Mengenal Jenis Penyakit Kardiovaskular dan Gejalanya, Termasuk Kelelahan

Penulis: Ricka Milla Suatin

Diperbarui: Diterbitkan:

Mengenal Jenis Penyakit Kardiovaskular dan Gejalanya, Termasuk Kelelahan
Ilustrasi nyeri dada. (Foto: Freepik/8photo)

Kapanlagi.com - Penyakit kardiovaskular masih menduduki posisi teratas sebagai penyebab kematian di Indonesia. Penyakit yang menyerang jantung dan pembuluh darah ini sering kali beroperasi secara diam-diam, tanpa gejala yang jelas di tahap awal. Akibatnya, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka sedang menghadapi ancaman serius hingga terlambat. Penyakit ini sering disebut sebagai "silent killer" karena dapat merenggut nyawa tanpa peringatan.

Salah satu gejala yang sering diabaikan adalah kelelahan berkepanjangan. Banyak dari kita menganggap kelelahan sebagai dampak dari kurang tidur atau aktivitas yang melelahkan. Namun, bisa jadi itu adalah sinyal awal adanya masalah pada jantung. Selain itu, gaya hidup yang kurang sehat, seperti merokok, obesitas, dan tekanan darah tinggi, juga berkontribusi besar terhadap peningkatan risiko penyakit ini.

Lantas, apa saja jenis penyakit kardiovaskular yang perlu diwaspadai? Bagaimana gejalanya, termasuk kelelahan yang sering diabaikan? Simak informasi lengkapnya berikut ini, dirangkum Kapanlagi.com, Selasa (25/2).

1. Penyakit Arteri Koroner: Penyebab Utama Serangan Jantung

Penyakit arteri koroner adalah salah satu jenis penyakit kardiovaskular yang paling umum dan berbahaya. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah yang memasok oksigen ke jantung mengalami penyumbatan akibat penumpukan plak. Jika dibiarkan, penyempitan ini bisa menyebabkan serangan jantung mendadak.

Beberapa gejala penyakit arteri koroner yang sering muncul meliputi:

  • Nyeri dada atau sensasi seperti ditekan di bagian tengah dada.
  • Sesak napas, terutama saat beraktivitas fisik.
  • Kelelahan tanpa sebab yang jelas, yang sering diabaikan oleh banyak orang.
  • Untuk mencegah penyakit ini, penting untuk mengontrol kadar kolesterol, menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, dan menghindari merokok.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Stroke: Ketika Aliran Darah ke Otak Terputus

Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terhenti, baik akibat penyumbatan (stroke iskemik) maupun pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Stroke dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak dan bahkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat.

Gejala khas stroke yang perlu diwaspadai meliputi:

  • Wajah yang tiba-tiba terkulai di satu sisi.
  • Kesulitan berbicara atau memahami percakapan.
  • Kelemahan atau mati rasa di satu sisi tubuh.

Mencegah stroke dapat dilakukan dengan menjaga tekanan darah tetap stabil, mengurangi konsumsi garam, serta menerapkan gaya hidup aktif dan sehat.

3. Aritmia: Detak Jantung Tidak Teratur

Aritmia adalah gangguan pada ritme detak jantung, yang bisa terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan. Meskipun sering kali tidak berbahaya, beberapa jenis aritmia dapat meningkatkan risiko stroke atau gagal jantung.

Beberapa tanda aritmia yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Jantung berdebar (palpitasi) secara tiba-tiba
  • Pusing atau hampir pingsan
  • Sesak napas dan kelelahan yang tidak biasa

Jika mengalami gejala ini, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter guna mengetahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.

4. Serangan Jantung: Kondisi Darurat yang Harus Segera Ditangani

Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terhenti total, menyebabkan jaringan jantung mengalami kerusakan. Kondisi ini sering kali diawali oleh penyakit arteri koroner yang semakin parah.

Gejala serangan jantung bisa berupa:

  • Nyeri dada hebat yang menjalar ke lengan, leher, atau punggung.
  • Muncul keringat dingin secara tiba-tiba.
  • Napas menjadi pendek dan cepat lelah.

Karena serangan jantung bisa berakibat fatal, segera cari bantuan medis jika mengalami gejala tersebut. Pencegahan dapat dilakukan dengan mengontrol tekanan darah, mengelola stres, dan menjaga berat badan ideal.

5. Gagal Jantung: Jantung Tidak Mampu Memompa Darah dengan Baik

Gagal jantung adalah kondisi ketika jantung tidak dapat memompa darah dengan cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Kondisi ini sering kali berkembang secara perlahan dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan serius.

Tanda-tanda gagal jantung meliputi:

Kelelahan ekstrem, meskipun hanya melakukan aktivitas ringan. Sesak napas, terutama saat berbaring. Pembengkakan di kaki atau pergelangan kaki akibat retensi cairan.

Mengelola gagal jantung memerlukan perubahan gaya hidup yang signifikan, termasuk mengurangi konsumsi garam, menjaga berat badan, dan mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter.

6. FAQ

1. Apa saja gejala utama penyakit kardiovaskular?

Gejala utama meliputi kelelahan berlebihan, nyeri dada, sesak napas, jantung berdebar, serta pusing atau pingsan.

2. Apa saja jenis penyakit kardiovaskular yang paling umum?

Jenis yang paling umum adalah penyakit arteri koroner, stroke, aritmia, serangan jantung, dan gagal jantung.

3. Bagaimana cara mencegah penyakit kardiovaskular?

Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga pola makan sehat, berolahraga rutin, mengontrol tekanan darah, serta menghindari merokok dan stres berlebih.

4. Apakah kelelahan bisa menjadi tanda penyakit jantung?

Ya, kelelahan yang tidak wajar atau berkepanjangan bisa menjadi tanda awal penyakit jantung, terutama jika disertai gejala lain seperti sesak napas atau nyeri dada.

5. Apa faktor risiko utama penyakit kardiovaskular?

Faktor risiko meliputi merokok, obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, kurang aktivitas fisik, dan pola makan tidak sehat.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/rmt)