9 Penyebab Epilepsy dan Faktor Risiko yang Memicu Kejang


Berita | Kamis, 7 Januari 2021 14:22
Editor : Nurul Wahida

Kapanlagi.com - Epilepsy dikenal juga dengan ayan yang menyebabkan seseorang mengalami kejang secara tiba-tiba. Kondisi ini terjadi akibat gangguan pada sistem saraf pusat yang berpengaruh terhadap perubahan perilaku tidak biasa. Penyebab epilepsy dapat terjadi karena beragam faktor risiko pemicu yang ditandai dengan kejang bahkan hilang kesadaran.


Epilepsy dapat menyerang siapa saja namun lebih berpotensi terjadi pada mereka yang berpeluang mengalami epilepsy. Kondisi ini dapat dikenali berdasarkan penyebab epilepsy serta faktor risiko pemicu kejang. Melansir dari webmd.com, umumnya seseorang dapat dikatakan mengalami epilepsy apabila terjadi lebih dari satu kejang atau mengalami kejang berualang.

Kondisi tersebut umumnya terkait dengan masalah pada sistem saraf pusat yang berfungsi sebagai pusat kendali tubuh. Tak heran apabila gangguan pada saraf pusat bisa menyebabkan perilaku yang tidak normal atau tidak  biasa pada seseorang dengan gangguan epilepsy.

Ada beragam alasan seseorang bisa mengalami epilepsy dengan beberapa faktor risikonya. Penyebab epilepsy ini diketahui juga meliputi beberapa hal seperti demam tinggi, cedera kepala, efek samping alkohol, ataupun kondisi gula darah yang tidak seimbang. Meski begitu terdapat juga faktor risiko epilepsy yang bisa memicu terjadinya kejang.

Adapun penyebab epilepsy dan faktor risikonya dapat kalian simak melalui ulasan di bawah ini. Berikut penyebab epilepsy telah dirangkum kapanlagi.com dari berbagai sumber.

1 dari 9 halaman

1. Faktor Genetik

(credit: freepik.com)

Penyebab epilepsy yang pertama dapat terjadi karena faktor genetik. Seperti diketahui cukup  banyak beragam jenis gangguan kesehatan yang dipengaruhi oleh faktor genetik termasuk epilepsy. Melansir dari mayoclinic.org, genetik diketahui berpengaruh terhadap epilepsy. Beberapa jenis epilepsy dipicu oleh riwayat keluarga yang sebelumnya pernah mengalami hal serupa yakni gangguan pada otak sebagai sistem saraf pusat hingga memicu terjadinya kejang.

Meski begitu diperlukan pemeriksaan lebih lanjut terkait dengan epilepsy yang dialami apakah terpengaruh oleh faktor genetik ataupun penyebab lainnya. Sehingga gangguan epilepsy dapat diatasi dengan tepat berdasarkan penyebabnya.

2 dari 10 halaman

2. Cedera Kepala

(credit: freepik.com)

Penyebab epilepsy selanjutnya dapat terjadi karena pernah memiliki masalah cedera pada kepala. Cedera kepala bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti kecelakaan baik terkena benda tumpul ataupun terbentur yang akhirnya memicu trauma pada kepala. Cedera kepala ini dapat berpengaruh terhadap otak yang berisiko mengalami kejadian kejang mengarah pada epilepsy. Namun kondisi ini diperlukan pemeriksaan medis untuk mengetahui penyebab pasti kejang serta kondisi cedera kepala yang dialami.

3 dari 10 halaman

3. Masalah Pada Otak

beberapa sistem saraf pusat. Organ ini memiliki beberapa bagian dengan fungsi masing-masing termasuk bertugas sebagai pengendali gerak. Apabila terjadi masalah pada otak bukan tidak mungkin apabila kondisi ini bisa memicu gangguan kesehatan tertentu yang terhubung langsung dengan otak.

Misalnya saja masalah pada otak yang berisiko menjadi penyebab epilepsy meliputi tumor otak. Kondisi ini dapat menyebabkan penyakit stroke yang akhirnya memicu terjadinya kejang atau epilepsy. Stroke sendiri lebih rentan terhadap orang dewasa dengan usia di atas 35 tahun seperti melansir dari mayoclinic.org.

