Memahami Arti Idgham dalam Ilmu Tajwid, Ketahui Juga Jenis-jenisnya

Diperbarui: Diterbitkan:

Memahami Arti Idgham dalam Ilmu Tajwid, Ketahui Juga Jenis-jenisnya
Ilustrasi (credit: unsplash)

Kapanlagi.com - Setiap muslim tentu ingin bisa membaca Al Quran dengan baik dan benar. Untuk itu, seorang muslim perlu mengetahui dan menguasai hukum bacaan atau ilmu tajwid. Ya, seperti yang kita tahu dalam mengaji terdapat beberapa hukum bacaan atau tajwid yang perlu dipahami. Idgham adalah salah satunya. Lantas, apa arti idgham?

Secara umum, arti idgham adalah lebur. Maksudnya, hukum bacaan idgham membuat bunyi atau pelafalan suatu huruf menjadi lebur atau lesap. Namun nyatanya terdapat beberapa jenis bacaan igham. Sehingga, setiap jenisnya mempunyai aturan cara baca yang berbeda-beda tergantung pada setiap kondisinya. Maka dari itu, penting untuk belajar hukum bacaan idgham agar ibadah mengaji seorang muslim jadi lebih sempurna.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut penjelasan arti idgham beserta jenis-jenis dan cara bacanya. 

 

1. Arti Idgham

Belajar ilmu tajwid atau hukum bacaan sudah jadi sebuah keharusan bagi setiap muslim. Pasalnya, suatu hukum bacaan akan mempengaruhi cara pelafalan suatu bunyi dalam suatu ayat Al Quran. Sementara, pelafalan yang salah dalam bacaan Al Quran bisa mempengaruhi perbedaan arti. Maka dari itu, penting untuk belajar tajwid agar seorang muslim bisa membaca Al Quran dengan lebih sempurna tanpa salah makna dan arti.

Allah SWT juga telah memerintahkan setiap muslim untuk mempelajari Al Quran dengan membacanya secara benar. Perintah tersebut di antaranya terkandung dalam penggalan surat Al Baqarah ayat 121, yang bunyi artinya sebagai berikut:

"Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab [termasuk Al-Quran] kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya," (QS. Al-Baqarah, ayat 121)

Idgham adalah salah satu hukum bacaan dalam ilmu tajwid. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, idgham berasal dari bahasa Arab yang artinya lebur atau lesap. Idgham menjadi salah satu hukum bacaan dalam ilmu tajwid. Arti Idgham harus betul-betul dipahami oleh setiap muslim.

Hukum bacaan idgham sendiri terbagi dalam tiga jenis, yaitu idgham bigunnah, idgham bilagunnah, dan idgham mimi. Setiap hukum bacaan idgham harus dipahami secara penuh. Sebab, ketiganya mempunyai pengertian, aturan, dan cara pelafalan yang berbeda-beda.

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Idgham Bighunnah

Salah satu hukum bacaan idgham adalah idgham bighunnah. Secara garis besar, arti idgham bighunnah termasuk dalam hukum bacaan nun mati atau tanwin. Artinya, hukum bacaan ini terjadi pada bunyi atau pelafalan saat nun mati atau huruf hijaiyah berharokat tanwin bertemu dengan huruf tertentu, yaitu mim, nun, wau, dan ya.

Untuk cara pelafalan idgham bighunah dilakukan dengan memanjangkan dua harakat dan sedikit mendengungkan pelafalannya. Berikut contoh penggalan ayat dengan hukum bacaan idgham bigunnah pada surat Al Lahab ayat 1.

Tab bat yadaa abii Lahabinw-wa tabb (Q.S. Al Lahab, ayat 1)

penjelasan: pada ayat di atas, ditemukan hukum bacaan idgham bighunnah di mana terdapat nun mati bertemu huruf wau pada lafal Lahabinw-wa tabb. Sehingga, pembacaannya menjadi Lahabiw-wa tabb dengan nun mati yang dileburkan dengan bunyi huruf wau.

 

3. Idgham Bilaghunnah

Selain idgham bighunnah, ada pula tajwid idgham bilaghunnah. Sama seperti yang sebelumnya, arti idgham bilaghunnah juga tergolong hukum bacaan yang terjadi lantaran adanya nun mati atau huruf berharokat tanwin bertemu dengan huruf tertentu. Dalam hal ini, huruf tersebut adalah lam dan ra.

Namun berkebalikan dengan idgham bighunnah, idgham bilaghunnah dibaca secara jelas tanpa dengung namun tetap melesapkan nun mati atau huruf berharokat tanwin. Untuk lebih jelasnya, berikut contoh ayat dengan bacaan ayat AL Quran dengan tajwid idgham bilaghunnah.

Walal-aakhiratu khairul laka minal-uulaa (Q.S. Ad Dhuha, ayat 4)

Penjelasan: pada ayat di atas ditemukan hukum bacaan idgham bilaghunnah di mana terdapat ra berharokat dhomah tanwin bertemu huruf lam pada bagian khairul laka. Sehingga, pembacaannya menjadi Walal-aakhiratu khairul laka minal-uul atau tetap dan dibaca jelas tanpa dengungan.

 

4. Idgham Mimi

Hukum bacaan atau tajwid idgham yang terakhir adalah isgham mimi. Berbeda dengan kedua jenis hukum bacaan igham yang telah dijelaskan sebelumnya, arti idgham mimi bukan termasuk dalam hukum bacaan nun mati. Artinya, idgham mimi terjadi bukan lantaran adanya nun mati bertemu dengan huruf tertentu.

Idgham mimi terjadi saat adanya mim mati bertemu dengan huruf mim berharokat fathah, kasrah, ataupun dhomah. Adapun cara pelafalan idgham mimi adalah dengan melembutkan bacaan huruf mim yang berharokat fathah, kasrah, ataupun dhomah dengan sedikit berdengung dan sepanjang 3 harokat.

Berikut contoh penggalan ayat dengan hukum bacaan idgham mimi:

Tanaz zalul malaa-ikatu war ruuhu fiiha bi izni-rab bihim min kulli amr (Q.S. Al Qadr, ayat 4).

Penjelasan: pada ayat di atas ditemukan hukum bacaan idgham mimi i mana terdapat huruf mim mati yang kemudian bertemu huruf mim berharakat fahah pada bagian bi izni-rab bihim min. Sehingga, pembacaannya bisa menjadi bi izni-rab bihim miiin dengan sedikit dengung dan lembut.

Itulah di antaranya penjelasan arti idgham dalam ilmu tajwid. Semoga bermanfaat, menambah pengetahuan dan keimanan kita sebagai seorang muslim. Amiin.

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)