Corona Covid-19 Belum Mereda Muncul Hantavirus dari China, Virus Apa Itu ?

Penulis: Nurul Wahida

Diterbitkan:

Corona Covid-19 Belum Mereda Muncul Hantavirus dari China, Virus Apa Itu ?
Ilustrasi hantavirus (credit: liputan6.com dan pixabay.com)

Kapanlagi.com - Hantavirus tiba-tiba menjadi trending topik dunia. Setelah seorang pria yang berasal dari Yunnan, China pada Senin, (23/03/2020) dikabarkan meninggal dunia karena virus ini. Munculnya virus ini saat corona covid-19 belum mereda membuat kita waspada.

Lalu apa itu hantavirus? Berikut adalah penjelasan mengenai hantavirus berserta gejala dan penularan yang dirasakan.

 

1. Apa Itu Hantavirus?

Hantavirus sebenarnya bukan merupakan virus baru. Menurut sejarahnya virus ini sudah ada sejak 1978 dan pada tahun 1981 virus ini diberi nama sebagai 'Hantavirus'. Pada awal kemunculannya, virus ini diketahui disebabkan oleh hewan pengerat seperti tikus yang telah terinfeksi.

Melansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) adalah penyakit pernapasan yang parah kadang bisa berakibat fatal pada manusia yang telah terinfeksi oleh hantavirus. Manusia yang bersentuhan dengan tikus pembawa hantavirus beresiko terpapar virus ini.

Terdapat dua kelompok hantavirus di kenal yaitu Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) yang terdapat di Amerika. Dan kelompok kedua adalah Hantavirus Fever with Renal Syndrome (HFRS) yang terdapat di Eropa dan Asia. Hantavirus yang terdapat di Eropa dan Asia menyebabkan penderita mengalami demam berdarah dengan sindrom ginjal.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Gejala Hantavirus

Gejala hantavirus berbeda dengan gejala pada kasus virus corona covid-19. Diantara gejala yang timbul akibat hantavirus yang dilansir dari merdeka.com dan liputan6.com, adalah sebagai berikut :

  1. Demam: saat seseorang terpapar hantavirus, mereka akan merasakan suhu tubuh yang meningkat dari suhu normalnya. Selain itu penderita akan mengalami bercak-bercak merah di seluruh tubuh. Gejala ini muncul dalam kurun waktu 1 hingga 8 minggu setelah terinfeksi.  
  2. Nyeri otot: seseorang yang terpapar hantavirus akan merasakan nyeri otot pada tubuh.
  3. Kelelahan: rasa Lelah akan muncul pada penderita yang terpapar hantavirus sehingga mengakibatkan otot-otot pada tubuh menjadi tegang serta menurutnya fungsi otak. Gejala ini muncul setelah merasakan gejala sebelumnya.
  4. Sakit kepala: gejala sakit kepala pada penderita yang terpapar hantavirus akan muncul dalam kurun waktu satu minggu setelah terinfeksi. Gejala ini juga disertai dengan gangguan penglihatan, leher kaku, dan kejang.
  5. Batuk: gejala ini bisa dirasakan oleh penderita setelah merasakan gejala lainnya. Penderita yang terpapar hantavirus akan mengalami batuk berdahak maupun batuk kering.
  6. Sesak napas: penderita akan merasakan sesak napas dan merasa dada seperti tertekan.
  7. Panas dingin: panas dingin ini akan muncul bersamaan dengan gejala demam
  8. Mual dan muntah: penderita juga akan merasa mual dan muntah setelah terpapar oleh hantavirus
  9. Diare
Gejala-gejala tersebut akan muncul dalam kurun waktu 8 minggu atau dua bulan setelah terinfeksi. Meskipun cukup lama, kalian harus tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan agar tidak terpapar oleh hantavirus.

3. Cara Penularan Hantavirus

Cara penularan hantavirus adalah melalui urin, kotoran, atau tetesan air liur tikus yang terinfeksi. seseorang bisa terpapar virus ini jika mereka menyentuh sesuatu yang terkontaminasi dengan fases tersebut lalu menyentuh hidung dan mulut.

Makanan dan barang pribadi yang terkontaminasi urin, kotoran atau air liur tikus juga bisa menjadi media penularan hantavirus. Virus ini juga dapat ditularkan melalui udara dari fases tikus yang terinfeksi. Partikel virus dapat terhirup melalui udara ketika kalian menyapu atau membersihkan debu yang terpapar hantavirus.

Untuk itu berhati-hatilah ketika membersihkan atau membuka lokasi yang tertutup dalam waktu lama. Karena, bisa jadi lokasi tersebut sudah terkontaminasi oleh hantavirus yang dibawa oleh tikus. Selain itu hewan peliharaan seperti kucing dan anjing berpotensi menularkan virus ini.

Perhatikan ketika kalian berkemah atau saat berjalan kaki. Lokasi perkemahan yang umumnya adalah wilayah hutan bisa menjadi habitat hewan pengerat seperti tikus. Diantara lokasi yang berpotensi menularkan hantavirus biasanya adalah daerah pedesaan. Meskipun begitu, hantavirus juga berpotensi di lingkungan yang tidak bersih.

Namun hantavirus memiliki peluang besar kepada orang yang bekerja, bermain, dan tinggal di ruang tertutup serta tidak bersih. Sehingga harus waspada ketika sedang berada di lingkungan tertutup dan jangan menyentuh wajah setelah melakukan aktivitas.

Penularan hantavirus juga dapat terjadi pada orang yang tergigit oleh tikus yang terinfeksi. Namun kasus penularan dari manusia antar manusia jarang terjadi. Virus ini tidak dapat ditularkan jika menyentuh atau berkontak langsung dengan penderita hantavirus ataupun petugas kesehatan yang telah merawat penderita penyakit tersebut.

4. Cara Pencegahan Hantavirus

Cara mencegah terinfeksi oleh hantavirus adalah dengan menjaga lokasi tempat tinggal, tempat kerja, atau saat berada diluar untuk meminimalkan kontak dengan tikus. Jika dirumah terdapat lubang atau celah sebagai sarang tikus, usahakan untuk segera menutup atau menempatkan jebakan.

Selain itu simpan dengan aman makanan dan barang-barang pribadi agar tidak menjadi sarang tikus. Kalian juga harus menjaga kebersihan rumah dan budayakan untuk mencuci tangan selesai melakukan aktivitas serta hindari menyentuh wajah dengan sering.  

Nah, itulah seputar hantavirus gejala, cara penularan, dan pencegahan hantavirus. Selalu tingkatkan kesehatan dan kebersihan diri agar terhindar dari berbagai macam virus.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)