4 dari 10 halaman

4. Cedera Saat Kehamilan

(credit: freepik.com)

Penyebab epilepsy selanjutnya juga dapat dipicu oleh cedera saat kehamilan. Lebih tepatnya cedera ini dialami pada masa sebelum kelahiran bayi dimulai. Melansir dari mayoclinic.org, sebelum lahir bayi akan lebih sensitif terhadap kerusakan otak. Kondisi ini bisa dialami ibu bayi karena beberapa faktor meliputi infeksi pada ibu, gizi buruk ataupun kekurangan oksigen. Akibatnya kerusakan pada otak  yang bisa memicu epilepsy dapat terjadi yang juga dikenal dengan istilah cerebral palsy.

5 dari 10 halaman

5. Faktor Usia

(credit: freepik.com)

Penyebab epilepsy lainnya yang bisa dialami juga terkait dengan faktor usia. Di mana pada usia tertentu epilepsy berisiko rentan terjadi. Dalam hal ini kejadian epilepsy seringkali dijumpai pada anak-anak dan orang dewasa lebih tua. Misalnya saja pada orang dengan rentang usia di atas 65 tahun, beberapa masalah kesehatan dapat timbul meliputi stroke ataupun penyakit Alzheimer. Kedua jenis penyakit ini diketahui bisa berpengaruh terhadap fungsi otak yang akhirnya memicu kejang. Meski begitu epilepsy dapat dialami siapa saja tanpa terbatas usia.

6 dari 10 halaman

6. Gangguan Perkembangan

(credit: freepik.com)

Melansir dari mayoclinic.org, penyebab epilepsy juga dipengaruhi oleh gangguan pada perkembangan. Gangguan perkembangan ini diantaranya yakni autisme dan neurofibromatosis. Autisme sendiri merupakan gangguan terhadap perkembangan otak yang bisa mempengaruhi pengidapnya seperti perubahan perilaku ataupun interaksi. Kondisi ini juga dapat menjadi faktor pemicu kejang yang mengarah pada epilepsy.

7 dari 10 halaman

7. Infeksi Pada Otak

Faktor risiko epilepsy selanjutnya juga bisa dipicu oleh infeksi pada otak. Diantara penyakit yang disebabkan oleh infeksi otak tersebut salah satunya yakni meningitis. Ini menyebabkan peradangan otak ataupun sumsum tulang belakang hingga memicu terjadinya kejang.

Melansir dari epilepsy.com, infeksi pada otak ini awalnya mungkin dapat diatasi dengan obat namun hal ini bisa memicu terjadinya kejang di lain waktu. Konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk membantu mengatasi infeksi pada otak secara tepat.

8 dari 10 halaman

8. Demam Tinggi

Faktor risiko epilepsy akan meningkat apabila mengalami demam dengan suhu sangat tinggi. Melansir dari mayoclinic.org, kejang saat usia anak-anak terkadang dapat dikaitkan dengan demam tinggi. Namun kejang yang terjadi karena demam tinggi umumnya tidak mengalami epilepsy. Hal ini baru terjadi apabila mengalami kejang dalam durasi waktu lama, memiliki gangguan pada sistem saraf serta terdapat riwayat keluarga dengan kejadian epilepsy. Jika sudah begitu maka pemeriksaan medis diperlukan untuk membantu mengatasi masalah kesehatan yang dialami.

9 dari 10 halaman

9. Mengalami Demensia

(credit: freepik.com)

Demensia adalah gangguan kesehatan yang terjadi karena penurunan daya ingat dan cara berpikir. Ini sering dialami pada tingkat usia lanjut yang rentan terhadap demensia. Penyebab demensia sendiri dipengaruhi oleh kerusakan sel saraf pada otak yang akhirnya menimbulkan beberapa masalah kesehatan seperti penyakit Alzheimer. Dalam hal ini demensia juga dikaitkan dengan aktor risiko penyebab epilepsy terjadi.

Nah itulah 9 penyebab epilepsy dan faktor risiko yang memicu kejang. Konsultasi dan pemeriksaan dapat dipertimbangkan untuk membantu mengatasi epilepsy dan mengurangi tingkat risiko lebih lanjut.

(kpl/nlw)

Topik Terkait