43 Pepatah Jawa Warisan Budaya dengan Makna Mendalam, Penuh Nasihat Tentang Hidup

Penulis: Nurul Wahida

Diperbarui: Diterbitkan:

43 Pepatah Jawa Warisan Budaya dengan Makna Mendalam, Penuh Nasihat Tentang Hidup
Pepatah Jawa (credit: Liputan6.com/Dinkominfo PBG/Muhamad Ridlo)

Kapanlagi.com - Kekayaan budaya Indonesia memang tiada duanya. Salah satunya yang cukup populer adalah budaya Jawa dengan warisan yang masih begitu melekat. Mulai dari bahasa, adat, ataupun warisan lainnya dapat memberikan pesan dan makna mendalam tentang kebudayaan. Seperti pepatah Jawa termasuk warisan budaya dengan beragam pesan dan hikmah kehidupan bermasyarakat.

Mengenali budaya Jawa bisa dikenali lewat beragam pepatah Jawa yang masih dilestarikan hingga sekarang. Pepatah Jawa tersebut memberi pesan yang penuh makna tentang hidup bermasyarakat dan budi pekerti lainnya. Tak jarang pepatah Jawa bisa jadi inspirasi dan nasihat untuk menjalani kehidupan yang lebih baik, pantang menyerah, sopan santun terhadap sesama dan saling menghargai.

Beragam pepatah Jawa ini begitu populer digunakan di masyarakat dan dikenal berbagai generasi. Bahkan sebagian besar orang menjadikan pepatah Jawa sebagai motto hidup mereka. Pepatah Jawa ini bisa membuat orang menyadari kesalahannya untuk memperbaiki kehidupan mereka yang mungkin tidak sesuai.

Adapun pepatah Jawa sebagai warisan budaya dengan makna mendalam dan penuh nasihat tentang hidup terdapat dalam beberapa poin di bawah ini. Pepatah Jawa ini bisa kalian jadikan inspirasi untuk hidup yang lebih baik serta bermakna. Berikut pepatah Jawa warisan budaya dengan makna mendalam yang dirangkum kapanlagi.com dari berbagai sumber.

 

 

 

 

 

 

 

 

1. Pepatah Jawa Penuh Pesan Kehidupan

Pepatah Jawa yang dapat memberi beragam pesan tentang kehidupan ini bisa buat kalian intropeksi diri untuk menjalani hidup yang lebih baik. Adapun pepatah Jawa tersebut sebagai berikut yang bisa kalian jadikan renungan kembali.

Pepatah Jawa:

1. Ana catur mungkur

Pepatah Jawa ini memiliki makna, "Adu mulut pertentangan, percekcokan sebisa mungkin untuk dihindari agar senantiasa bisa menyelesaikan masalah secara bijak."

2. Dhuwur wekasane, endhek wiwitane

Pepatah Jawa ini memiliki makna, "Kesengsaraan yang membuahkan kemuliaan."

3. Gupak pulut ora mangan nangkane

Pepatah Jawa ini memiliki makna, "Tidak ikut menikmati manisnya keberuntungan, tetapi ikut terseret ketika datang kesengsaraan atau penderitaan."

4. Anak polah bapa kepradah

Pepatah Jawa ini memiliki makna, "Tingkah laku anak mempunyai imbas bagi orang tua, tingkah laku anak yang buruk orang tua ikut terdampak buruk, begitu pula sebaliknya, jika perilaku anak baik, orang tua pun akan ikut terdampak baik."

5. Bener saka kang Kuwasa iku ana rong warna, yakuwi kang cocok karo benering Pangeran lan bener kang ora cocok karo benering Pangeran

Pepatah Jawa ini memiliki makna, "Kebenaran di alam semesta itu ada dua jenis, kebenaran yang selaras dengan ajaran Tuhan dan kebenaran yang bertentangan dengan ajaran Tuhan. Benar ketika selaras dengan tuntunan atau ajaran Tuhan dan salah ketika bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Tuhan"

6. Ana dina, ana upa

Pepatah Jawa ini memiliki makna, "Tiap perjuangan selalu ada hasil yang nyata."

