Cerita Seorang Kakek yang Baru Berangkat Haji di Usia 100 Tahun, Terus Semangat Meski Sempat Batal Tiga Kali

Penulis: Anastasia Cecilia Ginting

Diperbarui: Diterbitkan:

Cerita Seorang Kakek yang Baru Berangkat Haji di Usia 100 Tahun, Terus Semangat Meski Sempat Batal Tiga Kali
Kapanlagi.com/Darmadi Sasongko

Kapanlagi.com - Kaib Ibrohim adalah seorang kakek yang terus menunggu jadwalnya untuk menunaikan ibadah haji. Usianya yang kini genap 100 tahun itu tidak menutup semangatnya untuk melaksanakan kewajibannya.

Mbah Kaib, demikian biasa dipanggil, seolah tidak sabar segara menunaikan rukun Islam kelima itu. Ia kerap menanyakan kepastian waktu keberangkatan, apalagi setelah beberapa kali tertunda.

"Jare nek wis manasikkan iku wis arep berangkat. Mboh berangkat kapan. Nek rong minggu maneh, berarti Kamis Kliwon," kata Kaib dalam bahasa Jawa saat ditemui di rumahnya. (Katanya kalau sudah manasik, tandanya sudah akan berangkat. Tapi tidak tahu kapan, kalau kurang sekitar dua minggu berarti berangkatnya Kamis Kliwon)


1. Sempat Gagal Berangkat Tiga Kali Karena Corona

"Coro gak ada Corona sudah berangkat. Batal ping telu," tambah Kaib. (Seandainya tidak ada Corona sudah berangkat. Batal berangkat tiga kali)

Kaib tinggal bersama bersama anak bungsunya dan sang menantu, Asiyeh dan Narimo di Dusun Sumberduren Kidul RT 29/ RW 09 Desa Sidodadi, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang.

Keseharian hidupnya sebagai petani dengan menanam singkong dan kayu sengon. Saat tubuhnya masih kuat, Ia juga merawat beberapa ekor sapi.

Kendati usianya sudah lanjut, Kaib masih rutin pergi ke sawah dan bercocok tanam. Bahkan jarak sawahnya ditempuh dari rumah  dengan berjalan kaki. Butuh waktu sekitar dua jam untuk sampai di lahan yang digarapnya selama ini.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Masih Kuat Pergi ke Ladang

Aktivitas Kaib pun lebih sering ditempuh dengan berjalan kaki dengan kondisi jalanan lereng dan bebatuan. Sesekali menantunya mengantar atau menjemput dari sawah, terutama setiap Kamis sore. Karena harus tahlil dan Jumatan pada esok harinya.

Terkadang Kaib juga tidur di sawah. Biasanya saat berangkat sudah pamitan pada anaknya kalau tidak pulang. Karena memang di sawah juga sudah membuat gubuk yang dilengkapi panel tenaga surya.

Keluarga sebenarnya sudah meminta Kaib untuk beraktivitas di rumah, tetapi tidak pernah mau. Begitu bangun tidur, Kaib rutin langsung mandi pagi, salat subuh dan berangkat ke sawah.

"Kalau gak nyambut gawe nang awak gak enak, loro kabeh. Jane gak oleh nang tegal," kata Kain.  (Kalau tidak kerja di badan tidak enak, sakit semua. Sebenarnya tidak boleh ke sawah).

Kaib sendiri hidup menduda sajak istrinya meninggal dunia pada 1985. Saat itu anak bungsunya yang sekaligus anak ke-6 masih baru masuk Sekolah Dasar (SD). "Saking kepingine haji, ora pengin rabi maneh. Penting munggah kaji," ujarnya.

3. Masih Setia Menunggu Jadwal Ibadah Haji

Kaib bersyukur dikaruniai umur panjang dan berkesempatan menunaikan ibadah haji tahun ini. Dia mengaku pernah dalam kondisi sakit parah selama 18 hari dan hanya bisa minum air putih. Tetapi Allah berkehendak hingga dirinya memiliki umur panjang.

Dia mengaku dalam kondisi sehat wal afiat dan siap mengikuti prosesi di Tanah Suci. Pola makannya juga wajar dan tidak punya pantangan apapun.

"Gak tarak opo-opo, apa yang enak ya dimakan. Mandi setiap bangun tidur. Sing mendemi (memabukkan) gak arep," ujarnya.

Kaib juga beruntung, anak ketiganya, Sarmadi juga mendapatkan panggilan menjalankan ibadah haji. Sehingga menjadi tempatnya bertanya dan belajar selama proses dan haji nanti.

"Jare anak kulo, pokok tak dampingi, sampeyan tinggal berangkat. Iso gak iso bareng aku. Engkok nek gak apal, tak tuntun doanya pak," katanya menirukan.

"Lek mlaku yo alon-alon. Apal-apalan, moro lali maneh," katanya tersenyum.

Sementara Asiyeh mengungkapkan, ayahnya secara fisik kondisinya sehat dibandingkan kebanyakan orang di usia yang sudah seabad. Namun sedikit persoalan urusan pendengaran yang sudah mulai berkurang.

"Cuma pendengarannya yang berkurang," tegasnya.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/dar/nas)

Reporter:

Darmadi Sasongko

Rekomendasi
Trending