9 Penyebab Miom dan Gejalanya yang Menyerang Organ Reproduksi Perempuan

Penulis: Nurul Wahida

Diperbarui: Diterbitkan:

9 Penyebab Miom dan Gejalanya yang Menyerang Organ Reproduksi Perempuan
Penyebab miom (credit: freepik.com)

Kapanlagi.com - Beragam gangguan kesehatan yang terjadi pada organ reproduksi perempuan tentunya membuat khawatir. Salah satunya yakni penyakit miom yang menyerang pada bagian organ reproduksi yakni dinding Rahim. Penyebab miom dapat terjadi karena berbagai faktor termasuk diikuti dengan beragam gejalanya.

Miom merupakan salah satu jenis penyakit yang termasuk tumor jinak menyerang organ reproduksi perempuan. Penyakit miom juga dikenal dengan beberapa istilah lainnya yakni fibroid uterus ataupun leiomioma. Kondisi ini terjadi karena pertumbuhan tumor jinak non-kanker yang berkembang pada area sekitar rahim.

Mioma tersebut sering menyebabkan sejumlah gangguan kesehatan reproduksi seperti siklus haid tidak lancar bahkan rentan mengalami keguguran pada perempuan hamil. Pada sejumlah kondisi mioma paling serius dapat tumbuh dan berkembang hingga memiliki ukuran dan berat tertentu. Melansir dari healthgrades.com, penyebab miom disinyalir terkait dengan hormon estrogen.

Di mana hormon estrogen ini biasanya mengalami peningkatan ketika masa-masa subur. Tingginya hormon estrogen tersebut juga bisa memicu peningkatan ukuran fibroid. Namun selama masa menopause biasanya terjadi penurunan hormon estrogen pada perempuan yang juga kejadian fibroid akan lebih rendah.

Meski penyebab miom secara pasti belum dapat diketahui, akan tetapi ada beragam faktor pemicu yang dapat menyebabkan miom pada perempuan. Adapun penyebab miom dan gejalanya dapat kalian simak melalui ulasan di bawah ini. Berikut ini penyebab miom telah dirangkum kapanlagi.com dari berbagai sumber.

 

 

1. Faktor Genetik

Penyebab miom yang pertama dapat terjadi karena faktor genetik. Seperti diketahui terdapat beragam jenis gangguan kesehatan yang terjadi karena dipicu oleh faktor genetik termasuk penyakit miom. Melansir dari mayoclinic.org, perubahan genetik yang berbeda dikaitkan dengan kejadian fibroid atau miom. Di mana perubahan gen tersebut berbeda dari yang terdapat pada sel otot rahim dalam kondisi normal.

Sedangkan melansir dari liputan6.com, faktor keturunan juga menujukan kejadian miom pada perempuan. Salah satunya pada orang dengan kembar identik yang memiliki kemungkinan besar mengembangkan miom.

 

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Hormon Estrogen

Seperti ulasan sebelumnya bahwa penyebab miom disinyalir dapat terjadi karena pengaruh hormon estrogen dalam tubuh. Di mana hormon estrogen ini seringkali mengalami peningkatan pada saat masa subur. Peningkatan tersebut terjadi pada beberapa kondisi yakni masa menstruasi ataupun masa kehamilan.

Melansir dari mayoclinic.com, fibroid mengandung lebih banyak reseptor estrogen dan progesterone daripada sel otot rahim yang normal. Sedangkan fibroid atau miom cenderung menurun ketika memasuki masa menopause.

 

 

3. Pengaruh ECM

Pengaruh ECM atau matriks ekstraseluler yang merupakan komponen pada lapisan dermis kulit ini juga bisa memicu terjadinya miom pada perempuan. Sebab ECM berpengaruh dalam bentuk sel dan perkembangan sel tertentu termasuk fibroid. Melansir dari mayoclinic.com, kejadian ECM meningkat pada fibroid atau miom dan mempengaruhi perkembangannya. ECM juga dapat menjadi faktor pertumbuhan dan menyebabkan perubahan biologis dalam sel tersebut.

