Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Bulan Ramadan adalah waktu yang penuh makna bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selain menjadi bulan yang sarat dengan berkah dan ampunan, Ramadan juga merupakan saat yang tepat untuk memperdalam ketakwaan melalui ibadah puasa. Namun, bagi sebagian orang, tantangan puasa bisa datang dari masalah pencernaan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat asam lambung.
Kambuhnya asam lambung saat berpuasa sering kali menjadi penghalang bagi kekhusyukan ibadah dan kualitas hidup. Tak jarang, perubahan pola makan, waktu makan yang tidak teratur, serta pilihan makanan saat sahur dan berbuka dapat memicu lonjakan produksi asam lambung. Gejala yang tak nyaman, seperti nyeri ulu hati, sensasi terbakar di dada (heartburn), mual, kembung, hingga rasa pahit di mulut, bisa muncul dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali ciri-ciri asam lambung yang kambuh saat puasa agar dapat mengambil langkah-langkah pencegahan dan penanganan yang tepat. Dengan pemahaman yang baik, kita dapat menjalankan ibadah puasa dengan nyaman dan khusyuk tanpa harus terganggu oleh masalah asam lambung.
Advertisement
Saat berpuasa, ada beberapa gejala yang dapat mengindikasikan bahwa asam lambung Anda kambuh. Berikut ciri-ciri yang perlu diwaspadai:
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Saat berpuasa, tubuh cenderung mengalami dehidrasi. Dehidrasi dapat mengurangi produksi air liur, yang berfungsi menetralkan asam lambung. Kurangnya air liur dapat memperburuk gejala asam lambung.
Stres dapat memengaruhi sistem pencernaan dan meningkatkan produksi asam lambung. Saat berpuasa, perubahan rutinitas dan tekanan untuk menjalankan ibadah dengan baik dapat memicu stres pada beberapa orang.
Beberapa kondisi medis, seperti hiatus hernia (bagian lambung menonjol ke rongga dada) dan obesitas, dapat meningkatkan risiko asam lambung naik.
Advertisement
Saat asam lambung kambuh saat sedang berpuasa, penanganannya perlu sedikit disesuaikan karena Anda tidak bisa makan atau minum sembarangan. Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan:
Seperti biasa, duduk tegak adalah langkah pertama. Cobalah untuk tenang dan hindari panik, karena stres dapat memperburuk gejala.
Latihan pernapasan dalam dapat membantu mengurangi stres dan merelakskan otot-otot di sekitar perut. Tarik napas dalam-dalam melalui hidung, tahan selama beberapa detik, lalu hembuskan perlahan melalui mulut. Ulangi beberapa kali.
Hindari membungkuk, berbaring, atau melakukan aktivitas fisik berat yang dapat memicu asam lambung naik.
Jika terasa asam di mulut, berkumur dengan air hangat dapat membantu membersihkan dan menenangkan kerongkongan.
Cobalah mengalihkan perhatian dari rasa tidak nyaman dengan melakukan aktivitas ringan yang tidak membebani fisik. Membaca buku, mendengarkan musik, atau berzikir bisa membantu.
Jika gejala asam lambung sangat mengganggu dan Anda sudah tidak tahan, berbuka lebih awal mungkin menjadi pilihan. Namun, usahakan untuk berbuka dengan makanan yang ringan dan mudah dicerna, seperti kurma dan air putih. Hindari langsung makan makanan berat atau berlemak.
Jika gejala asam lambung sangat parah dan mengganggu kesehatan Anda secara signifikan, pertimbangkan untuk tidak melanjutkan puasa. Dalam Islam, ada keringanan (rukhsah) bagi orang yang sakit untuk tidak berpuasa. Konsultasikan dengan dokter dan tokoh agama untuk mendapatkan saran yang tepat.
Jawaban: Saat asam lambung naik saat puasa, duduk tegak, tenangkan diri, dan lakukan pernapasan dalam. Hindari membungkuk atau berbaring. Jika memungkinkan, berkumur dengan air hangat. Jika sangat mengganggu, pertimbangkan berbuka lebih awal dengan makanan ringan. Jika memiliki obat asam lambung, konsumsi setelah berbuka. Jika gejala parah, pertimbangkan untuk tidak melanjutkan puasa dan konsultasikan dengan dokter.
Jawaban: Saat sahur, hindari makanan berlemak, digoreng, pedas, asam, dan makanan yang mengandung kafein. Makanan-makanan ini dapat memicu produksi asam lambung berlebih. Sebaiknya pilih makanan tinggi serat seperti buah-buahan dan sayuran, serta karbohidrat kompleks seperti nasi merah atau oatmeal.
Jawaban: Air dingin mungkin dapat memberikan sedikit efek menenangkan pada kerongkongan yang terasa panas akibat asam lambung. Namun, air dingin tidak secara langsung menetralkan asam lambung. Lebih baik minum air putih biasa atau air hangat secara perlahan untuk membantu mendorong asam lambung kembali ke lambung.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/rmt)
Advertisement
Disebut Bak 'Bidadari Turun dari Kayangan', Penampilan Terbaru Fanny Soegi Cantik Banget
Sering Terasa Sakit untuk Jalan? Waspadai Ciri-Ciri Asam Urat di Lutut
Potret Jirayut dalam Perjalanan Mudik ke Thailand, Sempet Mampir Sahur di Malaysia
Takut Asam Urat Kambuh Saat Lebaran? Ini Deretan Makanan yang Perlu Dihindari
Konsep Unik Foto Pre-Wedding Jessica Jane dan Erwin Phang, Pakai Latar Sekolah SMP