Kapanlagi Plus - Kisah mistis memang selalu menarik untuk dibahas. Meski merinding, nyatanya fenomena ini mampu membuat orang penasaran dengan fakta dibaliknya.
Twitter belum lama ini menjadi ramai lantaran sebuah kisah teror bayi hantu yang berada di sebuah apartemen yang berlokasi di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kisah horor ini dibagikan oleh akun bernama @RestuPa71830152.
Diceritakan laki-laki bernama Zain menyewa sebuah apartemen dengan harga murah. Bertemu dengan sang pemilik kamar yang bernama Mbak Fatma, Zain diberitahu kalau tidak membuka jendela pada malam hari.
Merasa janggal, Zain hanya mengiyakan perkataan Mbak Fatma. Namun malamnya ia tak sengaja membuka jendela saat mendengar ada kecipak air dari kolam renang.
Zain pun berniat membuka gorden jendela kamarnya untuk melihat. Namun ia urungkan niat tersebut karena mengingat pesan dari Mbak Fatma dan membukanya pagi besok.
Besok paginya, Zain terkejut tidak ada kolam renang di sana. Ternyata yang ada hanya kolam tak terurus yang menjadi saluran air.
Saat bertemu Zain, Rey menceritakan kalau ada sosok hantu dalam wujud bayi yang menghantui kamar Zain. Sosok itu dipercaya sebagai anak Mbak Fatma yang meninggal karena dilempar ke kolam renang.
Saat hari sudah malam, Zain terkejut ada suara bayi menangis dan dirinya langsung membuka gorden jendela. Saat dibuka ternyata ada sosok bayi setan sedang duduk sembari menatapnya.
Bayi itu merangkak mendekati Zain sembari mengatakan, "pa pa pa pa pa pa". Zain yang ketakutan lari dan bersembunyi di balik selimut. Namun teror itu semakin mencekam karena tak lama jendela kamar Zain diketuk.
Advertisement
Saat akan mengambil ponselnya, tangan mungil sang bayi memegang kaki Zain. Zain pun tak sengaja memandang sosok bayi setan itu dengan kepala setengah hancur dan ari-ari yang masih menggantung.
Mencoba lari, Zain malah semakin dikejar oleh bayi hantu itu. Ia pun berlari menuju lobi apartemen dan bertemu dengan Rey. Besoknya, mereka baru berani kembali ke kamar dan Zain memutuskan untuk pergi dari apartemen itu.
(lip/lmp)