Kronologi Siswa SD Tewas di Tangan Temannya Sendiri, Miris!

Penulis: Mita Anandayu

Diperbarui: Diterbitkan:

Kronologi Siswa SD Tewas di Tangan Temannya Sendiri, Miris! Ilustrasi pembunuhan © Merdeka.com

Kapanlagi.com - Kejadian miris terjadi di Garut dimana perkelahian antarsiswa SD terjadi bahkan hingga jatuh korban tewas. Seorang pelajar berinisial FNM (12) harus meregang nyawa setelah terlibat pertikaian dengan teman sekelasnya HKM (12).

Mirisnya, siswa SD Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut itu tewas setelah terkena sabetan benda tajam milik HKM saat perjalanan pulang sekolah.

Seperti yang dilansir dari Merdeka.com, kronologi tewasnya FNM bermula saat korban dan HKM sempat berkelahi di belakang gedung Sekolah SDN 1 Cikandang, Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, pada Sabtu (21/7).

Perkelahian tersebut pada akhirnya bisa dilerai oleh teman-teman lainnya. Setelah itu, FNM pun pulang ke rumah melintasi jalan di belakang sekolah. Saat perjalanan menuju rumahnya tersebutlah, HKM membuntuti korban kemudian melukai kepala belakang dengan gunting. Akibatnya, FNM langsung tersungkur dan ditolong oleh teman-temannya yang hendak pulang.

Sementara itu, ayah korban, Feri (38) mendapat informasi awal pada hari Sabtu (21/7) pukul 12.00 WIB. Kemudian ia dan istrinya, Tuti Atmawati (32) langsung bergegas mendatangi lokasi kejadian dan melarikan anaknya ke Puskesmas Cikandang, Kabupaten Garut.

FNM mendapat pertolongan pertama dengan mendapat luka jahitan di kepala. Setelah itu, orang tua FNM memutuskan untuk membawa anaknya ke rumah di Desa Barukai, Desa Margamulya, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut.

Pemakaman FNM © Merdeka.com

Feri mengisahkan, tak disangka kondisi anaknya justru terus memburuk. Bahkan ada beberapa luka lebam di wajah dan pinggang. FNM juga sempat muntah dan kejang pada pukul 15.00 WIB.

Kekhawatiran membuat Feri dan Tuti membawa anak mereka ke klinik IGD di Kecamatan Cikajang. Namun, saat dirawat buah hatinya tidak sadarkan diri. Ia dan istri akhirnya memutuskan untuk membawa kembali ke rumah.

Pada Minggu (22/7) pukul 10.00 WIB, kondisi FNM kembali mengalami kejang, dada berdenyut kencang, dan mendengkur tak beraturan, hingga keluar busa bercampur darah.

"Di perjalanan anak saya sudah tidak bernyawa," kata Feri sambil berkaca-kaca.

Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna, Selasa (24/7) mengungkap, kejadian perkelahian HKM dan FNM ini bermula saat pelaku kehilangan bukunya pada hari Jumat. Keesokan harinya buku HKM ditemukan di bawa meja belajar korban.

"Selepas jam pelajaran sekolah, HKM secara terang-terangan menuduh korban yang mencuri buku miliknya dan diduga awal mula alasan pertikaian karena hal tersebut," ujarnya.

Sementara itu hasil forensik menunjukkan korban mengalami luka sayat di kepala dan punggung. Berdasarkan pengakuan HKM, saat berkelahi di Kawasan Babakan Cikandang, dia mengeluarkan gunting yang ditaruh di tas lalu mengarahkan benda tajam itu ke arah kepala dan badan FNM.

Orang tua FNM juga sempat merujuk anaknya ke RSUD dr Slamet Garut untuk mendapat perawatan khusus. Namun nahas nyawa korban tidak tertolong dan menghembuskan napas terakhir di rumah sakit pada Minggu (22/7).

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/mit)

Editor:

Mita Anandayu