Arti Reaktif, Positif, dan Negatif dalam Tes Covid-19, Pahami Bedanya

Diperbarui: Diterbitkan:

Arti Reaktif, Positif, dan Negatif dalam Tes Covid-19, Pahami Bedanya
Arti reaktif dalam tes covid-19 (Credit: Unsplash)

Kapanlagi.com - Kata "reaktif" merupakan istilah yang cukup sering terdengar sejak adanya virus Covid-19. Setiap kali melakukan rapid tes, seseorang akan mendapat hasil positif, negatif, atau reaktif. Lalu, apa sih sebenarnya arti reaktif?

Arti reaktif perlu dipahami setiap orang agar dapat memahami hasil rapid tes. Jangan sampai kalian salah paham dengan hasil yang diperoleh sehingga tak mendapatkan perawatan seperti yang seharusnya.

Pada konteks rapid tes Covid-19, arti reaktif dapat dipahami sebagai adanya antibodi terhadap virus yang sedang menyerang tubuh. Namun, virus tersebut belum tentu menjadi penyebab Covid-19. Agar lebih jelas, kalian bisa menyimak informasi selengkapnya berikut ini.

 

1. Arti Reaktif pada Tes Covid-19

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti reaktif adalah sifat cenderung tanggap atau segera bereaksi terhadap sesuatu yang timbul atau muncul. Tak melulu soal tes Covid-19, kata ini bisa digunakan secara umum untuk menyebut orang yang cepat bereaksi terhadap sesuatu.

Namun, setelah digunakan sebagai sebutan hasil tes, kata ini semakin sering digunakan. Arti reaktif pada tes Covid-19 tidak sama dengan positif. Setelah mendapat hasil tes reaktif, pasien diwajibkan melakukan tes ulang melalui polymerase chain reaction (PCR). Hanya tes tersebut yang dapat membuktikan mengenai status pasien.

Reaktif belum berarti positif, tapi belum tentu juga negatif. Mungkin saja antibodi memang sedang memerangi virus tertentu, namun bukan infeksi SARS-CoV2. Berikut ini terdapat beberapa kemungkinan kondisi yang menyebabkan hasil tes menjadi reaktif:

- Adanya infeksi virus SARS-CoV2.

- Adanya infeksi SARS-CoV2 di masa lalu.

- Adanya reaksi silang dengan virus lain.

Karena ada berbagai kemungkinan dari hasil tes reaktif, kalian tak perlu panik saat mendapatkannya. Kalian disarankan untuk melakukan isolasi mandiri, sesuai dengan arahan nakes. Setelah itu, lakukan tes ulang untuk mendapatkan konfirmasi status melalui PCR atau swab tenggorokan. Metode ini direkomendasikan oleh WHO untuk benar-benar mendeteksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Arti Positif pada Tes Covid-19

Tak hanya arti reaktif, kalian juga perlu perhatian dengan hasil tes positif Covid-19. Saat hasil tes positif, berarti kalian memang sedang terinfeksi virus SARS-CoV-2. Pada tes kit, akan ada indikator IgG yang menunjukkan bahwa di dalam tubuh ada antibodi yang terbentuk setelah terpapar virus.

Sementara IgM merupakan antibodi yang bereaksi setelah seseorang terpapar virus. Indikator dalam tes tersebut antara lain yaitu C (control), IgG, dan IgM. Jika kalian terpapar virus, maka akan ada indikator sebagai berikut ini:

- IgG dan IgM positif akan ditunjukkan dengan garis berwarna merah pada C (control). Dua garis merah lainnya muncul di IgG dan IgM.

- IgG positif akan ditunjukkan dengan garis berwarna merah pada C (control) dan IgG.

- IgM positif akan ditunjukkan dengan garis berwarna merah pada C (control) dan IgM.

 

3. Arti Negatif Pada Tes Covid-19

Setelah memahami arti reaktif dan positif pada tes Covid-19, kalian juga perlu mencari tahu tentang hasil negatif. Jika kalian dinyatakan negatif, berarti di tubuh kalian memang tidak ditemukan adanya antibodi IgM dan IgG yang melawan virus Corona.

Meski begitu, kalian tetap harus berhati-hati karena tetap ada kemungkinan kalian terpapar virus. Kemungkinan itu disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:

- Belum terinfeksi virus maka tetap lakukan pencegahan dengan menaati protokol kesehatan.

- Tubuh kalian belum membentuk antibodi. Bisa jadi sebenarnya kalian sudah terpapar virus, tapi tubuh belum memberi perlawanan. Antibodi IgM dan IgG membutuhkan waktu 2 - 4 minggu untuk dihasilkan. Antibodi itulah yang dideteksi untuk mengetahui status pasien.

- Rapid tes dianggap kurang ideal maka kalian disarankan untuk mendapatkan diagnosis Covid-19 yang lebih valid. Pemeriksaan lain antara lain, PCR, Rontgen atau CT Scan paru-paru.

 

4. Isolasi Mandiri

Mengetahui arti reaktif, positif, dan negatif saja tak cukup untuk melawan Covid-19. Kalian juga perlu membekali diri dengan pengetahuan tentang pelaksanaan isolasi mandiri berikut ini.

- Hindari untuk bepergian ke luar rumah, usahakan untuk melakukan segala aktivitas di rumah, termasuk bekerja, belajar, dan beribadah.

- Biasakan untuk cuci tangan dengan air mengalir dan sabun selama 20 detik atau gunakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60 persen.

- Terapkan physical distancing dengan membatasi kontak fisik dan menjaga jarak dengan orang lain setidaknya 1 meter.

- Hindari untuk menyentuh wajah, terutama mata, hidung, dan mulut.

- Usahakan untuk tutup hidung dan mulut dengan lipat siku, lengan bawah, atau tisu ketika bersin atau batuk, lalu segera buang tisu ke tempat sampah.

- Biasakan untuk menutup hidung dan mulut dengan masker saat sedang berdekatan dengan orang lain.

- Bersihkan benda-benda yang sering disentuh, seperti gagang pintu atau handphone, dengan disinfektan secara rutin.

- Hindari berbagi penggunaan alat mandi dan alat makan dengan orang lain.

Nah, KLovers, itulah penjelasan mengenai arti reaktif, positif, dan negatif pada rapid tes Covid-19. Apa saja hasil tes yang kalian dapat, penting untuk terus memantau kondisi kesehatan.

Jika kalian bergejala, seperti demam, batuk, hingga sesak napas maka segera hubungi fasilitas kesehatan. Dengan begitu, kalian akan segera mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)