Arti Adigang Adigung Adiguna Beserta Pepatah Jawa Lainnya dan Arti

Diterbitkan:

Arti Adigang Adigung Adiguna Beserta Pepatah Jawa Lainnya dan Arti
Ilustrasi (credit: Pexels)

Kapanlagi.com - Mungkin kata Adigang, Adigung, Adiguna ini asing bagi kita. Namun, ternyata arti Adigang, Adigung, Adiguna ini memiliki makna sebuah nasihat yang baik bagi kehidupan kita loh KLovers. Ya, arti Adigang, Adigung, Adiguna ini sebagai tuturan verbal yang merupakan cermin dari keinginan agar memiliki sifat rendah hati.

Sehingga, kata ini juga bisa menjadi nasihat bahwa, sebaiknya untuk kita yang memiliki kekuasaan hingga memiliki kedudukan tinggi tidak bersikap sombong ataupun angkuh. Nah, dalam artikel ini kita akan membahas tentang arti Adigang, Adigung, Adiguna dan membahas secara terperinci.

Untuk itu dilansir dari berbagai sumber, berikut ini penjelasan tentang arti Adigang, Adigung, Adiguna beserta pepatah Jawa lainnya sebagai nasihat hidup.

1. Penjelasan Arti Adigang Adigung Adiguna

Arti Adigang, Adigung dan Adiguna bermakna manusia hendaknya tidak mengandalkan dan menyombongkan kelebihan yang dia miliki. Adigang bermakna kekuatan, Adigung bermakna kekuasaan, dan Adiguno bermakna kepandaian.

Kata-kata ini dapat dibaca pada Serat Wulangreh karya Sri Sunan Pakubuwana IV, pada Pupuh gambuh bait ke 4-10. Pada bait ke 4 di bawah, disebutkan bahwa sifat Adigang diwakili oleh "Kijang", Adigung oleh "Gajah (esthi)" dan Adiguna oleh "Ular".

Selain itu, arti Adigang, Adigung dan Adiguna juga merupakan tuturan verbal yang merupakan cermin dari keinginan agar memiliki sifat rendah hati. Selain itu, menggambarkan rasa tidak ingin menyakiti hati orang lain dalam berbicara maupun bertindak.

Sehingga, kata Adigang, Adigung dan Adiguna ini juga bisa menjadi sebuah nasihat yang berisi agar orang tidak sombong. Diharapkan dengan ungkapan tersebut orang yang mendengarkan dapat bertumbuh dan berkembang dengan sikap rendah hati terhadap orang lain.

Karena, dalam kata Adigang, Adigung dan Adiguna ini kesombongan seseorang diibaratkan seperti sifat gajah yang mengandalkan kekuatannya (Adigung), sifat ular yang mengandalkan bisanya (Adigang), dan sifat kijang yang mengandalkan kemampuan melompatnya (Adiguna).

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Ungkapan untuk Seorang Pemimpin

Tentu saja, kata Adigang, Adigung dan Adigun ini bisanya digunakan untuk nasihat bagi para pemimpin. Dikutip dari jurnal Kearifan Lokal Jawa sebagai Basis Karakter Kepemimpinan oleh Warih Jatirahayu, orang Jawa dinilai sangat mementingkan watak andhap asor atau lembah manah atau rendah hati.

Sehingga sikap sombong atau angkuh tidak baik untuk dimiliki oleh seorang pemimpin. Sehingga, dalam arti Adigang, Adigung dan Adigun ini menjadi sebuah pengingat atau sebuah nasihat bagi mereka para pemimpin untuk tidak memiliki sikap yang sombong serta angkuh.

Bukan hanya pemimpin saja, arti Adigang, Adigung, Adiguna ini juga merupakan peringatan kepada siapa pun yang memiliki kelebihan (kekuatan, kedudukan, atau kekuasaan) agar tidak bersikap sewenang-wenang terhadap orang lain, terutama terhadap orang kecil.