7. Adhang-adhang tetese embun

Pepatah Jawa ini memiliki makna, "Berharap sesuatu dengan hasil apa adanya, seperti berharap pada tetes embun."

8. Gliyak-gliyak tumindak, sareh pakoleh

Pepatah Jawa ini memiliki makna, "Upaya yang dilakukan perlahan, tetapi akhirnya tujuannya akan tercapai."

9. Kena iwake aja nganti buthek banyune

Pepatah Jawa ini memiliki makna, "Berusahalah mencapai tujuan tanpa menimbulkan kerusakan."

10. Ngundhuh wohing pakerti

Pepatah Jawa ini memiliki makna, "Apa pun yang kita lakukan akan membuahkan hasil yang sepadan."

11. Mikul dhuwur mendhem jero

Pepatah Jawa ini memiliki makna, "Seorang anak yang menjunjung tinggi derajat orang tua."

12. Rukun agawe sentosa, crah agawe bubrah

Pepatah Jawa ini memiliki makna, "Hidup rukun pasti akan hidup sentosa, sebaliknya jika selalu bertikai pasti akan bercerai."

13. Lamun sira durung wikan alamira pribadi, mara takona marang wong kang wis wikan

Pepatah Jawa tersebut bermakna, "Jikalau engkau belum memahami alam pribadimu, hendaknya engkau bertanya kepada yang telah memahaminya."

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Pepatah Jawa Kuno Penuh Makna Mendalam

Beragam pepatah Jawa kuno yang termasuk warisan budaya ini juga memiliki makna begitu mendalam. Adapun pepatah Jawa kuno tersebut sebagai berikut dapat kalian jadikan inspirasi.

14. Manunggaling kawula gusti

Makna dari pepatah tersebut yakni, "Manunggalnya atau bersatunya antara kawula (hamba) dengan sifat-sifat Tuhannya."

15. Manungsa iku kanggonan sipating Pangeran

Makna dari pepatah tersebut yakni "Manusia itu memiliki sifat Tuhan."

16. Sluman slumun slamet

Makna dari pepatah tersebut yakni, "Biarpun kurang hati-hati tapi masih diberi keselamatan."

17. Sabar sareh mesthi bakal pikoleh

Makna dari pepatah tersebut yakni, "Pekerjaan apapun jangan dilakukan dengan tergesa-gesa agar berhasil."

18. Dhemit ora ndulit, setan ora doyan

Maknanya adalah "Berupa doa dan harapan agar selalu diberi keselamatan, tidak ada suatu halangan dan rintangan."

19. Tuna sathak bathi sanak

Makna dari pepatah tersebut yakni "Merugi harta tapi mendapatkan sahabat."

20. Becik ketitik, ala ketara

Makna dari pepatah tersebut yakni "Perbuatan baik akan selalu dikenali, dan perbuatan buruk nantinya juga akan diketahui juga."

21. Nglurug tanpa bala, menang tanpa ngasorake

Makna dari pepatah tersebut yakni "Menyerbu tanpa pasukan, menang tanpa merendahkan lawan, sifat kesatria yang bertanggung jawab dan berbudi pekerti luhur."

22. Kaya banyu karo lenga

Pepatah Jawa tersebut bermakna, "Tidak pernah rukun ibarat air dan minyak yang tidak dapat menyatu."

23. Jaman iku owah gingsir

Makna dari pepatah tersebut yakni "Ruang, waktu, serta zaman akan selalu dinamis dan berubah."

24. Sepi ing pamrih, rame ing gawe

Pepatah Jawa tersebut bermakna "Melakukan suatu pekerjaan tanpa merasa pamrih."

