Hari Baik dan Buruk Menurut Islam dan Primbon Jawa, Bisa untuk Menentukan Tanggal Pernikahan

Hari Baik dan Buruk Menurut Islam dan Primbon Jawa, Bisa untuk Menentukan Tanggal Pernikahan
Hari Baik dan Buruk Menurut Islam dan Menurut Primbon Jawa (credit: unsplash)

Kapanlagi.com - Masyarakat Jawa memiliki keyakinan kuat akan adanya hari baik dan hari buruk yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan. Menurut kepercayaan Jawa, hari baik dan hari burukdapat ditentukan menggunakan metode khusus, baik menurut ajaran Islam maupun primbon Jawa. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Jawa sering kali mempertimbangkan baik buruknya suatu hari sebelum melakukan kegiatan penting

Hari baik menurut kepercayaan Jawa adalah waktu yang dianggap paling proporsional untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti pernikahan, upacara adat, atau memulai usaha baru. Sebaliknya, hari buruk dianggap sebagai waktu yang tidak baik untuk melakukan aktivitas penting karena dianggap membawa nasib atau keberuntungan yang kurang menguntungkan.

Lantas, bagaimana menentukan hari baik dan buruk menurut Islam dan primbon Jawa? Untuk mengetahuinya, langsung saja simak ulasannya berikut ini.

1. Hari Baik dan Hari Buruk Bagi Masyarakat Jawa

Hari Baik dan Hari Buruk Bagi Masyarakat Jawa (credit: unsplash)

Hari baik dan hari buruk bagi masyarakat Jawa adalah konsep yang telah diwariskan turun-temurun. Menurut kepercayaan Jawa, setiap hari dalam kalender memiliki energi atau kekuatan yang berbeda-beda. Hari baik merupakan hari yang memiliki energi positif, sedangkan hari buruk adalah hari yang memiliki energi negatif.

Hari baik dipercaya memiliki pengaruh positif terhadap keberhasilan dan keberuntungan dalam melakukan berbagai aktivitas. Misalnya, jika ingin merayakan pernikahan, masyarakat Jawa akan mencari hari baik untuk melangsungkan acara tersebut agar diharapkan kehidupan rumah tangga yang harmonis dan bahagia. Begitu pula dalam melakukan upacara adat, pemilihan hari baik diharapkan dapat memperoleh hasil yang maksimal dan membawa keberuntungan bagi keluarga atau komunitas.

Sementara itu, hari buruk dianggap sebagai waktu yang tidak baik untuk melakukan kegiatan penting, seperti acara pernikahan, pindah rumah, atau mendirikan usaha. Masyarakat Jawa percaya bahwa pada hari-hari buruk, ada kemungkinan terjadinya gangguan atau masalah dan hasilnya tidak akan sesuai harapan. Oleh karena itu, hari-hari buruk dihindari agar tidak membawa kesialan atau kerugian.

Dengan memahami hari baik dan hari buruk, masyarakat Jawa berharap dapat memaksimalkan peluang sukses dan menghindari kemungkinan yang tidak menguntungkan. Penentuan hari baik dan hari buruk juga membantu dalam merencanakan kegiatan-kegiatan adat atau tradisi yang penting bagi budaya Jawa.

(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)

2. Cara Menentukan Hari Baik Menurut Islam

Cara Menentukan Hari Baik Menurut Islam (credit: unsplash)

Dalam agama Islam, ternyata tidak ditemukan konsep hari baik dan hari buruk. Pasalnya, menurut pandangan Islam, setiap hari disebut baik dan mempunyai keberkahan yang sama. Kaitannya dengan hari baik untuk pernikahan, hari dilangsungkannya pernikahan diyakini tidak akan mempengaruhi nasib rumah tangganya kelak. Hal tersebut berbeda dengan konsep mencari hari baik menurut primbon Jawa dan tradisi lainnya.

Meski begitu, sebagian besar masyarakat di Indonesia tetap meyakini bahwa ada beberapa waktu-waktu khusus yang diyakini baik, terutama untuk melakukan pernikahan. Sebagai contoh, dalam budaya Jawa dan Islam, banyak sekali masyarakat yang memilih bulan-bulan seperti Jumadil Akhir, Rajab, Sya'ban, Syawal, dan Dhul Hijjah sebagai waktu yang cocok untuk menggelar pernikahan.

Di samping itu, dalam budaya Islam, juga diyakini bahwa hari Jumat menjadi salah satu hari yang dinilai baik. Namun tidak dijelaskan secara spesifik, kebaikan hari Jumat untuk melakukan aktivitas tertentu. Penunjukan hari Jumat sebagai hari baik menurut Islam dikaitkan dengan berbagai peristiwa mulia yang diyakini terjadi di hari Jumat. Hal tersebut di antaranya dijelaskan dalam hadis berikut:

"Hari terbaik terbitnya matahari adalah pada hari jumat, pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu pula dimasukkan ke dalam surga dan pada hari itu tersebut dia dikeluarkan dari surga. Dan hari Kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jumat." (HR. Muslim: no: 854)

3. Cara Menentukan Hari Baik Menurut Primbon Jawa

Cara Menentukan Hari Baik Menurut Primbon Jawa (credit: google./via intisari.grid.id)

Kaitannya menentukan hari baik dan buruk, masyarakat Jawa selama ini lebih sering menggunakan pendekatan hitungan menurut primbon Jawa. Adapun cara menentukan hari baik dan hari buruk menurut primbon dilakukan dengan menggunakan metode hitungan melibatkan bilangan neptu weton.

Neptu weton merupakan bilangan khusus yang dimiliki setiap weton, di mana setiap hari lahir (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu) dan pasaran Jawa (Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon). Untuk lebih jelasnya, berikut uraian nilai setiap hari lahir dan pasaran menurut primbon Jawa:

Nama Hari dan Nilai Neptu

- Minggu: 5

- Senin: 4

- Selasa: 3

- Rabu: 7

- Kamis: 8

- Jumat: 6

- Sabtu: 9

Nama Hari Pasaran dan Nilai Neptu

- Legi: 5

- Pahing: 9

- Pon: 7

- Wage: 4

- Kliwon: 8

Nantinya, untuk menentukan hari baik bisa dilakukan dengan rumus khusus. Sebagai contoh untuk menentukan hari baik menikah, digunakan rumus hitungan:

Jumlah neptu pengantin + angka hari baik (dibagi) 5 = (hasilnya harus lebih atau sisa 3)

Misalnya, jika jumlah neptu pasangan pengantin adalah 26, maka angka hari baik yang relevan adalah 2, 7, dan 12.

Setelah mendapatkan beberapa angka hari baik, langkah selanjutnya adalah merujuk pada tabel yang terlampir. Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa hari baik yang memiliki nilai 12 adalah Senin Kliwon, Rabu Legi, Kamis Wage, dan Minggu Pahing.

Itulah di antaranya ulasan terkait hari baik dan buruk menurut Islam dan menurut primbon Jawa. Semoga bermanfaat dan bisa menjawab rasa penasaran selama ini.

(Hari patah hati se-Indonesia, Amanda Zahra resmi menikah lagi.)

Rekomendasi
Trending