. Kedua, organisme tidak bisa bertahan lama setelah jenazah dikubur. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk warga sekitar melakukan penolakan pemakaman jenazah covid-19.