Presiden Prabowo Meresmikan Bank Emas, Apa Dampaknya bagi Ekonomi Indonesia?

Penulis: Ricka Milla Suatin

Diperbarui: Diterbitkan:

Presiden Prabowo Meresmikan Bank Emas, Apa Dampaknya bagi Ekonomi Indonesia?
Ilustrasi emas (Credit: Pixabay)

Kapanlagi.com - Pada tanggal 26 Februari 2025, Indonesia mencatatkan sejarah baru dengan peluncuran Bank Emas, sebuah inovasi revolusioner yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto, bekerja sama dengan Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia (BSI). Sebagai negara dengan cadangan emas terbesar keenam di dunia, Indonesia akhirnya memiliki lembaga keuangan yang secara khusus mengelola harta berharga ini, yang sebelumnya belum dimanfaatkan secara optimal.

Bank Emas diharapkan akan menjadi motor penggerak perekonomian nasional, dengan proyeksi penambahan Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai Rp245 triliun. Keberadaan bank ini diharapkan mampu memaksimalkan potensi monetisasi emas domestik, yang selama ini terabaikan. Tak hanya itu, Bank Emas juga diprediksi akan menciptakan sekitar 1,8 juta lapangan kerja baru, memberikan angin segar dalam penyerapan tenaga kerja dan penurunan angka pengangguran di tanah air.

Lebih dari sekadar lembaga keuangan, Bank Emas diharapkan menjadi pilar ketahanan ekonomi nasional. Dengan menahan emas hasil tambang di dalam negeri, Indonesia berambisi mengurangi ketergantungan pada pasar luar negeri dan memperkuat cadangan devisa. Emas pun berfungsi sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakstabilan mata uang global, menjadikannya komoditas yang semakin vital di tengah tantangan ekonomi dunia.

1. Apa Itu Bank Emas dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Bank Emas, atau yang dikenal sebagai bullion bank, adalah inovasi keuangan yang memungkinkan masyarakat berinvestasi dalam emas tanpa perlu repot memiliki fisiknya. Dengan sistem ini, Anda bisa membeli emas digital, menyimpannya sebagai tabungan, dan menariknya dalam bentuk fisik kapan saja sesuai keinginan.

Konsep ini sudah diterapkan di beberapa negara, seperti Malaysia dan Turki, di mana bank-bank seperti Maybank, Public Bank, Kuveyt Türk, dan Türkiye Bankası menawarkan layanan emas digital yang ramah syariah dan biaya penyimpanan yang terjangkau.

Di Indonesia, kehadiran Bank Emas diharapkan mampu meningkatkan inklusi keuangan, terutama bagi mereka yang ingin berinvestasi tetapi terhambat oleh biaya penyimpanan dan akses ke emas fisik.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Dampak Positif Bank Emas untuk Ekonomi Indonesia

Bank Emas memiliki beberapa dampak positif yang sangat diharapkan, antara lain:

  • Peningkatan Likuiditas Pasar Keuangan: Monetisasi emas yang signifikan dapat meningkatkan likuiditas pasar keuangan Indonesia, membuka peluang untuk pengembangan instrumen keuangan baru berbasis emas, seperti derivatif emas.
  • Diversifikasi Sumber Pendapatan Negara: Pengelolaan emas yang efektif dapat menghasilkan pendapatan tambahan bagi negara melalui perdagangan internasional atau investasi emas.
  • Stabilitas Harga Emas Domestik: Kehadiran Bank Emas diharapkan dapat menstabilkan harga emas di pasar domestik, mengurangi pengaruh fluktuasi harga global dan spekulasi.
  • Pengembangan Produk Keuangan Berbasis Emas: Bank Emas memungkinkan pengembangan produk keuangan berbasis emas yang lebih beragam, seperti tabungan emas dan pinjaman berbasis emas.

Selain itu, efisiensi transaksi emas akan meningkat karena transaksi dapat dilakukan secara domestik, tanpa bergantung pada perantara internasional. Ini akan meningkatkan volume perdagangan dan efisiensi.

3. Pertimbangan untuk Keberhasilan Bank Emas

Meskipun potensi dampak positifnya besar, keberhasilan Bank Emas juga bergantung pada beberapa faktor penting:

  • Pengelolaan yang Transparan dan Akuntabel: Sangat penting untuk memastikan pengelolaan emas dilakukan dengan standar ketat, transparan, dan akuntabel untuk mencegah potensi korupsi.
  • Regulasi yang Jelas dan Komprehensif: Regulasi yang jelas diperlukan untuk mengatur operasional Bank Emas dan memastikan kepatuhan terhadap standar internasional.
  • Pengembangan Infrastruktur yang Memadai: Infrastruktur yang memadai, termasuk sistem penyimpanan yang aman dan teknologi yang canggih, sangat diperlukan untuk mendukung operasional Bank Emas.
  • Partisipasi Aktif dari Seluruh Pihak: Keberhasilan Bank Emas membutuhkan partisipasi aktif dari pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat.

4. Dampak Bank Emas terhadap Ekonomi Indonesia

Pendirian Bank Emas tidak hanya menguntungkan masyarakat, tetapi juga memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian nasional.

1. Meningkatkan Cadangan Devisa

Dengan meningkatnya investasi emas di dalam negeri, Bank Emas berpotensi meningkatkan cadangan emas nasional, yang pada akhirnya dapat memperkuat stabilitas ekonomi Indonesia.

2. Mengurangi Peredaran Emas Ilegal

Emas ilegal masih menjadi masalah di Indonesia, terutama dalam hal penyelundupan dan perdagangan emas tanpa izin. Dengan adanya Bank Emas, transaksi emas dapat dilakukan secara lebih terkontrol dan diawasi, sehingga mengurangi praktik ilegal.

3. Mendorong Digitalisasi Keuangan

Bank Emas mendukung transformasi digital di sektor keuangan, memungkinkan masyarakat untuk berinvestasi emas melalui platform digital dengan proses yang lebih efisien dan transparan.

5. FAQ

Apa itu Bank Emas?

Bank Emas adalah lembaga keuangan yang mengelola transaksi emas dan investasi terkait, memberikan akses yang lebih baik bagi masyarakat untuk berinvestasi dalam emas.

Siapa yang mengelola Bank Emas?

Bank Emas dikelola oleh PT Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia (BSI).

Kapan Bank Emas mulai beroperasi?

Bank Emas resmi beroperasi pada tanggal 26 Februari 2025.

Bagaimana Bank Emas dapat membantu ekonomi Indonesia?

Bank Emas dapat meningkatkan PDB, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi ketergantungan pada pasar luar negeri.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/rmt)