Rasisme Adalah Sikap dan Pernyataan Diskriminasi Berdasarkan Ras, Pahami Aspek-Aspeknya

Penulis: Puput Saputro

Diterbitkan:

Rasisme Adalah Sikap dan Pernyataan Diskriminasi Berdasarkan Ras, Pahami Aspek-Aspeknya
Ilustrasi (credit: freepik)

Kapanlagi.com - Rasisme jadi salah satu isu yang cukup sering dibicarakan, tidak hanya dalam negeri juga di dunia internasional. Rasisme adalah salah satu topik isu yang selalu jadi sorotan. Terlebih, permasalahan terkait isu rasisme masih saja sering bermunculan, terlebih di negara yang bersifat multikultural.

Rasisme erat kaitannya dengan tindakan diskriminasi. Rasisme adalah pandangan atau paham yang menganggap suatu ras lebih unggul, dan ras lainnya lebih rendah. Tentu pandangan yang semacam ini tidak bisa dibenarkan karena bisa memicu perilaku yang tidak adil.

Untuk lebih memahami bahwa rasisme adalah sikap atau perilaku yang sudah semestinya tidak dilakukan, simak ulasannya yang sudah dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini.

1. Pengertian Rasisme Adalah

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rasisme berasal dari bentuk kata rasialisme, yang berarti suatu sikap yang didasarkan pada prasangka berdasarkan keturunan bangsa. Rasialisme juga dimaknai sebagai perlakuan yang tidak adil terhadap suatu suku atau bangsa tertentu. Pada KBBI, rasisme juga bisa dimaknai sebagai paham yang memandang ras diri sendiri adalah ras yang paling unggul.

Berangkat dari penjelasan arti kata tersebut, secara umum rasisme adalah sikap, pernyataan, dan tindakan yang cenderung mengunggulkan atau memusuhi kelompok masyarakat tertentu berdasarkan identitas ras. Rasisme sering kali dipandang sebagai kejahatan, karena menunjukkan ketidakadilan, serta bertentangan dengan norma-norma etis, perikemanusiaan, dan hak-hak asasi manusia.

Rasisme lebih rentan terjadi pada negara-negara multikultural. Pasalnya, pada negara-negara multikultural terdapat beragam suku, ras, bahkan bangsa. Sehingga, gesekan atau konflik kepentingan antar golongan tersebut sangat mungkin terjadi dan bisa menimbulkan perilaku rasisme. Terlebih pada era digital saat ini, isu rasisme terus digaungkan. Namun di lain sisi, perilaku rasisme semakin marak.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Sejarah Rasisme

Rasisme bukanlah topik atau isu yang baru muncul belakangan ini. Isu mengenai rasisme sudah ada sejak dahulu kala. Dilansir dari dream.co.id, kata ras sudah ada sejak tahun 1600.

Dalam Alo Liliweri dalam Prasangka & Konflik: Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur (2005), disebutkan Francois Bernier jadi sosok yang pertama kali mengemukakan gagasan tentang pembedaan manusia berdasarkan kategori atau karakteristik warna kulit dan bentuk wajah. Berdasarkan pada ciri fisik, manusia kemudian digolongkan dalam 4 ras besar, yaitu kulit hitam, putih, kuning, dan merah.

Konsep tentang ras juga diperkenalkan Charles Darwin, dia menggolongkan manusia berdasarkan ciri-ciri biologis dan fisik. Salah satunya, dengan mengacu pada warna kulit. Sebuah publikasi Universitas Telkom mengungkap rasisme berkembang ketika ras yang berbeda bertemu dalam konteks kolonialisasi. Publikasi tersebut didukung pendapat Spoonley (1990:96), yang menyatakan ras adalah sebuah konsep kolonial yang berkembang ketika bangsa Eropa beramai-ramai melakukan ekspansi.

Sejak saat itulah kemudian konsep rasisme semakin dikenal, terutama dalam ranah sosiologi. Sebagai bagian dari ideologi kolonialisme, rasisme tampak pada apa yang dilakukan masyarakat kolonial kulit putih Eropa terhadap ras lain. Misalnya, pada keturunan Maori di Selandia Baru.

3. Aspek-Aspek Rasisme

Rasisme adalah sikap atau perilaku yang sudah semestinya dijauhi. Sebab, rasisme bisa memicu ketidakadilan. Selain itu, rasisme juga akan semakin menunjukkan superioritas dan inferioritas. Lebih parah lagi, rasisme akan membentuk pembedaan derajat manusia serta perilaku diskriminasi. Oleh karena itu penting untuk memahami rasisme dari kedua aspek yang meliputi.

1. Aspek Diskriminasi Ras
Diskriminasi ras adalah segala perilaku yang menunjukkan adanya sikap membeda-bedakan ras. Salah satu bentuk diskriminasi ras yang paling kentara adalah adanya pemisahan atau segregasi tempat tinggal di suatu wilayah berdasarkan ras. Hal ini biasa ditemukan di perkotaan.

2. Aspek Prasangka Ras
Aspek prasangka ras adalah akar dari perilaku rasisme. Prasangka ras ini memicu pandangan negatif terhadap individu atau kelompok tertentu, yang bisa mengacu pada ciri-ciri tertentu seperti ras, agama, pekerjaan, kelas sosial, dan sebagainya.

Aspek diskriminasi dan prasangka terhadap ras adalah dua hal yang saling berhubungan. Artinya, untuk menghentikan perilaku rasisme, kedua aspek tersebut harus benar-benar diperhatikan. Pasalnya, prasangka dapat disalahartikan menjadi rasionalisasi dari diskriminasi. Begitu pula sebaliknya.

4. Pentingnya Menjauhi Rasisme

Untuk ketentraman dan kedamaian, rasisme adalah sikap yang harus dijauhi. Pasalnya rasisme bisa memicu kebencian dan konflik antar individu atau bahkan antara kelompok ras. Itulah pentingnya menjauhi perilaku ras. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari rasisme adalah sebagai berikut.

1. Menyadari penuh bahwa setiap orang berbeda dan hal itu merupakan suatu yang normal. Dengan begitu, kalian akan terhindar dari prasangka atau stereotip terhadap ras atau golongan tertentu.

2. Jika terlanjur memiliki stereotip, ubahlah sedikit demi sedikit. Mulai mencoba memahami orang lain dari sudut pandang yang lebih positif.

3. Mencoba memposisikan diri sebagai orang lain. Dengan begitu, kita akan jadi lebih menghargai satu sama lain.

Itulah di antaranya ulasan mengenai rasisme adalah sikap membeda-bedakan ras. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)