Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Penyakit kardiovaskular masih menduduki posisi teratas sebagai penyebab kematian di Indonesia. Penyakit yang menyerang jantung dan pembuluh darah ini sering kali beroperasi secara diam-diam, tanpa gejala yang jelas di tahap awal. Akibatnya, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka sedang menghadapi ancaman serius hingga terlambat. Penyakit ini sering disebut sebagai "silent killer" karena dapat merenggut nyawa tanpa peringatan.
Salah satu gejala yang sering diabaikan adalah kelelahan berkepanjangan. Banyak dari kita menganggap kelelahan sebagai dampak dari kurang tidur atau aktivitas yang melelahkan. Namun, bisa jadi itu adalah sinyal awal adanya masalah pada jantung. Selain itu, gaya hidup yang kurang sehat, seperti merokok, obesitas, dan tekanan darah tinggi, juga berkontribusi besar terhadap peningkatan risiko penyakit ini.
Lantas, apa saja jenis penyakit kardiovaskular yang perlu diwaspadai? Bagaimana gejalanya, termasuk kelelahan yang sering diabaikan? Simak informasi lengkapnya berikut ini, dirangkum Kapanlagi.com, Selasa (25/2).
Advertisement
Penyakit arteri koroner adalah salah satu jenis penyakit kardiovaskular yang paling umum dan berbahaya. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah yang memasok oksigen ke jantung mengalami penyumbatan akibat penumpukan plak. Jika dibiarkan, penyempitan ini bisa menyebabkan serangan jantung mendadak.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terhenti, baik akibat penyumbatan (stroke iskemik) maupun pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Stroke dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak dan bahkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat.
Mencegah stroke dapat dilakukan dengan menjaga tekanan darah tetap stabil, mengurangi konsumsi garam, serta menerapkan gaya hidup aktif dan sehat.
Advertisement
Aritmia adalah gangguan pada ritme detak jantung, yang bisa terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan. Meskipun sering kali tidak berbahaya, beberapa jenis aritmia dapat meningkatkan risiko stroke atau gagal jantung.
Beberapa tanda aritmia yang perlu diperhatikan antara lain:
Jika mengalami gejala ini, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter guna mengetahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terhenti total, menyebabkan jaringan jantung mengalami kerusakan. Kondisi ini sering kali diawali oleh penyakit arteri koroner yang semakin parah.
Gejala serangan jantung bisa berupa:
Karena serangan jantung bisa berakibat fatal, segera cari bantuan medis jika mengalami gejala tersebut. Pencegahan dapat dilakukan dengan mengontrol tekanan darah, mengelola stres, dan menjaga berat badan ideal.
Gagal jantung adalah kondisi ketika jantung tidak dapat memompa darah dengan cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Kondisi ini sering kali berkembang secara perlahan dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan serius.
Tanda-tanda gagal jantung meliputi:
Kelelahan ekstrem, meskipun hanya melakukan aktivitas ringan. Sesak napas, terutama saat berbaring. Pembengkakan di kaki atau pergelangan kaki akibat retensi cairan.
Mengelola gagal jantung memerlukan perubahan gaya hidup yang signifikan, termasuk mengurangi konsumsi garam, menjaga berat badan, dan mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter.
Gejala utama meliputi kelelahan berlebihan, nyeri dada, sesak napas, jantung berdebar, serta pusing atau pingsan.
Jenis yang paling umum adalah penyakit arteri koroner, stroke, aritmia, serangan jantung, dan gagal jantung.
Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga pola makan sehat, berolahraga rutin, mengontrol tekanan darah, serta menghindari merokok dan stres berlebih.
Ya, kelelahan yang tidak wajar atau berkepanjangan bisa menjadi tanda awal penyakit jantung, terutama jika disertai gejala lain seperti sesak napas atau nyeri dada.
Faktor risiko meliputi merokok, obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, kurang aktivitas fisik, dan pola makan tidak sehat.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/rmt)
Advertisement
Fakta-Fakta dan Sinopsis Tentang Serial Ramadan Malaysia 'BIDAAH' yang Viral di TikTok
7 Potret Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Liburan Tanpa Anak-Anak, Vibes Bulan Madu Romantis di Spanyol
Potret Cantik Lyodra Lliburan ke Jepang, Outfit Kimono Bikin Makin Kinclong
Memahami 5 Tata Cara Lamaran Adat Jawa yang Penuh Makna Filosofis
SM Entertainment Perkenalkan Trainee ke-11, Bernama Hamin yang Punya Paras Rupawan