Doa Habis Sahur dan Artinya, Ketahui Pula Niat Puasa Beserta Hikmahnya

Diterbitkan:

Doa Habis Sahur dan Artinya, Ketahui Pula Niat Puasa Beserta Hikmahnya
Ilustrasi (Credit: Unsplash)

Kapanlagi.com - Setiap memasuki bulan Ramadan, umat Islam diwajibkan untuk berpuasa. Sebelum menjalankan puasa, dianjurkan untuk makan sahur. Wajar jika kemudian kalian bertanya-tanya, apa ada doa habis sahur?

Ya, terdapat doa habis sahur yang bisa kalian lafalkan. Doa ini juga dilafalkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Nah, jika kalian penasaran dengan doa habis sahur, silakan simak penjelasan berikut ini. Ada pula informasi mengenai niat puasa Ramadan beserta hikmahnya.

 

1. Doa Habis Sahur dan Artinya

Sebagai seorang muslim, wajib hukumnya untuk berpuasa di bulan Ramadan. Karena harus menahan segala hawa nafsu termasuk lapar dan haus, umat Islam biasanya makan sahur sebelum waktu subuh. Meski tidak menjadi syarat sah puasa, sahur menjadi hal yang dianjurkan.

Pasalnya, Rasulullah Muhammad SAW sebagai suri tauladan juga melakukan santap sahur bersama para sahabat sebelum berpuasa. Menu sahur yang sering disantap adalah kurma. Setelah itu, berdasarkan hadis riwayat Thabrani, Rasulullah SAW membaca doa habis sahur seperti di bawah ini.

Bacaan: "Yarhamullahul mutasahhirin."

Artinya: "Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya bagi mereka yang bersahur."

Sebagaimana adab makan, sebelum menyantap hidangan sahur seorang muslim juga perlu membaca doa makan untuk menyempurnakan ibadah. Berikut ini doa makan yang bisa kalian lafalkan.

Bacaan: Bismillah. Allahumma baariklanaa fiimaa rodzaqtanaa waqinaa 'adzaabannaar Yarhamullahul mutasahhiriiin.

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah. Ya Allah, berkahilah kepada kami apa yang Engkau karuniakan kepada kami dan peliharalah kami dari azab neraka. Semoga Allah SWT menurunkan rahmat-Nya bagi mereka yang menunaikan sahur."

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Niat Puasa

Selain doa habis sahur, bacaan niat puasa juga menjadi salah satu hal yang kerap dipertanyakan.

Bacaan: "Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanata lillahi ta'ala."

Artinya: "Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah taala."

Ada sejumlah pendapat mengenai niat puasa Ramadan. Melansir laman NU Online, berikut ini penjelasan masing-masing pendapat yang perlu kalian simak.

1. Imam Syafi'i, Malik, Ahmad bin Hambal dan para pengikutnya menyatakan bahwa niat puasa harus dilakukan di malam hari, yaitu antara terbenamnya matahari sampai terbitnya fajar. Jika niat dilaksanakan di luar waktu tersebut, maka hukumnya tidak sah. Pendapat tersebut mengikuti hadis riwayat Hafshah, bahwa Nabi shallallahu ala'ihi wasallam bersabda:

"Barangsiapa yang tidak berniat di malam hari sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya. (HR. Baihaqi dan Daruquthni)."

2. Abu Hanifah dan para pengikutnya berpendapat bahwa niat puasa dapat dilakukan mulai terbenamnya matahari sampai pertengahan siang atau tidak wajib melakukan niat di malam hari. Pendapat itu berpedoman pada firman Allah SWT dalam surat al-Baqarah ayat 187 yang isinya memperbolehkan kaum Mukminin untuk makan, minum, dan bersenggama pada bulan Ramadan sampai terbit fajar. Artinya, niat puasa terjadi setelah terbit fajar.

3. Menurut Imam Hanafi, Syafi'i, dan Hambali, niat puasa wajib diperbaharui dan dilakukan setiap hari. Hari-hari dalam bulan Ramadan bersifat independen yang artinya tidak saling berkaitan. Saat ada batal puasa di suatu hari, hal itu tidak berpengaruh pada batalnya di hari lain.

4. Sebaliknya, Imam Malik dan para pengikutnya tidak mensyaratkan untuk melakukan niat setiap hari. Artinya, niat puasa Ramadan cukup dilakukan di malam hari pertama bulan Ramadhan. Pendapat itu berdasar pada alasan bahwa puasa Ramadan wajib dilaksanakan secara terus menerus, sehingga hukumnya sama seperti satu ibadah.

 

3. Hikmah Makan Sahur

Seperti yang sudah disebutkan di atas, makan sahur memang bukan syarat sah puasa. Meski begitu, hal ini tetap menjadi anjuran dan juga dilaksanakan oleh Rasulullah SAW. Diriwayatkan dari Anas ra, Rasulullah saw bersabda,

"Sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur itu mengandung keberkahan." (HR Syaikhani)

Selain kandungan berkah, makan sahur juga menjadi pembeda antara puasa kaum muslim dengan ahlul kitab. Berikut ini terdapat beberapa hikmah makan sahur yang perlu diketahui.

1. Wujud Kasih Sayang

Sahur bisa menjadi penambah stamina tubuh bagi orang yang berpuasa. Hal ini bisa dianggap sebagai wujud kasih sayang agama Islam pada pemeluknya agar mampu melaksanakan aktivitas di siang hari.

2. Kesempatan Beribadah

Orang yang bangun untuk makan sahur juga mendapatkan kesempatan untuk beribadah. Harapannya, orang yang bangun sampai adzan subuh berkumandang bisa langsung menjalankan ibadah sholat.

3. Tidak Dihisab

Setiap makanan manusia akan dihisab di akhirat. Namun, makanan yang dikonsumsi saat sahur berbeda. Makanan ini akan terbebas dari hisab. Hal itu dijelaskan dalam hadis Nabi berikut ini,

"Ada tiga hal (makanan) di mana seorang hamba tidak akan dihisab oleh Allah SWT, yaitu makanan sahur, makanan saat berbuka puasa, dan makanan yang dinikmati bersama saudara-saudara yang lain." (HR al-Azdra'i).

4. Keistimewaan Umat Islam

Sebagaimana yang sudah disebutkan, sahur menjadi pembeda bagi umat Islam dengan pemeluk agama lain yang sama-sama menjalankan puasa. Mengenai hal itu, Rasulullah SAW bersabda,

"Yang membedakan antara puasa kita dan puasa Ahli Kitab adalah makan sahur" (HR Muslim).

Nah, KLovers, itulah penjelasan mengenai doa habis sahur beserta niat puasa dan hikmahnya yang perlu kalian ketahui.

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)