25. Dhuwur wekasane, endhek wiwitane.

Pepatah Jawa tersebut bermakna "Kesengsaraan yang membuahkan kemuliaan."

26. Dumadining sira iku lantaran anane bapa biyung ira

Pepatah Jawa tersebut bermakna "Terjadinya dirimu karena diciptakannya ibu bapakmu sehingga kedua orang tua harus dimuliakan."

27. Cakra manggilingan

Maknanya adalah "Kehidupan itu dinamis seperti roda yang berputar, tidak tinggi ketika dipuji tidak jatuh ketika dimaki. Tetap berbuat baik, benar serta senantiasa mengingat Tuhan."

28. Desa mawa cara, negara mawa tata

Maknanya, "Setiap daerah memiliki adat istiadat atau aturan yang berbeda."

29. Tunggak jarak mrajak tunggak jati mati

Maknanya, "Perkara jelek merajalela sedangkan perkara baik tinggal sedikit."

30. Kesandhung ing rata, kebentus ing tawang

Pepatah Jawa tersebut bermakna "Menemui musibah yang tidak disangka-sangka."

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3. Pepatah Jawa dengan Nasihat Bermasyarakat

Beragam pepatah Jawa juga memiliki nasihat tentang kehidupan bermasyarakat. Hal ini dapat menjadi pelajaran kehidupan bermasyarakat lebih rukun dan saling menghargai. Adapun pepatah Jawa dengan nasihat bermasyarakat tersebut sebagai berikut.

31. Kacang ora ninggal lanjaran

Maknanya adalah "Kebiasaan anak selalu meniru dari orang tuanya."

32. Dudu sanak dudu kadang, yen mati melu kelangan

Pepatah Jawa tersebut bermakna, "Meskipun tidak ada ikatan darah, namun terasa sudah seperti bagian dari keluarga, yang jika ada duka, ikut merasa sedih dan kehilangan."

33. Sembur-sembur adus, siram-siram bayem

Pepatah Jawa tersebut bermakna, "Sebuah tujuan yang terlaksana karena mendapat dukungan banyak orang."

34. Obah ngarep kobet mburi

Maknanya adalah, "Segala tindakan pemimpin selalu jadi anak buahnya."

35. Menthung koja kena sembagine

Pepatah Jawa tersebut bermakna, "Menggambarkan seseorang yang merasa telah memperdayai namun sebenarnya dia sendiri yang telah terpedaya."

36. Lambe satumang kari samerang

Pepatah Jawa tersebut bermakna "Orang yang sudah berkali-kali dinasehati tapi tak juga didengarkan."

37. Kebat kliwat, gancang pincang

Pepatah Jawa tersebut bermakna "Tindakan yang tergesa-gesa pasti tidak sempurna."

38. Dandhang diunekake kuntul, kuntul diunekake dandhang

Maknaya adalah "Perkara yang buruk dianggap baik, sedangkan yang baik dianggap buruk."

39. Beras wutah arang bali menyang takere

Pepatah Jawa tersebut bermakna, "Menggambarkan sesuatu yang sudah rusak tidak akan bisa kembali sama seperti semula."

40. Ngundhuh wohing pakerti

Pepatah tersebut bermakna, "Apa pun yang kita lakukan akan membuahkan hasil yang sepadan."

41. Adigang, adigung, adiguna

Maknanya yakni "Mengandalkan kekuatan, kekuasaan dan kepintarannya."

42. Sepi ing pamrih, rame ing gawe

Maknanya yakni "Melakukan pekerjaan tanpa pamrih."

43. Kakehan gludug kurang udan

Pepatah tersebut bermakna, "Terlalu banyak bicara namun tidak pernah memberi bukti."

Nah itulah 43 pepatah Jawa sebagai warisan budaya yang memiliki makna mendalam serta nasihat tentang kehidupan.

Sumber: liputan6.com dan brilio.net

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)