Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Barangkali, drama anekdot bukan hal yang asing bagi kalian. Teks anekdot sendiri bisa ditemukan dalam obrolan sehari-hari. Biasanya, seseorang menggunakan teks anekdot sebagai media untuk menyampaikan kritikan agar terkesan lucu atau sekaligus lebih mengena.
Drama anekdot berisi cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan. Biasanya memuat kisah orang penting atau terkenal. Selain menghibur, cerita tersebut bisa sekaligus menyentil saat disampaikan di hadapan publik.
Nah, jika kalian penasaran mengenai arti drama anekdot beserta contohnya, silakan simak informasi selengkapnya berikut ini.
Advertisement
Ilustrasi (Credit: Unsplash)
Drama anekdot merupakan drama yang memuat teks anekdot atau cerita yang lucu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.
Tak hanya berisi peristiwa yang lucu atau konyol, anekdot juga memuat ungkapan kebenaran yang lebih umum. Oleh karena itu, drama anekdot bisa digunakan sebagai sindiran dan kritikan. Kritikan tersebut bisa disampaikan di hadapan umum dengan tema beragam, mulai dari pelayanan sosial, hukum, pendidikan, lingkungan, dan lain sebagainya.
Secara singkat drama anekdot bisa dipahami sebagai cerita singkat yang lucu, menghibur, sekaligus bisa dijadikan media untuk menyampaikan kritik yang berdasar pada pengalaman hidup seseorang.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Ilustrasi (Credit: Unsplash)
Agar lebih jelas, kalian bisa langsung menyimak contoh drama anekdot panjang di bawah ini.
Di suatu sore, ada dua anak sekolah yang berjalan-jalan di taman untuk melepas lelah.
Doni : "Kamu minum apa sih? Bagi-bagi dong!" (Merebut minuman)
Reza : "Nggak usah maksa gitu. Ini, aku kasih."
Doni : "Hehehe, aku habisin ya?" (tersenyum lebar)
Reza : "Terserah." (Pasrah)
Minuman telah habis. Dengan cueknya Doni membuang kaleng minuman itu dan jatuh tepat di samping kakinya tetapi Reza tidak mengetahuinya.
Doni "Eh, aku punya pisang. Kamu mau?" (memberikan sebuah pisang)
Reza : "Boleh. Kebetulan aku lapar." (mengelus perut)
Setelah makan, mereka kembali berjalan-jalan. Di sudut taman ada seorang tuna netra bernama Joko yang berjalan-jalan menggunakan tongkat. Tiba-tiba dia terjatuh.
Joko: "Astagfirullah, apa ini?" (mengambil benda yang membuatnya terjatuh). Ternyata kaleng. Siapa yang tega membuang sampah di sini. Bukannya banyak tempat sampah di tempat ini?" (berjalan kearah tempat sampah)
Dari jauh ada Reza sedang memperhatikan Joko.
Reza : "Lihat orang itu, dia buta tetapi dia peduli."
Doni : "Apa maksudmu? Aku tidak mengerti." (terlihat bingung)
Reza : "Kau ini bagaimana sih? (terlihat kesal) Orang buta itu saja mau peduli dengan lingkungan, kamu mau kalah sama dia?"
Doni: "Ya enggak lah. Secara aku lebih sempurna dari dia. Masa aku kalah sama orang buta seperti dia?" (berbicara sombong)
Reza : "Jangan sombong begitu. Bukannya kamu yang membuang kaleng di tempat itu?"
Doni : (terlihat gelisah) "E-e-eng-enggak kok. Jangan asal nuduh dong!" (terlihat marah)
Reza : "Gak usah bohong. Aku lihat sendiri kok. Cepat minta maaf."
Doni : "Ogah. Cuma buang kaleng satu aja kamu udah berisik. Gak usah sok deh."
Reza : (menggelengkan kepala) "Kamu itu, sudah salah tidak mau minta maaf. Bagaimana kalau orang buta tadi terluka?"
Doni : "Nggak usah berlebihan." (Membentak kemudian berjalan menjauh. Tiba-tiba dia terjatuh).
