Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Menjalankan bisnis atau usaha bisa jadi salah satu cara mengumpulkan pundi-pundi. Ya, menjadi pebisnis sukses memang cukup menggiurkan. Apalagi, pebisnis relatif bisa mengatur jalan hidupnya sendiri dibandingkan dengan mereka yang bergantung pada perusahaan. Bagi kalian yang ingin berbisnis tapi bingung caranya, menjadi reseller bisa jadi pilihan. Reseller adalah istilah untuk orang yang membeli produk lalu menjualnya kembali.
Dari hasil penjualannya tersebut, reseller akan mendapatkan keuntungan. Di era digital ini, tak sedikit orang yang menjalankan bisnis sebagai reseller. Pasalnya, kini menjadi seorang reseller memang relatif lebih mudah dan praktis berkat kemajuan teknologi. Jadi, seolah tak ada alasan lagi untuk memulai bisnis dewasa ini.
Meski terdengar simpel, reseller adalah pekerjaan yang membutuhkan ketekunan. Sama halnya bisnis pada umumnya, tanpa ketekunan bisnis sebagai reseller bisa merugi.
Advertisement
Penasaran, bagaimana cara menjalankan bisnis sebagai reseller? Langsung saja yuk, simak beberapa ulasannya berikut yang sudah dirangkum dari berbagai sumber.
(credit: freepikk)
Saat ini, selain reseller kita juga mengenal adanya istilah dropshipper. Di samping menjadi reseller, bisnis dropshipper juga cukup digemari. Hingga akhirnya beberapa orang merasa sulit membedakan keduanya. Padahal, reseller dan dropshipper adalah dua hal yang jelas-jelas berbeda.
Reseller adalah orang yang membeli barang untuk kemudian dijual kembali. Bentuk promosi reseller biasanya dilakukan dengan katalog dari barang-barang stok. Reseller juga sering mendapatkan fasilitas promosi secara gratis di website. Sementara untuk pengiriman barang pesanan, biasanya dilakukan langsung oleh reseller.
Sementara itu, dropshipper adalah orang yang menjalankan bisnis jual beli tanpa stok barang. Artinya, seorang dropshipper tak diharuskan membeli barang dan mempunyai stok dari barang yang akan dijualnya. Promosi yang dilakukan dropshipper terbatas pada daftar barang dan tidak mendapatkan promo gratis di website. Untuk pengiriman, biasanya dilakukan oleh suplier.
Itulah beberapa poin yang membedakan reseller dan dropshipper. Jadi jangan keliru lagi. Sebab, keduanya mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(credit: freepikk)
Menjadi seorang reseller memang bisa jadi pilihan untuk memulai bisnis saat ini. Namun perlu diketahui, sebagai peluang bisnis reseller juga menyimpan beberapa keuntungan dan kerugian yang perlu dijadikan pertimbangan. Berikut ini keuntungan dan kerugian menjadi reseller.
1. Keuntungan Menjadi Reseller:
a. Bisa menyesuaikan sendiri besar keuntungan yang diambil dari tiap produk yang dijual.
b. Bisa mengelola stok barang karena sudah membeli terlebih dahulu dari produsen.
c. Mudah untuk mengembangkan bisnis, sebab tidak tergantung satu produsen saja.
d. Mudah kontrol branding bisnis, karena tidak tergantung produsen untuk packing serta masalah pengiriman produk.
e. Punya ikatan kuat dengan konsumen dan kemungkinan pembelian ulang semakin besar.
2. Kerugian Menjadi Reseller:
a. Modal awal yang cukup besar.
b. Kerjakan banyak hal, baik dari pemasaran, pelayanan konsumen, pengemasan, pengiriman, hingga proses komplain.
c. Modal awal yang cukup besar.
d. Saat barang tidak laku atau rusak bisa berakibat pada kerugian yang besar.
Setelah mempertimbangkan keuntungan dan kerugian di atas, apakah masih tertarik menjadi reseller? Jika iya, lantas kira-kira apa saja yang harus dilakukan untuk menjadi seorang reseller sukses? Simak ulasan cara-cara berikut ini.
Advertisement
(credit: freepikk)
Kunci dari keberhasilan menjadi seorang reseller adalah memilih produk yang menarik. Lakukan riset pasar, pilih produk yang tinggi peminat dan menarik. Biasanya, produk-produk tinggi peminat dan menarik juga akan mempunyai nilai jual yang lebih tinggi.
Setelah memilih produk yang menarik, kalian juga harus mempelajari dan memahami produk yang akan dijual. Dengan begitu, saat ada pelanggan yang menanyakan, reseller menjawab setiap pertanyaan. Sehingga, pembeli akan lebih merasa yakin untuk membeli.
Di samping jenis produk, penting juga untuk memastikan produsen dari produk yang dijual berkualitas dan terpercaya. Sebab, pada hakikatnya produk-produk yang berkualitas akan dihasilkan dari produsen yang juga berkualitas. Pasalnya, kualitas produk juga akan sangat berperan dalam membangun kepercayaan dari konsumen. Semakin berkualitas barang, semakin besar kemungkinan konsumen menaruh kepercayaan kemudian memesan kembali.
Menjadi seorang reseller juga harus ahli dalam memasarkan produk. Kemampuan pemasaran yang mumpuni akan memudahkan reseller dalam menjual produk bahkan bisa jadi akan laku keras di pasaran. Sistem pemasaran yang baik biasanya juga akan diimbangi dengan penjualan yang meningkat. Artinya, keuntungan dapat berlipat dan bisnis reseller berkembang pesat.
(credit: freepikk)
Agar bisnis reseller kalian semakin berkembang, lakukan kerja sama dengan toko dan maksimalkan pemasaran. Jalin kerja sama dengan toko-toko online. Tentunya, pastikan toko tersebut berkualitas dan terpercaya. Untuk strategi pemasaran, agar lebih maksimal kalian bisa manfaatkan teknologi seperti google ads, ads instagram, dan sebagainya.
Cara menjalankan bisnis sebagai reseller yang kelima yaitu dengan melakukan evaluasi. Evaluasi secara rutin perlu dilakukan untuk memantau perkembangan dari bisnis. Selain itu, evaluasi juga dilakukan untuk menentukan langkah-langkah yang akan dikerjakan ke depannya. Dengan begitu, perkembangan bisnis bisa berjalan secara teratur bahkan signifikan.
Itulah di antaranya ulasan mengenai pengertian reseller adalah orang yang membeli barang untuk dijual kembali. Bagaimana, tertarik jadi reseller?
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/psp)
Advertisement