Selain isu pengunduran dirinya, publik juga menyoroti keputusan Sri Mulyani yang menunda pengumuman laporan APBN KiTa untuk Januari-Februari 2025. Biasanya, laporan ini disampaikan secara berkala, namun kali ini ada keterlambatan yang menjadi sorotan.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa penundaan dilakukan karena data APBN masih belum stabil dan perlu waktu lebih untuk memastikan informasi yang lebih akurat sebelum diumumkan kepada publik. Menurutnya, laporan yang disampaikan harus memiliki dasar yang kuat agar tidak terjadi salah interpretasi.
"Banyak pertanyaan dari media, waktu itu bulan Februari tidak dilakukan (penyampaian APBN KiTa) untuk bulan Januari. Mungkin untuk menjelaskan beberapa hal yang emmang terkait pelaksanaan APBN di awal tahun kita melihat datanya belum stabil, karena berbagai faktor," kata Sri Mulyani.