Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Banyak diantara orang-orang baru menikah atau berencana hamil di usia 30 tahun. Bahkan, sering terdengar kabar jika hamil di usia 30 tahun akan berisiko kepada ibu maupun calon buah hati. Meski begitu, masih banyak perempuan yang hamil di usia tersebut.
Selain itu, juga banyak yang menilai jika perempuan di atas usia 30 tahun akan lebih susah hamil dibandingkan perempuan yang hamil di usia 20 hingga 28 tahun. Lalu, apakah benar adanya jika usia 30 tahun ke atas akan berisiko tinggi pada keselamatan ibu dan janin?
Pada dasarnya, semakin bertambahnya usia, maka akan semakin berkurang pula kualitas dan jumlah sel telur. Itulah yang menyebabkan jika usia 30 tahun ke atas akan sulit hamil. Selain itu, juga akan mengalami beberapa gangguan yang mungkin saja terjadi. Nah, untuk lebih mengenali risiko apa saja yang mungkin terjadi, berikut penjelasan selengkapnya.
Advertisement
(credit: freepik)
Menunggu kelahiran sang buah hati merupakan momen yang dinanti-nanti. Namun, ketika sang ibu sudah menginjak usia ke-30 tahun, ada baiknya untuk mengenali risiko-risiko yang mungkin terjadi. Salah satu kemungkinan risiko yang terjadi yaitu sang buah hati dihadapkan dengan kelahiran prematur. Persalinan prematur sendiri merupakan persalinan yang terjadi saat usia kehamilan mencapai 37 minggu atau 7 bulan.
Ini merupakan risiko umum yang perlu diwaspadai. Sebab, jika sang bayi lahir terlalu cepat, hal tersebut akan mengakibatkan komplikasi kesehatan dan keterlambatan perkembangan. Hal tersebut bisa diatasi dengan melakukan identifikasi dari awal guna menghindari gejala lahir prematur. Ada baiknya sang ibu untuk menjaga pola makan, hindari kebiasaan merokok maupun minum minuman beralkohol.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Preeklampsia sering dialami oleh ibu hamil yang ditandai dengan tekanan darah tinggi, kenaikan kadar protein di dalam urin, dan pembengkakan pada tungkai. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya preeklampsia adalah ibu hamil berusia lebih dari 30 tahun.
Adapun gejala preeklamsia antara lain hipertensi, sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri di perut atas, sesak napas, pusing dan lemas, mual dan muntah, serta berat badan naik secara tiba-tiba. Meskipun dalam pencegahannya tidak bisa dilakukan secara total, namun ada baiknya untuk tetap menjaga berat badan supaya tetap pada batas normal.
Advertisement
(credit: freepik)
Perempuan yang hamil di atas usia 30-an tahun memiliki risiko terkena penyakit diabetes gestasional. Penyakit ini merupakan kondisi yang diakibatkan gestasional oleh naiknya kadar berbagai hormon di dalam tubuh saat hamil. Diabetes ini muncul pada masa kehamilan, dan hanya berlangsung hingga proses melahirkan.
Dengan demikian, harus benar-benar mengontrol kadar gula dalam darah melalui pemilihan asupan makanan yang menyehatkan. Selain itu, tetap melakukan olahraga ringan untuk mencegah penyakit diabetes gestasional.
Kehamilan pada usia 30 tahun ke atas akan meningkatkan risiko ibu menderita komplikasi penyakit saat hamil, sehingga bayi harus dilahirkan secara caesar. Selain itu, hal tersebut disebabkan karena kemungkinan janin saat persalinan macet pada ibu yang berusia di atas 30 tahun.
Mengapa bisa terjadi? Karena otot rahim pada ibu tak lagi elastis dibandingkan dengan mereka yang menjalani persalinan di usia 20an tahun. Hal lainnya yang mungkin terjadi saat bayi harus operasi caesar yaitu keadaan plasenta yang menghalangi leher rahim.
(credit: freepik)
Pada dasarnya, bayi dikatakan memiliki berat badan yang rendah apabila berat badan bayi hanya 2,5 kg. Hal ini biasanya terjadi karena komplikasi saat kehamilan seperti masalah pada plasenta sang ibu. Untuk mengatasi terjadinya hal tersebut, ada baiknya untuk menerapkan pola hidup sehat guna menghindari kemungkinan buruk yang terjadi.
Itulah 5 risiko umum yang sering terjadi pada ibu yang hamil di usia 30 tahun ke atas. Untuk menghindari kemungkinan risiko buruk yang terjadi, ada baiknya untuk periksa secara rutin, hindari stress, olahraga, dan jaga pola makan. Semoga bermanfaat.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Advertisement
Potret Seru Tya Ariestya Liburan ke Gili Trawangan bersama Keluarga
Transformasi Sharena dari Masa Kecil Hingga Sekarang, Tahun 2025 Punya 2 Anak
5 Inspirasi Warna Rambut yang Bagus untuk Gaya Paling Cantik di 2025, Jadikan Penampilanmu Makin Sempurna
5 Model Hijab Pashmina yang Simpel dan Stylish, Bikin Tampilanmu Makin Menawan
Hunian Kekinian, Yuk Intip Inspirasi Rumah Minimalis 2 Lantai Tampak Depan Terbaru