Doni : "Siapa yang membuang kulit pisang di sini?" (Bangkit perlahan dan terlihat sangat marah).
Reza : "Bukannya itu kulit pisang yang kau buang tadi?" (berteriak dari jauh).
Doni: (Terlihat kesal sekaligus malu).
Advertisement
Ilustrasi (Credit: Unsplash)
Di bawah ini terdapat contoh drama anekdot pendek yang bisa kalian baca.
1. Sekolah Bertaraf Internasional
(Di sekolah bertaraf internasional)
Seorang guru masuk ke kelas. Sebelum pelajaran dimulai, ia menyampaikan pengumuman kepada murid-muridnya.
Guru: "Ibu punya berita baik untuk kita semua. Sebentar lagi, sekolah kita akan menjadi Sekolah Bertaraf Internasional! Nah untuk menyambut hal bahagia ini, Ibu mau bertanya. Coba Didi, apa yang akan kamu lakukan untuk menyambut hal ini?"
Didi : "Saya akan belajar lebih giat lagi."
Guru : "Wah bagus sekali. Selanjutnya, kalau kamu bagaimana Tami?"
Tami : "Harus siap uang bu!"
Mendengar jawaban spontan tersebut, Ibu Guru mencoba bertanya kembali kepada Tami.
Guru : "Lho kenapa?"
Tami : "Ya jelas. Karena apabila sekolah ini nanti statusnya SBI pasti bayarnya lebih mahal. Masa iya sih sama aja?
Guru : "Kamu kok jawabnya seperti itu? Tidak seperti itu Nak. Jika nanti sekolah kita setara internasional, artinya kita setara dengan sekolah di luar negeri sana."
Tami : "Tapi Bu, kalau menurut saya, SBI itu bukan Sekolah Bertaraf Internasional, tapi Sekolah Bertarif Internasional."
Ibu Guru hanya tersenyum saat mendengar Tami berkata seperti itu. Pelajaran pun langsung dimulai.
2. Pejabat Konser
Pada suatu hari terdapat dua bersaudara kakak dan adiknya yang sedang asyik melakukan sebuah perbincangan. Mereka berbincang sambil menonton acara berita di suatu chanel. Mereka saling melemparkan argumen dan bertukar pendapat mengenai apa yang sedang mereka tonton, yakni berita tentang organisasi dan sejumlah istri para pejabat yang tengah asyik berwisata ke suatu tempat yang berada di luar negeri.
Kakak: "Coba kamu perhatikan ibu itu Dek, terlihat dari atas sampai bawah memakai barang mewah. Semua yang dipakai merupakan barang bermerk import dan semuanya kompak."
Adik: "Apa itu suatu masalah kak? Itu kan hak mereka menggunakan barang dan pakaian merk apa pun bukan urusan kita."
Kakak: "Mungkin semua itu nampak terlihat begitu elit tapi coba kamu perhatikan penampilan rambut mereka yang berwarna cokelat muda disemir layaknya orang bule. Selain itu baju yang mereka gunakan semuanya berwarna hitam dan pink. Bukankah sepatu yang mereka gunakan juga terlalu tinggi. Apakah pantas jika seorang pejabat berpenampilan seperti layaknya seorang turis?"
Adik: "Apa kakak tidak tahu bahwa mereka hendak pergi ke luar negeri untuk menyelenggarakan sebuah konser?"
Kakak beradik itu pun saling pandang, kemudian tersenyum.
Nah, KLovers, itulah penjelasan tentang drama anekdot sekaligus contoh yang bisa kalian jadikan referensi.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/gen/ans)
Advertisement
7 Potret Busana Manggung Lyodra Ginting yang Selalu Memukau dan Keluarkan Aura Bintang
Potret Cantik Feby Febiola Tetap Awet Muda di Usia 46 Tahun
Hati-Hati! Ini Makanan Sehari-Hari yang Bisa 'Menyuburkan' Sel Kanker
8 Kebiasaan Sederhana untuk Menghilangkan Rasa Malas agar Hidup Lebih Produktif
Peran Penting Bermain untuk Anak dalam Perkembangan Otaknya, Wajib Dipahami