Selamatkan Seni Tradisional Indonesia, Ini Profil 3 Finalis Festival Kreatif Lokal dari Kategori Pertunjukan

Selamatkan Seni Tradisional Indonesia, Ini Profil 3 Finalis Festival Kreatif Lokal dari Kategori Pertunjukan credit: Serumpun Lima

Kapanlagi.com - Bisnis pertunjukan memang bisa berpeluang meraih pundi-pundi penghasilan yang besar jika pandai mengelola dengan baik. Lebih-lebih jika hal tersebut termasuk hobi, maka bisa lebih lancar proses menjalankannya. Hal inilah yang dibuktikan sendiri oleh finalis Festival Kreatif Lokal 2020 kategori pertunjukan.

Ketiganya sama-sama menawarkan keunikan, menariknya masing-masing juga mampu memberikan dampak yang nyata untuk lingkungan di sekitarnya. Biar tak penasaran, berikut profil ketiga finalis Festival Kreatif Lokal 2020 dari kategori pertunjukan.

Congwayndut

credit: Congwayndut

Keroncong Wayang Gendut atau yang lebih akrab disebut Congwayndut merupakan usaha yang bergerak di bidang jasa entertainment, sebagai alternatif tontonan dalam menikmati seni pertunjukan wayang di masa kini. Usaha yang didirikan oleh Muh Subhan ini masuk sebagai kategori sub-sektor Seni Pertunjukan Ekonomi Kreatif. Congwayndut memiliki visi dan misi untuk meregenerasi penonton wayang.

Seperti diketahui keroncong dan wayang adalah seni yg dianggap kuno oleh generasi bangsa saat ini. Oleh karena itu mereka ingin mengenalkan atau mendekatkan kembali kepada generasi muda dan mengusungnya dengan format kekinian yang dipadukan dengan narasi wayang yg lebih segar, humor, kritis dan edukatif.

Mereka juga menggabungkan unsur musik yang dielaborasikan dengan unsur musik keroncong, etnik dan modern. Kini anggota mereka berjumlah 20 orang dengan omzet usaha bisa mencapai Rp60 juta per bulan. Sementara dampak yang diberikan kepada masyarakat, antara lain mampu memberikan lapangan pekerjaan untuk musisi lokal, lalu masyarakat sekitar sebagai crew atau hanya bantu bantu saat acara. Saat hari-hari spesial suka ikut menyemarakan kegiatan bagi masyarakat seperti pementasan pementasan produksi sendiri dan gratis tanpa bayaran.

Serumpun Lima

credit: Serumpun Lima

Usaha ini dibuat oleh Andin Destian. Serumpun Lima bermula dari seni pertunjukkan tradisional yang memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi, karena tidak hanya dari proses merangkai gerakan, lagu, atau komposisi talent saja. Melainkan juga harus mempelajari terlebih dahulu tentang budaya mana atau kesenian mana yang dipertunjukkan.

Demi menghadirkan seni yang sempurna, terkadang Serumpun Lima harus berangkat terlebih dahulu menuju daerah untuk mempelajari budayanya secara detail dan dapat sharing kepada para tetua yang memang paham budaya tersebut. Sebab, di dalam kesenian tradisional, ada yang sudah menjadi pakem/ketetapan dan tidak boleh dirubah dan harus mengikuti akar budaya adat yang sudah ada.

Ada pula yang bisa dikembangkan/dikreasikan tapi tidak membuang nilai-nilai keorisinalannya. Bukan itu saja, dari usaha ini, ada beberapa aspek penting yang juga dijunjung tinggi, yaitu masalah sosial terhadap sekitar. Saya selalu mengajak para pekerja seni yang tergabung bersama untuk banyak berbuat hal bermanfaat di bidang sosial, bahkan selalu terjadwal setahun akan dilakukan 2-3 kali.

Mulai dari bakti sosial ke panti asuhan, panti jompo, berbagi makan sahur, tebar Al-Quran, dll. Juga kita beberapa kali melakukan Gathering, nongkrong bareng, nginap bareng, yang bertujuan untuk mempererat komunikasi, kekompakkan, dan juga tali persaudaraan didalam tim. Karena menurut saya, didalam seni pertunjukkan tidak hanya dibutuhkan skill saja, melainkan sinerginya antara 1 talent dengan talent lainnya. Hampir semua pekerja seni yang dirangkul masih berusia 15-25 tahun. Kini omzet Serumpun Lima bisa mencapai Rp9 juta per bulan.

Baskoro Manjer Kawuran Theatre

Credit: Baskoro Manjer Kawuran Theatre

Baskoro Manjer Kawuran Theatre didirikan oleh Arief Baskoro. Hal yang melatarbelakangi usaha ini adalah kesadaran untuk menjaga marwah nilai-nilai luhur sebuah bangsa, khususnya di dalam dunia teater dan drama lewat sebuah kesenian atau kebudayaan. Walaupun dalam keadaan pandemi semua lapisan masyarakat masih bisa menikmati dalam bingkai virtual. Baskoro Manjer Kawuryan Theatre telah berkeliling indonesia mengenalkan cerita kebudayaan bangsa indonesia dengan bingkai teater dan drama.

Kini Baskoro Manjer Kawuran Theatre bisa meraup omzet hingga Rp7 juta per bulan. Sementara dampak yang diberikan kepada masyarakat di antaranya membuka lapangan kerja dengan menanamkan kesenian dan kebudayaan sejak dini sebab kesenian dan kebudayaan indonesia adalah suatu spirit yang terus dan harus dipropagandakan.

Festival Kreatif Lokal 2020 adalah kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) dari Adira Finance bekerjasama dengan Kemenparekraf RI bertemakan #BangkitBersamaSahabat yang diadakan mulai Agustus 2020 hingga Januari 2021 mendatang. Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan Adira Finance terhadap program Kemenparekraf RI #BeliKreatifLokal dan Bangga Buatan Indonesia.

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

(kly/tmi)

Rekomendasi
Trending