Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Siapa yang tau permainan 'Cublak Cublak Suweng'? Permainan tradisional ini dikenalkan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Dulu, permainan ini biasa dimainkan di sekolah kala jam istirahat oleh anak-anak SD pada masanya.
Cara mainnya gampang sekali, biasanya hanya butuh minimal tiga orang namun lebih banyak lebih baik. Salah satu anak akan telungkup di tengah-tengah menjadi 'Pak Empo'. Sementara yang lain mengelilingnya sembari bergantian menggenggam kerikil dan menyanyikan lagu. Tujuan permainannya adalah agar Pak Empo tidak tahu dimana letak kerikilnya, tapi kalau ia bisa sampai menebak dimana kerikilnya, maka yang memegang kerikil tersebut akan menjadi Pak Empo selanjutnya.
Namun, taukah kamu, dibalik lagu cublak cublak suweng yang sering kita nyanyikan dulu, ternyata lagu itu justru sarat akan makna, lho. Kalau yang masih belum tau bagaimana lagunya, begini liriknya: "Cublak-cublak suweng, suwenge teng gelenter, mambu ketundhung gudel, pak empo lera-lere, sopo ngguyu ndhelikake, Sir-sir pong dele kopong, Sir-sir pong dele kopong, sir-sir pong dele kopong."
Advertisement
Cublak Suweng = tempat Suweng. Suweng adalah anting perhiasan wanita Jawa. Jadi, Cublak-cublak suweng, artinya ada tempat harta berharga, yaitu Suweng (Suwung, Sepi, Sejati) atau Harta Sejati. Suwenge Teng Gelenter = suweng berserakan. Harta Sejati itu berupa kebahagiaan sejati sebenarnya sudah ada berserakan di sekitar manusia. Mambu (baunya) Ketundhung (dituju) Gudel (anak Kerbau). Maknanya, banyak orang berusaha mencari harta sejati itu. Bahkan orang-orang bodoh (diibaratkan Gudel) mencari harta itu dengan penuh nafsu ego, korupsi dan keserakahan, tujuannya untuk menemukan kebahagiaan sejati.
Pak empo (bapak ompong) Lera-lere (menengok kanan kiri). Orang-orang bodoh itu mirip orang tua ompong yang kebingungan. Meskipun hartanya melimpah, ternyata itu harta palsu, bukan Harta Sejati atau kebahagiaan sejati. Mereka kebingungan karena dikuasai oleh hawa nafsu keserakahannya sendiri. Sopo ngguyu (siapa tertawa) Ndhelikake (dia yg menyembunyikan), menggambarkan bahwa barang siapa bijaksana, dialah yang menemukan Tempat Harta Sejati atau kebahagian sejati.
Sir (hati nurani) pong dele kopong (kedelai kosong tanpa isi). Artinya di dalam hati nurani yang kosong. Maknanya bahwa untuk sampai kepada Tempat Harta Sejati (Cublak Suweng) atau kebahagiaan sejati, orang harus melepaskan diri dari kecintaan pada harta benda duniawi, mengosongkan diri, rendah hati, tidak merendahkan sesama, serta senantiasa memakai rasa dan mengasah tajam Sir-nya hati nuraninya.
Intinya, lagu ini mengajarkan kita untuk tidak melulu menuruti hawa nafsu dalam mencari harta. Dengan tidak dipengaruhi hawa nafsu, hati nurani akan bersih dan tak tersesat. Wah, siapa sangka ya lagu anak-anak justru penuh makna kehidupan seperti itu?
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/tmd)
Advertisement
Mengenal Sherly Tjoanda: Cagub Malut Baru, Gantikan Suami yang Tewas dalam Kecelakaan Kapal
Profil Mega Putri Aulia, Mantan Artis yang Sudah Hijrah dan Kini Cantik Berbalut Hijab
Bersinar di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Siapkah Marselino Ferdinan Bawa Timnas Menang di Piala AFF 2024?
Mega Putri Aulia Nangis Minta Sinetron 'TUKANG BUBUR NAIK HAJI' Tak Tayang Lagi
Timnas Indonesia Tembus Posisi 125 Dunia, Peningkatan Signifikan dalam Ranking FIFA