Alasan Masyarakat Indonesia Sulit Diminta Tetap di Rumah Saat Pandemi Corona Covid-19

Penulis: Dita Tamara

Diterbitkan:

Alasan Masyarakat Indonesia Sulit Diminta Tetap di Rumah Saat Pandemi Corona Covid-19
(credit: liputan6.com/Bam Sinulingga)

Kapanlagi.com - Pada tanggal 2 Maret 2020 lalu Indonesia menetapkan bahwa ada warganya yang terpapar corona covid-19. Sejak saat itulah, jumlah kasus terinfeksi virus corona setiap harinya semakin meningkat. Bahkan, hingga kini, belum ada tanda-tanda pasien terpapar corona yang jumlah angkanya mengalami penurunan.

Mengenai hal tersebut, pemerintah juga tidak tinggal diam atas itu. Beberapa langkah telah di upayakan demi memutus rantai penyebaran covid-19 ini. Mulai dari penerapan social distancing, belajar dan bekerja di rumah, menjalankan ibadah keagamaan pun dilakukan di rumah, bahkan terbaru pemerintah telah menerapkan Pembatasan Social Berskala Besar (PSBB).

Namun, rupanya hal tersebut tidak dijalankan penuh oleh masyarakat. Beberapa upaya yang digencarkan pemerintah mulai di langgar oleh beberapa orang dengan berbagai alasan yang menyertai. Lantas, mengapa hal ini bisa terjadi? Apa alasan masyarakat Indonesia sulit diminta tetap di rumah saat pandemi corona covid-19? Simak ulasan berikut ini:

 

1. Tidak Ada Kompensasi dari Negara

Sudah lebih dari sebulan masyarakat Indonesia memilih karantina mandiri untuk mencegah penyebaran virus corona. Akibatnya, dari mereka banyak yang meninggalkan pekerjaan dan memilih berdiam diri di rumah. Tentu saja hal ini berdampak buruk pagi perekonomian warga yang terdampak virus covid-19.

Sementara itu, banyak dari masyarakat yang memilih untuk melanjutkan hidup mereka dengan mencari nafkah di tengah pandemi ini. Bukan tanpa sebab, hal ini dilakukan untuk tetap bisa bertahan hidup. Meskipun pemerintah telah memberikan solusi agar tetap di rumah saja, namun tidak adanya kompensasi dari negara untuk masyarakat yang membuat masyarakat rela melanggar instruksi tersebut.

Apabila negara mau memberikan kompensasi terhadap warganya, maka kelangsungan hidup masyarakat masih dapat terjamin dan menjadi sebuah kesempatan bagi mereka untuk hidup di tanah rantau. Apabila hal tersebut belum bisa terlaksana, maka banyak dari masyarakat yang nekat pulang kampung atau memulai bekerja kembali.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Masyarakat Mulai Jenuh

Di tengah mewabahnya virus corona, masyarakat diminta untuk terus berada di rumah demi melakukan pencegahan penyebaran virus ini. Tidak mudah memang untuk tetap berdiam diri di rumah secara terus menerus tanpa adanya kejelasan kapan virus ini berakhir.

Di situasi seperti ini, perasaan bosan, jenuh, dan kesepian wajar saja menghinggapi banyak orang, karena harus menahan diri untuk tidak keluar rumah. Akibatnya, banyak dari mereka yang mulai keluar rumah di tengah pandemi corona.

Perilaku masyarakat yang jenuh akibat covid-19 mulai dimengerti karena masyarakat sudah mengetahui konsekuensinya. Selain itu penjelasan mengenai covid ini seringkali menggunakan pola yang sama, dimana pola ini merupakan pola simbol yang terus menerus di ulang-ulang. Sehingga, membuat orang menjadi bosan dan jenuh serta dianggap tidak tanggap terhadap hal ini.

Oleh sebabnya, dengan pola yang di ulang-ulang terus menerus, membuat orang sudah mengerti apa saja larangannya. Dengan demikian perlu adanya upaya yang lebih efektif supaya masyarakat lebih inisiatif melakukan pengendalian diri dan tidak meremehkan virus ini.

3. Kurangnya Edukasi dan Sosialisasi

Di tengah kepanikan dan kekhawatiran masyarakat Indonesia akibat pandemi ini, banyak juga masyarakat yang belum memahami dampak dari virus ini. Banyak dari mereka yang masih meremehkan virus mematikan ini. Mereka tetap memilih berkumpul, nongkrong, atau beberapa orang masih bepergian.

Hal ini bisa saja terjadi karena kurangnya pengetahuan akan pandemi ini. Selain itu pemerintah harus lebih giat dalam menginformasikan kepada masyarakat. Hal lain yang perlu dilakukan ialah sejak awal harus membangun inisiatif dan pergerakan dari pemerintah untuk menyadari bahaya virus ini.

Beberapa mereka yang masih asyik nongkrong atau berkumpul ada baiknya mengubah hal tersebut secara online. Apalagi pandemi corona ini berbarengan dengan kebiasaan orang mudik lebaran. Oleh sebabnya, langkah-langkah cepat harus segera ditangani, sehingga dimengerti oleh sebagian masyarakat.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending