Mudik Pakai Mobil dan Membawa Bayi? Berikut Tips Agar Perjalanan Pulang Kampung Aman dan Nyaman

Penulis: Ricka Milla Suatin

Diterbitkan:

Mudik Pakai Mobil dan Membawa Bayi? Berikut Tips Agar Perjalanan Pulang Kampung Aman dan Nyaman
Ilustrasi mudik bersama balita (credit: pexels.com/Kampus Production)
Kapanlagi.com -

Mudik telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi tahunan di Indonesia, terutama saat Lebaran. Namun, bagi orang tua yang membawa bayi, perjalanan panjang menggunakan mobil bisa menjadi tantangan tersendiri. Bayi yang belum terbiasa dengan perjalanan jauh sering kali merasa tidak nyaman, rewel, bahkan berisiko mengalami gangguan kesehatan.

Sebelum membawa bayi dalam perjalanan jauh, pastikan si kecil sudah berusia minimal tiga bulan. Pada usia ini, bayi umumnya lebih kuat dan lebih mudah diatur selama perjalanan. Meskipun begitu, tetap ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar perjalanan mudik bersama bayi berjalan dengan aman dan nyaman.

Ada beberapa aspek yang harus dipersiapkan dengan baik, mulai dari memastikan kondisi kesehatan bayi, memeriksa kendaraan, menyiapkan perlengkapan yang diperlukan, hingga memilih waktu yang tepat untuk berangkat. Dengan persiapan yang matang, mudik bersama bayi tidak hanya bisa berjalan lancar, tetapi juga menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi seluruh keluarga.

1. Pastikan Kesehatan Bayi Terlebih Dahulu

Sebelum memulai perjalanan jauh, pastikan bayi dalam kondisi sehat. Perjalanan panjang bisa membuat bayi mudah lelah dan rentan terkena penyakit. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan bayi sebelum berangkat.

  • Jika bayi baru sembuh dari sakit atau demam, lebih baik menunda perjalanan sampai kondisinya benar-benar pulih.
  • Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter terkait apakah bayi memerlukan suplemen atau vaksin tambahan sebelum bepergian.
  • Bawa kotak P3K dengan perlengkapan medis yang diperlukan, seperti termometer, obat demam, plester, dan antiseptik, sebagai antisipasi.

Selain itu, jangan lupa membawa mainan favorit bayi. Mainan dapat menjadi alat yang efektif untuk mengalihkan perhatian bayi dan membuatnya lebih nyaman selama perjalanan.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Tentukan Waktu Perjalanan yang Tepat

Waktu keberangkatan memegang peranan penting dalam kenyamanan bayi selama perjalanan. Hindari berangkat pada jam-jam sibuk yang dapat menyebabkan kemacetan, terutama menjelang Lebaran.

  • Sebaiknya, pilih waktu perjalanan di pagi atau sore hari ketika suhu udara lebih sejuk dan jalanan lebih sepi.
  • Sesuaikan waktu keberangkatan dengan waktu tidur bayi agar ia dapat tidur dengan nyaman selama perjalanan.
  • Hindari perjalanan malam hari jika bayi masih membutuhkan rutinitas tidur yang teratur.

Selain itu, disarankan untuk tidak bepergian dalam rombongan besar ketika membawa bayi, karena dengan mobil pribadi, orang tua bisa lebih fleksibel dalam menentukan waktu berhenti dan tempat istirahat.

3. Gunakan Car Seat untuk Keamanan Bayi

Keamanan bayi merupakan prioritas utama selama perjalanan. Jangan pernah memeluk bayi di pangkuan selama perjalanan panjang, karena ini bisa meningkatkan risiko cedera akibat pengereman mendadak. Sebaiknya, gunakan baby car seat yang sesuai.

  • Pilih car seat yang cocok dengan usia dan berat bayi untuk memastikan keamanan maksimal.
  • Pastikan car seat terpasang dengan benar di kursi belakang dan pastikan sabuk pengaman terpasang dengan baik.
  • Untuk memberikan kenyamanan tambahan, pasang tirai jendela atau sunshade agar bayi terlindung dari sinar matahari langsung.

Dengan car seat yang nyaman, bayi bisa duduk dengan lebih stabil dan merasa lebih nyaman, mengurangi risiko bayi menjadi rewel.

4. Bawa Perlengkapan Bayi Secukupnya

Bayi membutuhkan banyak perlengkapan selama perjalanan, namun membawa terlalu banyak barang justru bisa membuat repot. Sebaiknya, pisahkan perlengkapan bayi ke dalam dua tas:

  • Tas utama: berisi popok, tisu basah, susu formula, makanan bayi, pakaian ganti, dan selimut.
  • Tas cadangan: berisi perlengkapan mandi, mainan, obat-obatan, dan perlengkapan lainnya yang mungkin dibutuhkan.

Jangan lupa untuk memastikan bayi tetap terhidrasi selama perjalanan. Jika bayi masih menyusu, pastikan untuk memberikan ASI atau susu formula sesuai dengan jadwal. Bagi bayi yang sudah mulai makan makanan pendamping ASI (MPASI), bawakan camilan sehat agar perut bayi tidak kosong.

5. Berhenti Secara Berkala untuk Istirahat

Perjalanan jauh dapat membuat bayi merasa kelelahan dan jenuh. Oleh karena itu, pastikan untuk berhenti setiap 2-3 jam agar bayi bisa beristirahat dan bergerak sedikit.

  • Cari tempat pemberhentian yang bersih dan nyaman, di mana Anda bisa mengganti popok atau memberi makan bayi.
  • Berikan waktu bagi bayi untuk bergerak, seperti membiarkannya merangkak atau berjalan sebentar di tempat yang aman.
  • Jika bayi mulai rewel, beri pijatan lembut agar ia merasa lebih rileks dan nyaman.

Pemberhentian berkala sangat penting agar bayi tidak merasa stres dan perjalanan tetap berjalan lancar.

6. FAQ

1. Bayi umur berapa boleh diajak mudik?

Menurut Alodokter, bayi bisa diajak bepergian jauh setelah berusia minimal tiga bulan dan dalam kondisi sehat.

2. Bagaimana cara mengatasi bayi rewel saat perjalanan jauh?

Bawa mainan favoritnya, atur suhu mobil agar tetap nyaman, serta beri jeda istirahat setiap beberapa jam agar bayi tidak bosan.

3. Apakah bayi boleh duduk di pangkuan saat di mobil?

Tidak disarankan. Bayi sebaiknya duduk di car seat yang sesuai untuk keselamatan maksimal selama perjalanan.

4. Apa yang harus dilakukan jika bayi mabuk perjalanan?

Hindari memberi makan berlebihan sebelum berangkat, jaga suhu mobil tetap sejuk, dan pastikan bayi mendapatkan cukup cairan.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/rmt)