Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Tanpa kita sadari, perkembangan teknologi telah membawa banyak pengaruh di kebiasaan hidup masyarakat. Kebiasaan berbelanja secara online sebagai salah satu contohnya. Berkembangnya sistem perdagangan online atau e commerce adalah salah satu penyebab masyarakat kini lebih sering berbelanja secara online.
Tak bisa dipungkiri, e commerce dan sistem berbelanja secara online memang menawarkan banyak keuntungan. Pilihan produk yang beragam serta kepraktisan jadi salah satu alasan mengapa orang-orang suka berbelanja secara online. Belum lagi, toko online juga kerap menawarkan adanya diskon atau promo yang menggiurkan.
Meski sudah jadi hal yang lumrah dilakukan, nyatanya e commerce tetap jadi satu istilah yang asing bagi sebagian masyarakat. Padahal, seluk beluk tentang e commerce bisa jadi pengetahuan umum yang bermanfaat, terutama bagi kalian yang ingin memulai bisnis berjualan secara online.
Advertisement
Untuk itu, berikut kapanlagi.com telah rangkumkan dari berbagai sumber, ulasan tentang apa itu e commerce dan kelebihan serta kekurangannya.
(credit: unsplash)
Dari segi istilah, e commerce adalah singkatan dari istilah electronic commerce. Sehingga, arti dari e commerce adalah sistem jual beli barang dan jasa termasuk pengiriman dana atau data yang dilakukan melalui perangkat elektronik. Adapun perangkat elektronik alat elektronik yang dimaksud, seperti telepon, komputer, televisi, atau yang paling populer saat ini yaitu internet.
Selain itu, E commerce kini juga dikenal dengan beberapa istilah, seperti e-niaga, e-tail, dan e-bisnis. Namun apapun istilahnya, pada hakikatnya pengertian e commerce tetaplah sama, yaitu meliputi segala transaksi jual beli barang dan jasa yang dilakukan secara elektronik, khususnya dengan jaringan internet.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(credit: unsplash)
Secara umum, e commerce juga bisa dijalankan dengan beberapa jenis pola, yaitu bisnis ke bisnis (B2B), bisnis ke konsumen (B2C), konsumen ke konsumen (C2C), konsumen ke bisnis (C2B), Bisnis ke administrasi (B2A), konsumen ke administrasi (C2A) tergantung pada kepentingan dan pihak-pihak yang terlibat. Untuk lebih jelasnya simak ulasan mengenai jenis-jenis e commerce berikut ini.
1) Business to Business (B2B)
Jenis e commerce pertama yaitu Business-to-Business (B2B). Kategori e commerce jenis ini, terjadi apabila kedua belah pihak yang terlibat sama-sama pelaku bisnis. Umumnya, e commerce jenis ini dijalankan atas nama perusahaan yang menjual barangnya pada perusahaan lain. Contoh e commerce ini adalah perusahaan penyedia peralatan perusahaan, perusahaan penyedia hosting.
2) Business to Consumer (B2C)
E commerce yang satu ini, menempatkan pihak pertama sebagai pihak pelaku bisnis, kemudian menempatkan konsumen pengguna atau penikmat barang ataupun jasa. Atau dengan kata lain, konsumen menggunakan barang atau jasa atas kepentingan dan kebutuhan pribadinya.
3) Consumer to Consumer (C2C)
Jenis ketiga dari e commerce adalah Consumer to Consumer (C2C). E-commerce C2C umumnya terjadi ketika penjual merupakan pelaku UMKM menjual produknya atau jasa lewat e-commerce, kemudian dikehendaki oleh konsumen secara langsung. Perusahaan startup Indonesia seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan sebagainya termasuk yang menjalankan pola e comerce ini.
4) Consumer to Business (C2B)
E commerce juga bisa dimanfaatkan seorang konsumen untuk melakukan penawaran barang atau jasa kepada perusahaan. Sebagai contohnya, saat ini banyak situs lelang proyek yang dilakukan secara online, sehingga masyarakat luas bisa punya kesempatan untuk mengikutinya.
5) Business to Administration (B2A)
Jenis e commerce kelima dijalankan dengan pola bisniske administrasi (B2A). E commerce ini mengacu pada transaksi yang dilakukan secara online antara perusahaan dan badan administrasi publik atau badan pemerintah. Belakangan e commerce dengan pola B2A telah berkembang pesat dengan adanya e-government.
6) Consumer to Administration (C2A)
Jenis e commers terkahir yaitu costumer to administration (C2A). Transaksi e commerce ini dilakukan antara konsumen individu dan administrasi publik atau badan pemerintah. Pemerintah jarang membeli produk atau layanan dari warga negara, tetapi individu sering menggunakan alat elektronik, contohnya pembayaran pajak.
Advertisement
(credit: unsplash)
Sebagai bagian dari teknologi kemunculan e commerce tentu membawa banyak manfaat. Selain itu, e commerce juga punya kelebihan dibanding sistem transaksi jual beli konvensional. Adapun beberapa kelebihan e commerce adalah sebagai berikut.
1) E commerce memberi jangkauan penjual yang lebih luas, bahkan hingga skala global.
2) E commerce secara substansial telah menurunkan biaya transaksi dengan menghilangkan banyak biaya tetap untuk memelihara toko batu bata dan mortir.
3) E commerce menyediakan fasilitas pengiriman barang cepat dengan sedikit usaha di pihak pelanggan. Keluhan pelanggan juga dapat ditangani dengan cepat. Sehingga, secara tak langsung belanja di e commerce juga akan menghemat waktu, tenaga dan tenaga bagi konsumen dan perusahaan.
4) Keuntungan e commerce lainnya adalah kemudahan yang ditawarkannya. Seorang pelanggan dapat berbelanja tanpa dibatasi waktu. Pasalnya, toko online yang berbasis situs web dapat berfungsi setiap saat, tidak memiliki jam kerja seperti toko.
5) Perdagangan elektronik juga memungkinkan pelanggan dan bisnis untuk berhubungan secara langsung, tanpa perantara. Sehingga, memungkinkan adanya komunikasi dan transaksi secara cepat.
(credit: unsplash)
Ibarat dua sisi mata uang, e commerce tak saja membawa keuntungan atau kelebihan. Di lain sisi e commerce juga mempunyai beberapa kekurangan. Berikut beberapa kekurangan dari e commerce.
1) Biaya awal untuk masuk portal e commerce tebilang tinggi. Biaya ini meliputi, pengaturan perangkat keras dan perangkat lunak, biaya pelatihan karyawan, pemeliharaan dan pemeliharaan yang konstan semuanya cukup mahal.
2) Karena sangat bergantung pada teknologi, e commerce industri memiliki risiko kegagalan yang tinggi.
3) E commerce bisa terasa impersonal, sehingga tidak tercipta hubungan interpersonal yang penting bagi banyak merek dan produk. Padahal, kurangnya sentuhan pribadi ini dapat menjadi kerugian bagi banyak jenis layanan dan produk seperti desain interior atau bisnis perhiasan.
4) Masalah keamanan. Belanja lewat e commerce memungkinkan terjadinya pelanggaran keamanan terkait pencurian data informasi pelanggan. OLeh karena itu, pengguna e commerce wajib berhati-hati terhadap pencurian kartu kredit, pencurian identitas dan sebagainya.
Itulah di antaranya ulasan mengenai e commerce adalah transaksi perdagangan barang dan jasa secara online. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan kalian!
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/gen/psp)
Advertisement
Mengenal Sherly Tjoanda: Cagub Malut Baru, Gantikan Suami yang Tewas dalam Kecelakaan Kapal
Profil Mega Putri Aulia, Mantan Artis yang Sudah Hijrah dan Kini Cantik Berbalut Hijab
Bersinar di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Siapkah Marselino Ferdinan Bawa Timnas Menang di Piala AFF 2024?
Mega Putri Aulia Nangis Minta Sinetron 'TUKANG BUBUR NAIK HAJI' Tak Tayang Lagi
Timnas Indonesia Tembus Posisi 125 Dunia, Peningkatan Signifikan dalam Ranking FIFA