3. Pepatah Jawa yang Lainnya

Nah, selain dari pepatah Adigang, Adigung, Adiguna, ada pula pepatah Jawa lainnya yang bisa kita gunakan sebagai sebuah pengingat ataupun nasihat dalam hidup. Dan berikut ini beberapa pepatah Jawa dalam hidup beserta dengan artinya.

1. Mikul dhuwur mendhem jero. Pepatah Jawa ini memiliki makna, "Seorang anak yang menjunjung tinggi derajat orang tua."

2. Rukun agawe sentosa, crah agawe bubrah. Pepatah Jawa ini memiliki makna, "Hidup rukun pasti akan hidup sentosa, sebaliknya jika selalu bertikai pasti akan bercerai."

3. Lamun sira durung wikan alamira pribadi, mara takona marang wong kang wis wikan. Pepatah Jawa tersebut bermakna, "Jikalau engkau belum memahami alam pribadimu, hendaknya engkau bertanya kepada yang telah memahaminya."

4. Manunggaling kawula gusti. Makna dari pepatah tersebut yakni, "Manunggalnya atau bersatunya antara kawula (hamba) dengan sifat-sifat Tuhannya."

5. Manungsa iku kanggonan sipating Pangeran. Makna dari pepatah tersebut yakni "Manusia itu memiliki sifat Tuhan."

6. Sluman slumun slamet. Makna dari pepatah tersebut yakni, "Biarpun kurang hati-hati tapi masih diberi keselamatan."

7. Sabar sareh mesthi bakal pikoleh. Makna dari pepatah tersebut yakni, "Pekerjaan apapun jangan dilakukan dengan tergesa-gesa agar berhasil."

8. Dhemit ora ndulit, setan ora doyan. Maknanya adalah "Berupa doa dan harapan agar selalu diberi keselamatan, tidak ada suatu halangan dan rintangan."

9. Tuna sathak bathi sanak. Makna dari pepatah tersebut yakni "Merugi harta tapi mendapatkan sahabat."

10. Becik ketitik, ala ketara. Makna dari pepatah tersebut yakni "Perbuatan baik akan selalu dikenali, dan perbuatan buruk nantinya juga akan diketahui juga."

11. Kacang ora ninggal lanjaran. Maknanya adalah "Kebiasaan anak selalu meniru dari orang tuanya."

12. Dudu sanak dudu kadang, yen mati melu kelangan. Pepatah Jawa tersebut bermakna, "Meskipun tidak ada ikatan darah, namun terasa sudah seperti bagian dari keluarga, yang jika ada duka, ikut merasa sedih dan kehilangan."

13. Sembur-sembur adus, siram-siram bayem. Pepatah Jawa tersebut bermakna, "Sebuah tujuan yang terlaksana karena mendapat dukungan banyak orang."

14. Obah ngarep kobet mburi. Maknanya adalah, "Segala tindakan pemimpin selalu jadi anak buahnya."

15. Menthung koja kena sembagine. Pepatah Jawa tersebut bermakna, "Menggambarkan seseorang yang merasa telah memperdayai namun sebenarnya dia sendiri yang telah terpedaya."

16. Lambe satumang kari samerang. Pepatah Jawa tersebut bermakna "Orang yang sudah berkali-kali dinasehati tapi tak juga didengarkan."

17. Kebat kliwat, gancang pincang. Pepatah Jawa tersebut bermakna "Tindakan yang tergesa-gesa pasti tidak sempurna."

18. Dandhang diunekake kuntul, kuntul diunekake dandhang. Maknaya adalah "Perkara yang buruk dianggap baik, sedangkan yang baik dianggap buruk."

19. Beras wutah arang bali menyang takere. Pepatah Jawa tersebut bermakna, "Menggambarkan sesuatu yang sudah rusak tidak akan bisa kembali sama seperti semula."

20. Ngundhuh wohing pakerti. Pepatah tersebut bermakna, "Apa pun yang kita lakukan akan membuahkan hasil yang sepadan."

Itulah penjelasan tentang arti Adigang, Adigung, Adiguna. Selain penjelasan arti Adigang, Adigung, Adiguna, ada pula pepatah Jawa lainnya sebagai nasihat hidup beserta artinya.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending