Malioboro Kembali Diserbu Pelancong, Tukang Becak Mulai Bangkit Berburu Penumpang

Penulis: Dhia Amira

Diterbitkan:

Malioboro Kembali Diserbu Pelancong, Tukang Becak Mulai Bangkit Berburu Penumpang
(credit: Reporter/Dhia Amira)

Kapanlagi.com - Pandemi menjadi salah satu kejadian luar biasa yang dirasakan hampir seluruh masyarakat seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia. Banyak kegiatan dihentikan yang membuat orang-orang kehilangan mata pencarian untuk sementara waktu. Bukan hanya kantor dan sekolah saja, bahkan tempat wisata pun ikut dilarang bahkan ditutup untuk dikunjungi.

Tentu hal ini sangat berdampak pada sektor kegiatan pariwisata, terutama bagi mereka yang mencari penghasilan di tempat-tempat wisata. Seperti para tukang becak yang ada di Malioboro, mereka juga harus ikut terkena imbas dari pandemi ini. Mau tak mau mereka pun harus bertahan hidup dengan kegiatan lain.

Namun saat ini sudah banyak tempat-tempat dan kawasan wisata yang kembali dibuka untuk umum. Terutama kawasan wisata di Malioboro, yang juga sudah kembali ramai oleh pengunjung. Walaupun belum ramai seperti biasanya, tapi sudah cukup membuat para penjual jasa seperti tukang becak kembali melakukan aktivitas mereka. Para tukang becak ini mulai kembali berburu penumpang yang kebanyakan saat ini dari wisatawan lokal.

Seperti Pak Joko, Pak Anang, dan rekan-rekan lainnya yang juga sudah memulai kegiatan mereka memberikan jasa becak yang ada di kawasan Malioboro. Walaupun sempat berusaha bertahan hidup di masa pandemi, tetapi saat ini mereka kembali bangkit dan mulai melakukan aktivitas seperti biasa di kawasan Malioboro.

 

 

1. Berharap Pada Bantuan

Dampak pandemi juga dirasakan oleh bapak Joko yang menjadi tukang becak di kawasan Malioboro. Bapak Joko berkata bahwa ia tidak bisa melakukan kegiatan apapun karena pandemi ini, yang mengharuskan ia dan rekan-rekan lain untuk tetap tinggal di rumah, dan menjaga jarak dengan sekitar.

"Nggak melakukan apa-apa, hanya di rumah saja. Nggak bisa kegiatan seperti biasa," ungkap pak Joko saat ditemui Kapanlagi.com.

Pak Joko merupakan salah satu tukang becak di kawasan Malioboro yang ikut dalam komunitas becak Malioboro. Ia juga mengungkap saat awal-awal pandemi, mereka yang ada di komunitas itu bertahan hidup dari bantuan yang diberikan pemerintah.

Namun saat ini Pak Joko sudah bisa beraktivitas kembali. Ia sudah kembali berburu penumpang yang berlibur dan datang ke Malioboro. Walaupun masih banyak wisatawan lokal yang datang, namun hal ini menjadi awal bagi Pak Joko dan rekan-rekan lainnya dalam memulai mencari nafkah kembali, terlebih sumber penghasilan mereka bergantung pada becak wisata ini.

 

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Kegiatan Lain Saat Pandemi

Selain Pak Joko, ada pula Pak Anang yang juga menjadi tukang becak di kawasan Malioboro. Pak Anang sendiri sudah bekerja sebagai penyedia jasa becak wisata di Malioboro selama sekitar 15 tahun. Dari mata pencahariannya itu ia dapat memberikan pendidikan tinggi hingga bangku perkuliahan untuk anak-anaknya. Walaupun becak bukan menjadi salah satu pendapatan utama, tetapi Pak Anang sangat menikmati pekerjaan ini.

Pak Anang tak hanya bekerja sebagai tukang becak, namun juga memiliki pekerjaan lain. Ia bekerja di sebuah pabrik gula guna mencukupi kehidupan keluarga selama pandemi.

Pak Anang berkata bahwa sudah cukup lama ia bekerja di pabrik gula tersebut. Sedangkan becaknya menjadi penghasilan tambahan untuk menghabiskan waktu tapi juga bisa menghasilkan rejeki.

"Ada yang bertani, kadang ada yang hanya di rumah, nggak sama. Beda-beda," terang Pak Anang menceritakan penghasilan lain para rekannya yang tak hanya menjadi tukang becak saja.

 

 

3. Pendapatan yang Berkurang

Walaupun sudah kembali beraktivitas seperti biasa, dan Malioboro kembali dikunjungi banyak wisatawan. Namun pendapatan yang dirasakan oleh Pak Anang, Pak Joko, dan rekan-rekan lainnya belum kembali normal seperti biasanya. Pak Anang mengakui bahwa hari biasa saja pendapatan masih belum pasti.

"(Untuk pendapatan) belum pasti. Pas wisatawan banyak ya lumayan. Tapi kalau sepi-sepi begini ya biasa-biasa saja," jelas pak Anang.

"(Pendapatan) ya masih di bawah itu. Kadang hanya di bawah 100 ribu, kadang 125 ribu. Ya pokoknya kalau ramainya hanya hari Jum'at, Sabtu, Minggu. Senin, Selasa, Rabu itu sepi. Paling cuma biasa-biasa aja (pendapatannya), dari pada di rumah," lanjutnya.

Pak Anang mengungkapkan bahwa, pendapatan untuk hari biasa sebelum pandemi bisa 150 ribu hingga 200 ribu hanya dalam sehari. Namun karena pandemi yang terjadi saat ini membuat mereka harus berusaha lebih keras lagi dalam mencari wisatawan yang ingin menggunakan jasa mereka.

 

 

4. Wisatawan Lokal

Pendapatan para tukang becak ini memang belum kembali normal meskipun wisatawan Malioboro sudah ramai berdatangan, hal ini karena kebanyakan dari wisatawan lokal yang mana kebanyakan datang dengan kendaraan pribadi. Meski begitu, para tukang becak Malioboro ini tetap bersyukur.

"Ya, sudah agak mendingan lah. Yang ada (wisatawan) lokal-lokal. Yang dari luar kota itu mungkin ya ada, beberapa itu ada," jelas Pak Anang.

 

 

5. Semangat Para Bapak Tukang Becak

Walaupun pandemi merugikan banyak sektor, seperti sektor pariwisata, salah satunya yang menyediakan jasa becak. Namun tidak membuat pak Anang, pak Joko, dan rekan-rekan lainnya berputus asa.

Mereka berjuang untuk tetap bertahan hidup, dan kembali bangkit saat ini dengan menyambut para wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta, khususnya kawasan Malioboro. Para tukang becak ini juga tidak menganggap bahwa pandemi menjadi sebuah halangan seutuhnya bagi mereka dalam mencari rejeki.

"Ya gimana, kalau dibilang halangan ya halangan. Dibilang nggak ya nggak. Kalau dibilang halangan ya ternyata sepi. Nggak ada pemasukan. Selama kemarin hampir 7 bulan, ya tapi cuma bisa bertahan saja," jelas Pak Anang lagi.

Namun beliau dan rekan-rekan juga memaklumi dengan apa yang terjadi selama pandemi. Kini mereka pun kembali memulai aktivitasnya sebagai penjual jasa becak dengan menyambut hangat para wisatawan yang datang ke Malioboro.

 

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending