Dropshipper Adalah Pelaku Bisnis Menjual Barang Tanpa Stok, Pahami Keuntungan dan Tips-Tipsnya

Dropshipper Adalah Pelaku Bisnis Menjual Barang Tanpa Stok, Pahami Keuntungan dan Tips-Tipsnya
Pengertian dropshipper (credit: freepik)

Kapanlagi.com - Teknologi yang berkembang pesat banyak dimanfaatkan untuk hal-hal positif, misalnya dengan memulai usaha. Di era digital seperti saat ini berbagai peluang usaha baru bermunculan. Banyak orang memanfaatkan kecanggihan internet untuk menjalankan bisnis, salah satunya dengan menjadi dropshipper. Apa itu dropshipper? Secara umum, dropshipper adalah orang yang menjalankan bisnis dropship.

Bisnis dropship adalah penjualan barang tanpa stok produk. Artinya, dropshipper adalah satu cara memulai bisnis bagi kalian yang terkendala modal. Selain itu, menjadi dropshipper atau orang yang menjalankan dropship juga dinilai lebih praktis dibanding menjadi reseller. Sebab selain tanpa modal, dropshipper juga tak perlu menyiapkan tempat khusus untuk dijadikan gudang atau kantor.

Tertarik menjadi dropshipper? Simak dulu ulasan mengenai dropshipper adalah pelaku bisnis tanpa modal di bawah ini, yang sudah dirangkum dari berbagai sumber.

1. Mengenal Bisnis Dropship

Bisnis Dropship (credit: freepik)

Seperti yang disinggung sebelumnya, dropshipper adalah sebutan bagi orang atau pihak yang melakukan bisnis dropship. Artinya untuk mengetahui apa itu dropshipper, kita perlu mengenal bisnis dropship.

Pada intinya dropship merupakan bisnis berbasis online yang bisa dilakukan tanpa memerlukan modal. Di samping itu, dropship juga tidak mengharuskan seseorang menyediakan stok produk. Itulah sebabnya bisnis dropship terbilang lebih mudah dan praktis dibandingkan bisnis online lainnya, seperti reseller. Sehingga, menjadi dropshipper bisa jadi pilihan yang cocok bagi kalian yang ingin memulai bisnis.

Meski terbilang mudah dan praktis, menjalankan bisnis sebagai dropshipper tetap butuh keterampilan. Ada berbagai hal yang harus dimengerti dan dikuasai. Pasalnya, menjadi dropshipper harus memperhatikan strategi, khususnya dalam hal pemasaran. Sebab, hanya dengan cara demikian seorang dropshipper bisa meraih keuntungan.

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

2. Perbedaan Dropshipper dengan Reseller

Sempat disinggung sebelumnya, bahwa reseller dan dropshipper adalah dua hal yang berbeda. Meskipun pada hakikatnya reseller dan dropshipper sama-sama agen merupakan penjualan. Namun, terdapat perbedaan mendasar di antara keduanya.

Secara teknis, reseller selalu menyediakan stok produk yang diperoleh dari supplier. Sementara, dropshipper sejatinya hanya menawarkan produk atau menjual informasi suatu produk dari supplier. Oleh karena itulah, dropshipper disebut lebih praktis dan mudah untuk dijalankan pebisnis pemula.

3. Keuntungan Menjadi Dropshipper

Keuntungan Menjadi Dropshipper (credit: freepik)

Dropshipper adalah salah satu bisnis online yang sedang digandrungi saat ini. Selain karena dinilai praktis dan mudah untuk dilakukan pemula, menjadi dropshipper juga menjanjikan sejumlah keuntungan. Berikut beberapa keuntungan menjadi seorang dropshipper.

1. Tidak terlalu membutuhkan banyak modal, sehingga bisa dilakukan siapa saja.

2. Bisnis dropship terbilang fleksibel karena bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja.

3. Praktis karena tidak perlu berurusan dengan pembelian inventaris atau mengelola gudang, dan sebagainya.

4. Dapat memilih jenis produk yang beragam, sehingga potensi pangsa pasar yang terjaring juga lebih luas.

5. Bisnis dropship terbebas dari beberapa beban, seperti: beban pembayaran sewa gudang, proses pengepakan dan pengiriman pesanan, inventaris, proses pengembalian dan pengiriman masuk, dan sebagainya.

6. Relatif lebih mudah memperluas pasar dan relasi atau rekanan bisnis.

4. Langkah-Langkah Menjadi Dropshipper

Menjadi dropshipper memang terbilang mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Meski begitu, menjadi dropshipper tetap harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan tidak boleh sembarangan. Sebab, bagaimana pun menjadi dropshipper juga sama seperti pada umumnya yang bisa saja menanggung rugi. Oleh karena itu, langkah-langkah menjadi dropshipper harus dikuasai.

Adapun langkah-langkah menjadi dropshipper adalah sebagai berikut.

1. Mulai dengan mencari supplier atau toko online terpercaya untuk dijadikan rekanan bisnis. Pastikan juga toko online tersebut terbuka untuk diajak bekerja sama. Sebab, tidak semua supplier atau toko online terbuka untuk bekerja sama dengan dropshipper.

2. Buat kesepakatan dengan rekanan bisnis. Setelah itu, dropshiper meminta akses terhadap gambar dan informasi produk untuk mulai menjalankan strategi marketing.

3. Dropshiper dapat memposting gambar produk di media sosial atau situs penjualan lain.

4. Jika ada pelanggan yang tertarik, mereka akan memesan melalui dropshiper. Selanjutnya, dropshiper tinggal meneruskan pesanan pelanggan kepada di pemilik toko online atau supplier bersangkutan.

5. Setelah transaksi selesai dilakukan sesuai kesepakatan, produk akan dikirim oleh pemilik toko atau suplier. Barang bisa dikirim atas nama dropshiper ataupun nama toko asli tergantung pada kesepakatan di awal.

5. Tips Menjadi Dropshipper

Tips Menjadi Dropshipper (credit: freepik)

Selain langkah-langkah di atas, ada pula beberapa tips untuk menjadi seorang dropshipper. Dengan menerapkan tips-tips ini, penjualan produk diharapkan dapan lebih stabil. Adapun tips-tips menjadi dropshipper adalah sebagai berikut.

1. Pahami Konsep Kerja Dropshipper
Bagaimanapun dropshipper berbeda dengan bisnis pada umumnya. Dropshipper mempunyai konsep kerjasama di antara dua pihak, pemilik toko inline dan dropshipper. Artinya, menjaga komunikasi menjadi hal terpenting dalam bisnis ini.

2. Membuat Branding
Branding yang baik akan membuat calon pembeli merasa yakin pada toko ataupun produk yang ditawarkan. Akan tetapi, branding yang baik juga harus diimbangi dengan pelayanan pelanggan yang baik pula. Sebab, dengan pelayanan yang baik pembeli akan merasa terpuaskan dan tidak membuka kemungkinan akan memesan kembali.

3. Memahami Proses
Dropship mempunyai tahapan yang berbeda dengan bisnis kebanyakan. Agar lancar menjalankan bisnis ini, penting untuk tahu dan paham proses-proses tersebut. Proses tersebut antara lain: dropshipper memasarkan produk - pelanggan tertarik dan melakukan pembelian - dropshipper meneruskan pesanan ke produsen – produsen akan melakukan pengiriman barang ke alamat tujuan customer atau pelanggan.

4. Memilih Produk yang Tepat
Sebelum menjadi dropshipper, penting untuk mengetahui pangsa pasar. Kalian harus memastikan bahwa barang yang akan dijual memang sedang dibutuhkan pasar. Hal tersebut akan memperbesar kemungkinan mendapatkan keuntungan.

5. Memilih Rekanan Bisnis yang Tepat
Seperti yang disinggung sebelumnya, dropship adalah bisnis yang melibatkan dua pihak yaitu dropshipper dan supplier. Oleh karena itu, memilih rekanan bisnis juga jadi salah satu kunci sukses menjadi dropshipper. Pilih rekanan yang terpercaya dan punya reputasi baik.

Itulah di antaranya ulasan mengenai dropshipper adalah orang yang menjalankan bisnis dropship. Bagaimana, apa kalian tertarik menjajal jadi dropshipper?

(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)

Rekomendasi
Trending