Memperpanjang Harapan Hidup Penderita Kanker Tulang

Penulis: Dhia Amira

Diperbarui: Diterbitkan:

Memperpanjang Harapan Hidup Penderita Kanker Tulang
credit: pixabay

Kapanlagi.com - Selama ini banyak sekali penderita kanker tumor tulang yang tak terselamatkan akibat cara pengobatan yang tidak tepat. Hal tersebut dikarenakan banyak yang melakukan amputasi sebagai obat penyembuhan tercepat bagi penderita kanker tulang. Tetapi nyatanya hal tersebut hanya akan menimbulkan penderitaan bagi para pasien, karena harus kehilangan bagian tubuh serta kerap mempercepat kematian.

Sebenarnya ada metode bernama rekonstruksi hemipelvis yang kini dianggap paling tepat, bahkan bila dengan bantuan kemoterapi dapat memperpanjang harapan hidup hingga 95 persen. Dan tentu saja sudah ada pasien dari penderita kanker tumor tulang yang terselamatkan akan metode rekonstruksi hemipelvis ini.

Informasi dan jadwal dokter ortopedi di Jakartalihat di sini.

 

1. Pasien Kanker Tumor Tulang

Salah satunya pasien kanker tumor tulang yang berhasil menggunakan cara rekonstruksi hemipelvis yaitu, Priyatni. Ia merupakan seorang anak muda yang telah menderita kanker tumor tulang selama lebih dari satu tahun. Priyatni mulai mengalami kanker tumor tulang pada bagian pangkal paha kirinya. Dan dalam waktu yang singkat sel kanker tersebut telah menyebar dan menggerogoti bagian atas tulang pahanya.

Ketikan Priyatni melakukan tes rontgen, terlihat bagaimana sel kanker tersebut telah menghancurkan tulang pahanya menjadi sebuah serpihan. Hal tersebut tentu menimbulkan rasa sakit yang sangat menyakitkan bagi Priyatni. Karena, bagi penderita kanker tulang hal tersebut merupakan hal yang biasa mereka rasakan, saat sel kanker menggerogoti tulang mereka hingga menjadi sebuah serpihan.

Dalam waktu singkat, kaki Priyatni pun menjadi pendek. Hal tersebut karena sel kanker kembali menghabisi bagian persendian di pangkal pahanya, sehingga membuat tulang dalam tubuhnya berkurang. Karena kondisi Priyatni yang semakin parah, akhirnya ia dipindahkan ke Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta.

Dokter Nicolas Budhiparama jr, F.I.C.S., ahli bedah tulang yang menangani Priyatna, segera memutuskan untuk mengambil langkah yang dipandang paling tepat sebagai upaya penyelamatan. Beliau menggunakan metode rekonstruksi hemipelvis yang merupakan salah satu metode mutakhir yang saat itu baru diperkenalkan di Indonesia.

Metode rekonstruksi hemipelvis merupakan sebuah metode perpaduan cara penanganan kanker yang dikoordinasikan sedemikian rupa, sehingga dapat menyelamatkan bagian tubuh yang seharusnya di amputasi, tetapi dengan metode ini tidak melakukan amputasi. Tak hanya itu saja, metode rekonstruksi hemipelvis ini juga dapat memberikan kesembuhan serta harapan hidup yang panjang bagi penderita.

Pada tahun-tahun sebelumnya, penderita kanker tumor tulang seperti Priyanti harus menjalankan amputasi untuk menghentikan penyebaran sel kanker pada bagian lainnya. Tetapi hal tersebut bukanlah sebuah jalan keluar yang tepat, dan bahkan dapat mempercepat kematian bagi para paseien.

Menurut dokter Nicolas, menggunakan metode rekonstruksi hemipelvis akan memberikan harapan hidup sebanyak 95 persen.

"dengan metode rekonstruksi hemipelvis, ke-mungkinan hidup dapat ditingkatkan, ada lima persen menjadi 95 persen," Ucap beliau.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Alasan Rekonstruksi Hemipelvis

Mengapa metode rekonstruksi hemipelvis dapat menyelamatkan penderita kanker tumor tulang? Hal itu dikarenakan cara pengobatannya menggunakan metode kombinasi. Yaitu dengan memberikan kemoterapi (neo adjuvant therapy) dan melakukan clan bedah tulang untuk menyelamatkan bagian tubuh (imbsalvage). Setelah itu melakukan rekonstruksi pada bagian tersebut.

Hal ini merupakan cara yang efektif karena, dokter tidak akan melakukan pembedahan sebelum adanya kegiatan kemoterapi. Sebab, sebelum mengetahui sebatas mana penyebaran sel kanker pada tulang, maka langkah amputasi adalah sesuatu hal yang sangat berbahaya. Karena, pembuluh darah yang ada di sekitar sel kanker akan membengkak. Tentu bila kita melakukan kegiatan pembedahan akan terjadi yang namanya pendarahan, dan hal tersebut sangat berbahaya bagi pasien.

Itulah mengapa, hanya mengamputasi saja tanpa tahu seberapa jauh sel kanker telah menyebar hanya akan mempercepat kematian. Ketika melakukan kemoterapi, maka dokter akan mengetahui sejauh mana penyebaran sel kanker di dalam tubuh pasien.

Dokter Nico juga membagikan cerita bagaimana ia melakukan pembedahan pada Priyatni, pasien Kanker tumor tulang. Beliu berakata,

"Ketika itu, barulah saya melakukan pembedahan otot dan tulang diangkat. Kemudian, pekerjaan selanjutnya yaitu memasuki tahapan yang sangat rumit dan susah, yakni rekonstruksi,".

Pada kasus Priyatni, bagian tulang yang digerogoti kanker tersebut diamputasi, lalu digantikan dengan bagian tubuh lainnya dan diberikan sebuah pen. Kemudian direkonstruksi sedemikian rupa. Bukan itu saja, mangkok tulang pada persendian tulang pangkal paha milik Priyatni yang sudah hancur dibuatkan kembali oleh dokter Nico dengan yang baru. Serta menggantikan sendi dengan bahan metal yang berfungsi sebagai tulang persendian.

Betapapun sulit dan rumitnya pembedahan yang harus di jalani oleh Priyatni atau pasien kanker tumor tulang lainnya, tetapi hal tersebut harus ditangani oleh seseorang yang memiliki keahlian khusus. Agar dapat memberikan penyembuhan bagi para pasien kanker tulang, sama seperti Priyatni.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)