Ciri-Ciri Syair dan Jenisnya Lengkap dengan Contoh, Sehingga Mudah Dipahami

Penulis: Puput Saputro

Diterbitkan:

Ciri-Ciri Syair dan Jenisnya Lengkap dengan Contoh, Sehingga Mudah Dipahami
Ilustrasi (credit: freepik)

Kapanlagi.com - Ada banyak bentuk karya kesusastraan, selain pantun dan puisi kita juga mengenal adanya syair. Uniknya, syair tidak murni berasal dari Tanah Air. Syair merupakan bentuk karya kesusastraan Indonesia lama yang berasal dari Tanah Arab. Karena mendapat pengaruh dari negeri yang jauh, syair punya karakteristik yang berbeda dengan pantun yang khas Nusantara. Karakteristik tersebut bisa dilihat dari ciri-ciri syair.

Sama halnya dengan puisi dan pantun, syair ditulis dalam bentuk bait-bait. Bedanya, syair disampaikan dalam wujud yang panjang bak suatu kisah atau cerita. Tak sekadar cerita biasa, dalam syair juga terkandung makna dan pesan mendalam.

Istilah syair sendiri berasal dari kata bahasa Arab, Syi'ir atau Syu'ur yang berarti 'perasaan yang menyadari'. Sementara, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), syair dimaknai sebagai puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas empat baris dan mempunyai akhir bunyi yang sama.

Agar lebih paham apa itu syair? Simak ulasan berikut ini tentang ciri-ciri syair dan jenis-jenisnya yang sudah dirangkum dari berbagai sumber.

 

1. Jumlah Baris Tiap Bait

Ciri syair yang pertama bisa dilihat dari jumlah baris di setiap baitnya. Dalam satu bait syair selalu tersusun atas 4 baris kalimat larik. Sebagai contohnya perhatikan penggalan syair karya St. Takdir Alisjahbana berikut ini:

Berhentilah kisah raja Hindustan (baris 1)

Tersebutlah pula suatu perkataan (baris 2)

Abdul Hamid Syah paduka Sultan (baris 3)

Duduklah baginda bersuka-sukaan (baris 4)

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Jumlah Kata Tiap Baris

Selain jumlah baris dalam bait, ternyata juga terdapat aturan mengenai jumlah kata di setiap baris dalam syair. Jumlah kata di setiap baris syair yaitu antara 4-6 kata saja. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh penggalan syair di bawah ini:

Paksi / Simbangan /konon / namanya (berjumlah 4 kata)

Cantik / dan / manis / sekalian / lakunya (berjumlah 5 kata)

Matanya / intan / cemerlang / cahayanya (berjumlah 4 kata)

Paruhnya / gemala / tiada / taranya (berjumlah 4 kata)

 

3. Jumlah Suku Kata Tiap Baris

Syair dan pantun sama-sama tergolong jenis puisi lama. Sama seperti pantun, jumlah suku kata pada tiap baris syair juga dibatasi cukup antara 8-12 suku kata. Agar lebih jelas, kalian bisa perhatikan contoh penggalan syair di bawah ini:

Ter/bang/nya/ Sim/bang/an ber/pe/ri/-pe/ri/ (11 suku kata)

Lin/tas/ di/ Kam/pung/ Ba/yan/ Jo/ha/ri/ (10 suku kata)

Ter/li/hat/lah ke/pa/da/ pu/tri/nya/ Nu/ri/ (12 suku kata)

Mu/ka/nya/ ce/mer/lang/ ma/nis/ ber/se/ri/ (11 suku kata)

 

4. Bersajak a-a-a-a

Meski sama-sama termasuk jenis puisi lama, ternyata ada perbedaan yang mencolok antara pantun dan syair. Salah satu perbedaan itu terletak pada bagian akhir atau sajak. Pasalnya, salah satu ciri-ciri syair yaitu bersajak a-a-a-a. Sementara, seperti yang kita tahu pantun bersajak a-b-a-b. Perhatikan contoh penggalan syair di bawah ini:

Paksi Simbangan konon namanya (berakhiran a)

Cantik dan manis sekalian lakunya (berakhiran a)

Matanya intan cemerlang cahayanya (berakhiran a)

Paruhnya gemala tiada taranya (berakhiran a)

 

5. Setiap Baris Adalah Isi

Ciri syair selanjutnya juga membedakannya dengan pantun. Setiap bait pantun selalu terdiri atas bagian sampiran dan isi. Hal ini berbeda dengan syair yang tidak memiliki sampiran, sebab setiap barisnya merupakan satu kesatuan isi. Untuk lebih jelasnya, coba perhatikan contoh syair berikut ini.

Berhentilah kisah raja Hindustan
Tersebutlah pula suatu perkataan
Abdul Hamid Syah paduka Sultan
Duduklah baginda bersuka-sukaan

Abdul Muluk putra baginda
Besarlah sudah bangsawan muda
Cantik menjelis usulnya syahda
Tiga belas tahun umurnya ada

Parasnya elok amat sempurna
Petah menjelis bijak laksana
Memberi hati bimbang gulana
Kasih kepadanya mulia dan hina

Akan Rahmah puteri bangsawan
Parasnya elok sukar dilawan
Sedap manis barang kelakuan
Sepuluh tahun umurnya tuan

 

6. Berisi Kisah Cerita

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, syair disajikan dalam bentuk kisah atau cerita yang pajang. Sehingga, setiap baris dan baitnya saling berhubungan dan membentuk alur. Cerita atau kisah yang disampaikan dalam syair sering kali bersinggungan dengan unsur mitos, sejarah, agama/filsafat, ataupun rekaan belaka.

 

7. Jenis-Jenis Syair

Sama seperti puisi dan pantun, syair ternyata juga ada banyak jenisnya. Jenis-jenis syair ini dikelompokkan berdasarkan tema atau isi cerita di dalamnya. Berikut ini beberapa jenis-jenis syair.

1. Syair Panji
Syair panji merupakan syair yang ditulis sebagai pelipur lara. Syair jenis ini biasanya bertema kisah pengembaraan dan peperangan. Di samping itu, dalam syair panji sering kali juga terdapat unsur kisah percintaan.

2. Syair Agama
Syair Agama merupakan syair terpenting. Syair agama terdapat empat jenis, yaitu syair sufi, syair tentang ajaran Islam, syair riwayat cerita nabi, dan syair nasihat.

3. Syair Sejarah
Sesuai dengan namanya syair sejarah merupakan jenis syair yang ditulis berdasarkan peristiwa sejarah. Sebagian besar syair sejarah berisi tentang peperangan.

4. Syair Kiasan
Syair kiasan ditulis dengan tujuan menyampaikan pesan dalam bentuk kiasan. Syair ini disebut juga syair binatang dan bunga-bungaan. Selain itu isi syair ini juga bisa berupa sindiran.

5. Syair Romantis
Syair romantis tentu saja berisi tentang percintaan. Syair jenis ini juga sering dijumpai pada cerita pelipur lara hikayat maupun cerita rakyat.

Itulah di antaranya ciri-ciri syair dan jenis-jenisnya. Semoga bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan.

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending