Kapanlagi.com - Pesta pernikahan merupakan salah satu pesta yang diidamkan sebagian orang. Bersanding bersama orang terkasih di pelaminan mungkin menjadi hal yang dinantikan.

Namun berbeda dengan wanita asal Tajikistan ini. Tak sedikitpun bibirnya merekahkan senyum saat melangsungkan pesta pernikahannya.

Pernikahan antara Saidsho Asrorov dan istrinya, Marjona Hudoidodova ternyata dilangsungkan atas perintah Presiden Tajikistan Emomali Rahmon. Pemimpin diktator itu sudah berkuasa selama seperempat abad lamanya.

Presiden tersebut mengumumkan bahwa Asrorov harus menikah dengan seorang perempuan yang dikehendakinya. Bahkan, pengumuman tersebut ditindaklanjuti dengan membentuk sebuah komite perjodohan untuk mencari istri bagi Asrorov. Dan pilihan mereka jatuh pada Hudoidodova yang berusia 22 tahun.

Keterlibatan Rahmon berawal saat Asrorov membacakan sebuah puisi penuh pujian di sebuah pertemuan yang dihadiri oleh orang terkuat di Tajikistan itu. Saat ditanya mengenai status pernikahannya, Asrorov menjawab belum menikah kemudian setelah membentuk komite perjodohan, pilihan jatuh kepada Hudoidodova untuk menjadi istri Asrorov.

Perjodohan sangat umum terjadi di Tajikistan yang mayoritas penduduknya Muslim. Namun merupakan kejadian langka jika seorang presiden sampai terlibat dalam perjodohan salah satu rakyatnya. Ironisnya, kabar pernikahan bahkan baru diterima Hudoidodova beberapa hari sebelum pesta pernikahan dilangsungkan.

Komite perjodohan memilih Hudoidodova karena wanita dari desa Gulzor itu dinilai sebagai sosok yang terampil, berpendidikan, dan bermartabat. Karena pernikahan ini atas perintah presiden, maka biaya pestanya ditanggung pemerintah dengan nilai sebesar 1.400 poundsterling atau setara dengan Rp 24 juta.

Wah, bagaimana menurutmu tentang perjodohan ini, KLovers?