 

 

4. Berat Badan Berlebih

Penyebab miom selanjutnya dapat berisiko rentan dialami oleh perempuan dengan berat badan berlebih. Di mana obesitas atau berat badan berlebih merupakan kondisi yang dialami seseorang ketika berat badan melebihi batas normalnya. Pada kondisi tersebut ada beragam dampak kesehatan yang mungkin dialami penderitanya seperti masalah pada jantung, saluran pernapasan bahkan kejadian penyakit kronis lainnya.

Melansir dari liputan6.com, peneliti menduga bahwa berat badan berlebih dapat menjadi faktor pemicu miom. Meski begitu pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk memahami secara pasti penyebabnya.

 

 

5. Keturunan

Selain faktor genetik, faktor keturunan juga berisiko menyebabkan miom terjadi. Di mana ketika seseorang memiliki saudara perempuan atau ibu yang sebelumnya memiliki riwayat penyakit miom maka berisiko tinggi mengalami hal serupa. Tingkat risiko tersebut meningkat dan diturunkan kepada anggota keluarga perempuan hingga berpotensi mengalami penyakit miom.

 

 

6. Usia

Faktor usia juga dikaitkan dengan penyebab miom terjadi. Melansir dari azuravascularcare.com, bersumber dari penelitian mengungkapkan bahwa perempuan berusia 35 tahun memiliki tumor jinak yang tumbuh cepat dibandingkan perempuan berusia di atas 45 tahun. Selain itu kejadian serupa juga dapat terjadi ketika perempuan mengalami kehamilan di usia 30 tahun yang memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan fibroid uterus.

 

 

7. Menstruasi di Usia Dini

Faktor risiko miom juga akan meningkat apabila mengalami menstruasi di usia dini. Seperti diketahui menstruasi merupakan kondisi normal yang dialami perempuan di setiap bulannya. Siklus menstruasi ini biasanya terjadi di usia remaja yakni sekitar 11 hingga 14 tahun. Apabila di bawah usia tersebut atau dapat disebut dengan menstruasi usia dini diektahui bisa meningkatkan risiko fibroid atau miom. Meski begitu untuk mengetahui pasti penyebabnya pemeriksaan lebih lanjut perlu dilakukan.

 

 

8. Kafein dan Alkohol

Konsumsi kafein dan alkohol berlebihan juga bisa memicu peningkatan risiko fibroid uterus atau miom. Hal inilah yang menjadikan kafein dan alkohol juga termasuk bisa rentan menjadi penyebab miom. Melansir dari azuravascularcare.com, sebuah penelitian tahun 2016 menemukan bahwa terdapat hubungan antara kafein dan peningkatan risiko pengembangan miom. Konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui dengan pasti penyebab miom.

 

 

9. Jenis Makanan Tertentu

Sejumlah makanan tertentu juga dapat menjadi pemicu kejadian fibroid atau miom pada perempuan. Melansir dari azuravascularcare.com, konsumsi makanan yang kaya akan daging merah memiliki risiko seseorang dapat mengembangkan fibroid atau miom. Sedangkan melansir dari halodoc.com, kurangnya konsumsi buah dan sayur serta kekurangan vitamin D juga berpotensi meningkatkan risiko mioma uteri.

 

 

10. Gejala Miom

Beberapa penyebab miom di atas dapat dikenali sedini mungkin untuk mencegah tingkat risiko lebih lanjut. Dalam hal ini penting juga memahami beberapa gejala miom yang dirasakan penderitanya. Adapun gejala miom sebagai berikut yang mudah dikenali.

- Menstruasi tidak normal bisa berlangsung lebih dari seminggu.

- Merasakan nyeri pada panggul seperti tertekan.

- Sering buang air kecil.

- Mengalami sembelit.

- Sakit punggung atau kaki.

Nah itulah 9 penyebab miom dan gejalanya yang menyerang organ reproduksi perempuan. Konsultasi dan pemeriksaan dengan dokter dapat dilakukan untuk memperoleh penanganan sedini mungkin.

 

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending