Contoh Cerpen Kemerdekaan yang Bisa Bangkitkan Nasionalisme, Ketahui Dulu Pengertian dan Ciri-cirinya
Ilustrasi (credit: pexels)
Kapanlagi.com - Cerpen atau cerita pendek jadi salah satu jenis karya sastra yang cukup banyak peminatnya. Biasanya, orang-orang lebih memilih membaca cerpen ketimbang novel saat waktu luangnya tidak banyak. Pasalnya, cerpen bisa selesai dibaca sekali duduk. Selain itu soal tema, cerpen juga tak kalah beragam. Kita bahkan bisa menemukan cerpen kemerdekaan yang berkisah perjuangan dan nasionalisme.
Sesuai dengan namanya, cerpen kemerdekaan adalah cerpen yang mengangkat kisah-kisah seputar kemerdekaan. Cerpen kemerdekaan ini akan sangat cocok dijadikan bacaan di waktu senggang, terutama ketika sudah mulai mendekati peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus. Sebab tak hanya menghibur, cerpen tentang kemerdekaan ini juga bisa membangkitkan nasionalisme pembaca.
Bagaimana tertarik membaca cerpen kemerdekaan? Jika iya, langsung saja simak ulasan dan contohnya berikut ini.
Advertisement
1. Pengertian Kemerdekaan
Cerpen kemerdekaan mungkin tak sepopuler cerpen genre romantis, horor, dan lain sebagainya. Pasalnya, cerpen kemerdekaan merupakan cerita pendek yang sangat tematik. Cerpen ini berkisah tentang perjuangan dan perolehan kemerdekaan suatu bangsa atau negara. Cerita dalam cerpen kemerdekaan juga kerap bersinggungan dengan momen-momen penting dalam perjuangan kemerdekaan.
Cerpen kemerdekaan bukanlah sekadar cerita pendek yang menghibur. Lebih dari itu, cerpen kemerdekaan juga menyampaikan semangat nasionalisme, keberanian, kegigihan dan solidaritas. Secara umum, cerpen jenis ini juga menyampaikan nilai-nilai tentang kebebasan, persatuan, dan keadilan sosial.
Cerpen kemerdekaan umumnya ditulis terinspirasi dari kisah-kisah perjuangan dan peristiwa-peristiwa sejarah di masa lalu. Namun tentunya juga terdapat unsur fiksi yang berasal dari imajinasi penulis dalam cerpen kemerdekaan.
(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)
2. Ciri-ciri Cerpen Kemerdekaan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, cerpen kemerdekaan merupakan cerpen yang sangat tematik. Cerpen ini mengangkat tema khusus yaitu tentang perjuangan. Sehingga, dengan mudahnya kita bisa membedakan cerpen kemerdekaan dengan jenis cerpen lainnya. Namun untuk lebih jelasnya, berikut beberapa ciri-ciri dari cerpen kemerdekaan.
1. Mengangkat Tema Kemerdekaan
Cerpen kemerdekaan selalu mengangkat kisah tentang perjuangan meraih kemerdekaan. Beberapa cerita pendek tentang kemerdekaan bahkan fokus pada suatu momen atau peristiwa dalam perjuangan kemerdekaan.
2. Menggunakan Latar Waktu dan Tempat Sejarah
Cerpen kemerdekaan hampir selalu menggunakan berlatar belakang latar waktu dan tempat yang berkaitan dengan peristiwa sejarah kemerdekaan.
3. Karakter yang Heroik
Cerpen kemerdekaan sering menggunakan karakter yang bersifat heroik. Bahkan, sering kali cerpen sejarah menggunakan tokoh seorang pahlawan yang berjuang demi kemerdekaan. Lewat tokoh inilah nilai-nilai nasionalisme, semangat, keberanian, dan pengorbanan ditunjukkan.
4. Menghadirkan Konflik Penuh Perjuangan
Cerpen kemerdekaan cenderung memiliki konflik yang keras karena berkaitan dengan perjuangan kemerdekaan. Konflik ini bisa diwujudkan dalam bentuk perang, konflik politik, dan sebagainya yang masih berkaitan dengan perjuangan kemerdekaan.
5. Mempunyai Semangat Nasionalisme
Cerpen kemerdekaan hampir pasti mengandung semangat nasionalisme. Semangat nasionalisme ini ada untuk membangkitkan nilai-nilai cinta tanah air, kebanggaan akan budaya dan identitas nasional, dan persatuan di benak pembaca.
3. Contoh Cerpen Kemerdekaan
Cerpen kemerdekaan sering kali menghadirkan cerita yang seru dan menarik karena berkaitan dengan sebuah perjuangan. Oleh karena itu, cerpen kemerdekaan tak sekadar menghibur, cerpen kemerdekaan juga bisa jadi bacaan pembangkit semangat nasionalisme. Berikut contoh cerpen kemerdekaan yang seru sekaligus bisa bangkitkan nasionalisme.
Perjuangan Rakyat Biasa
(Karya: Kirani Fitri)
Saudara dari Asia yang kami harapkan akan membebaskan kami dari kungkungan penjajahan Belanda, datang hanya untuk semakin memperburuk kehidupan kami yang ternyata kedatangannya hanya untuk mengeruk kekayaan alam Hindia Belanda untuk modal dan markas cadangan mereka selama Perang Dunia II.
Ayah, dan para warga Desa berusaha untuk melakukan perlawanan terhadap Jepang. Semua warga Desa saling bekerjasama untuk mengusir si Cahaya Asia yang membuat kami sengsara itu segera pergi dari Negara kami.
Ayah yang saat itu pernah belajar beladiri silat dari Haji Niung mengajarkan ilmu-ilmu dasar silat yang harus dikuasai oleh para pemuda Desa yang saat itu Rata-rata masih berusia 15 tahun. Sedangkan ibu, dan ibu-ibu Desa lainnya menyiapkan makanan, minuman, dan juga mengajarkan ilmu-ilmu keistrian kepada para Kembang Desa.
Hingga hari yang ditunggu pun tiba. Aku dan pasukan Desa yang sudah siap untuk bertempur dengan para pasukan tentara Jepang mulai menyerbu pos keamanan kecil mereka di sebelah selatan Desa, yang berbatasan dengan Hutan. Dua pasukan Jepang berhasil kami tumbangkan dengan alat seadanya. Hanya Bambu Runcing dan Clurit lah yang jadi senjata mematikan kami.
"Markas mereka ada di sebelah Selatan. Kita berpencar. Yang ada di belakangku, kita pergi ke arah Utara. Dan yang ada di belakang Mas Daryat, pergi ke arah Timur," ucap Ayah memberi aba-aba.
Aku yang berada di belakang Ayah pergi ke arah Utara dengan memutar jalan dari Hutan tempat pos Jepang tadi ke gudang belakang markas dengan sebuah clurit berlumuran darah di tanganku.
"Kalian jangan menyerah! Kalau mau lawan, ya lawan. Jangan tunggu Aku untuk datang. Kita sudah latihan. Terapkan hasil latihan kita sekarang. Buktikan bahwa perjuangan rakyat biasa seperti kita itu sebagai perjuangan untuk meraih kemerdekaan!" Tegas Ayah saat pasukan kami sudah berada tidak jauh dari pintu gudang.
Setelah memberi aba-aba, dan bersiap, pasukan kami mulai memasuki gudang markas yang berisi beberapa bom yang ditaruh dengan rapi. Karena posisi mengancam ini, kami mengatur strategi dadakan. Yaitu aku dan Ayah akan membunuh pimpinan mereka.
Ketika salah seorang pemuda berhasil mengecoh para tentara Jepang itu, Aku dan Ayah memanfaatkan kesempatan ini untuk berlari pergi ke lantai atas tempat dimana pimpinan para tentara Jepang ini diam. Begitu kami masuk, kesempatan yang sangat beruntung menanti di hadapan kami.
Pimpinan tentara itu sedang menyaksikan bagaimana pasukan kami dengan alat seadanya berusaha melawan pasukannya yang dilengkapi dengan senapan laras panjang, dan siap untuk meledakkan bom jika diperlukan.
"Sttt… kau ambil ini. Jika Aku ditikam atau ditembak mati olehnya, kau lanjutkan perlawanan ini," ucap Ayah sambil menepuk bahuku dan tersenyum lalu pergi ke arah si pimpinan tentara Jepang itu.
Darah menyembur ke seluruh tempat itu hingga mengenai pipiku yang sedang bersembunyi di balik lemari kayu yang terletak tak jauh dari pintu. Dalam hati aku berdoa, agar pimpinan tentara Jepang itu yang mati. Bukan Ayah.
Perlahan suara langkah kaki mendekat ke arahku. Aku saat itu memegang sebuah clurit dan satu senapan laras panjang curian Ayah yang diberikan padaku. Jika ini akhir dari hidupku, Aku merasa bangga bahwa Aku melakukan ini untuk negaraku.
Langkah kaki itu mulai mendekat dan..
CLEB!
Clurit yang Aku pegang yang sebelumnya telah berlumuran darah itu menancap dengan kuat di perut sang Jenderal. Darahnya mulai mengalir dari perut, dan mulutnya. Ia tersenyum padaku lalu jatuh tersungkur.
Dengan perasaan campur aduk, aku merasa jika aku sudah melakukan yang terbaik bagi negaraku. Dengan cepat aku mendekati Ayah yang sudah meregang nyawanya terlebih dahulu dan menggendongnya di punggungku.
"Setidaknya perjuangan Ayah tidak sia-sia."
Malam itu, aku pulang dengan selamat bersama dengan 12 pemuda Desa lainnya yang masih bisa bertahan. Mereka yang gugur, akan selalu kami kenang sebagai pahlawan. Pahlawan untuk kami. Warga Desa yang lemah.
Itulah di antaranya penjelasan pengertian, ciri-ciri, dan contoh cerpen kemerdekaan. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi bacaan yang menghibur!
sumber contoh cerpen: cerpenmu.com
Baca artikel lainnya:
Sederet Fakta Menarik Drama Korea 2023 LIES HIDDEN IN MY GARDEN, Diperankan Kim Tae Hee - Lim Ji Yeon
8 Drama Korea Tentang Detektif dan Jaksa, Bekerja Sama Menuntaskan Berbagai Kasus Pembunuhan
Sangat Dinantikan, Ini Sinopsis Drama China 2023 THE LEGEND OF SHEN LI Beserta Daftar Pemainnya
7 Rekomendasi Drama OCN Psikopat Terbaik yang Kental Genre Dark Vibes, Sukses Bikin Tegang
Biografi Sunan Giri Singkat dari Masa Kecil sampai Dewasa, Simak Metode Berdakwahnya
(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)
Berita Foto
(kpl/gen/psp)
Advertisement
