Advertorial

Cuaca Lagi Nggak Menentu, Penyakit Ini Juga Perlu Kamu Waspadai Selain COVID-19

Penulis: Wuri Anggarini

Diperbarui: Diterbitkan:

Cuaca Lagi Nggak Menentu, Penyakit Ini Juga Perlu Kamu Waspadai Selain COVID-19
(c) Shutterstock

Kapanlagi.com - Wabah COVID-19 atau virus Corona memang membuat beberapa masyarakat kini dianjurkan untuk #DiRumahSaja. Selain untuk menjaga kesehatan diri, hal ini dilakukan untuk meminimalkan penularan infeksi virus yang muncul pertama kali di Wuhan, China tersebut.

Meski begitu, perubahan cuaca yang nggak menentu belakangan ini, ternyata juga memicu munculnya penyakit lain, seperti Demam Berdarah Dengue (DBD). Bahkan, tanpa disadari per 15 Maret 2020, jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tercatat sebanyak 25.693 orang dan telah merenggut 164 jiwa.

1. Jumlah Kasus DBD Mengalahkan COVID-19

Sayangnya, masifnya pemberitaan tentang virus Corona membuat beberapa masyarakat jadi kurang waspada dengan adanya DBD yang juga tengah marak terjadi di musim pancaroba ini. Malah jumlah kasusnya mengalahkan kasus virus corona yang per 23 Maret memiliki 579 kasus dengan 49 orang meninggal.

DBD memiliki kasus di Indonesia setiap tahunnya, menurut catatan Kementerian Kesehatan RI terdapat 110.921 DBD di Indonesia pada tahun 2019. Angka ini meningkat dari 2018 dengan jumlah kasus sebanyak 65.602 kasus.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. DBD Disebarkan Lewat Gigitan Nyamuk Aedes aegypti

Jika COVID-19 disebabkan oleh virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang menyerang sistem pernapasan, maka DBD disebabkan oleh disebabkan oleh infeksi virus Dengue yang disebarkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Saat musim hujan, nyamuk akan menetaskan telurnya di air. Perubahan iklim seperti hujan yang diselingi panas hingga beberapa hari, lantas membuat nyamuk Aedes aegypti leluasa berkembangbiak. Hal ini karena nyamuk ini suka hidup pada daerah dengan kelembaban tinggi dan cuaca yang cukup hangat.

Diketahui dari Mongabay, ada perubahan perilaku nyamuk Aedes aegypti yang dulunya menggigit hanya pagi dan sore hari, kini bisa menggigit saat malam hari hingga subuh serta berkembangbiak di atas ketinggian 1.000 mdpl. Uniknya, hal ini sebelumnya tidak pernah terjadi.

3. Cara Jitu Memberantas Sebaran Penyakit DBD

Meski begitu, kamu bisa menerapkan cara jitu untuk menumpas penyebaran penyakit DBD. Salah satunya dengan menjaga kebersihan lingkungan melalui gerakan 3M Plus, yaitu menguras bak mandi, menutup rapat tempat penampungan air, dan memanfaatkan barang bekas yang berpotensi sebagai tempat perkembangabiakan nyamuk. Sementara plusnya adalah menaburkan bubuk larvasida dan menggunakan lotion anti-nyamuk.

Hal ini diperkuat dengan apa yang terjadi di salah satu provinsi di Indonesia yaitu di Nusa Tenggara Timur telah dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) demam berdarah dikarenakan kekurangannya lotion anti nyamuk sebagai perlindungan diri. Kamu bisa memanfaatkan Soffell.

Lotion penolak nyamuk tersebut dapat digunakan untuk melindungi tubuh dari gigitan nyamuk dengan ektifitas perlindungan mencapai 8 jam dengan 2 perlindungan, yaitu mencegah nyamuk dengan aroma dan melindungi tubuh dari gigitan nyamuk dengan rasa yang tidak disukai nyamuk.

Menariknya, kini Soffell hadir dengan varian baru, yaitu Soffell Alamia dengan ekstrak daun Cymbopogon/serai sehingga nyaman, tidak panas dan tidak membuat kulit kering atau iritasi. Soffell Alamia terdiri dari 2 varian yaitu Soffell Mint Geranium Alamia Botol Spray 55 Ml dan Soffell Yuzu Alamia Botol Spray 55 Ml, varian ini bisa didapatkan melalui Exclusive Launching di Tokopedia.

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/tmi)