Jangan Mudik di Tengah Wabah Virus Corona Covid-19, Bagaimana Saat Lebaran Tiba?

Penulis: Dita Tamara

Diterbitkan:

Jangan Mudik di Tengah Wabah Virus Corona Covid-19, Bagaimana Saat Lebaran Tiba?
(credit: freepik)

Kapanlagi.com - Update terkini terkait pasien positif virus corona selalu bertambah setiap harinya. Langkah-langkah guna mengantisipasi penyebaran virus corona telah dilakukan. Mulai dari sosial distancing, kerja dari rumah, hingga lockdown yang dilakukan oleh beberapa daerah. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang mengambil kesempatan tersebut untuk mudik ke kampung halaman.

Saat ini, belum tersedianya vaksin dan obat yang dapat menghentikan penyebaran virus corona. Angka kasus pasien positif corona juga kian meningkat. Kekhawatiran berlebih juga dirasakan semua orang, hingga kembali ke kampung halaman merupakan hal yang tepat menurut sebagian orang.

Adanya lonjakan penderita positif corona, menyebabkan beberapa pekerjaan terpaksa harus dilakukan di rumah. Selain menekan angka penularan, hal ini dimaksudkan agar virus corona bisa segera mereda. Tak jarang sebagian dari mereka yang mengandalkan pendapatan per hari, jelas jika ekonominya sangat terhimpit. Belum lagi banyaknya perantauan yang ingin kembali ke kampung halaman dengan alasan satu-satunya opsi yang dianggap selamat dari pengangguran maupun perekonomian.

Namun, apakah pilihan tersebut merupakan langkah yang tepat di tengah-tengah pandemik virus corona?

Mengambil keputusan untuk pulang ke kampung halaman merupakan risiko yang sangat tinggi seseorang dapat tertular covid-19. Sebab, penularan covid-19 tidak dapat di prediksi. Pergerakan penularan virus corona ini sangat mudah sekali, virus dapat ditularkan dari satu manusia ke manusia lainnya. Dengan demikian, renungkan kembali untuk mengurungkan niat pulang ke kampung halaman.

 

1. Social Distancing

Social distancing atau jaga jarak untuk berinteraksi sosial, dipercaya mampu membatasi atau memperlambat penyebaran virus corona. Hal ini dilakukan mulai dari menghindari pusat keramaian, menghindari pertemuan massal, hingga menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain.

Mengapa social distancing itu penting? Hingga saat ini, sosial distancing mampu menurunkan risiko lebih banyak untuk menurunkan jumlah orang yang tertular. Selain itu, social distancing perlu dilakukan untuk menjaga jumlah orang yang terjangkit meningkat drastis melebihi kapasitas rumah sakit. Namun, sayangnya perilaku social distancing tidak sepenuhnya diindahkan.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Tetap di Rumah

Presiden telah menghimbau masyarakat untuk melakukan segala aktivitasnya di rumah. Himbauan ini dimaksudkan mulai dari bekerja dari rumah, belajar dari rumah, beribadah dari rumah, dan segala sesuatu yang tidak penting untuk keluar rumah untuk dilakukan di rumah saja.

Banyak dari masyarakat juga memilih tidak menaati anjuran pemerintah. Masih banyak masyarakat yang enggan berdiam diri di rumah dan memilih untuk bertemu banyak orang, bahkan masih banyak yang santai terkait bahayanya virus corona.

Hal ini memang tidak disalahkan penuh oleh masyarakat, bisa jadi masyarakat belum memahami istilah social distancing dengan sepenuhnya. Oleh karenanya, penting untuk dilakukan edukasi serta pemahaman yang diberikan kepada masyarakat.

3. Bagaimana Jika Terpaksa Harus Bepergian?

Banyak orang tetap harus bekerja di tengah-tengah pandemi virus corona. Tips berikut ini bisa membantu anda yang terpaksa bekerja maupun bepergian. Saat bepergian, pastikan untuk mematuhi anjuran kebersihan, seperti:

- Sesering mungkin cuci tangan menggunakan sabun

- Gunakan hand sanitizer

- Tutup mulut dan hidung ketika batuk maupun bersin menggunakan tisu atau siku lengan

- Gunakan masker saat bepergian

- Hindari kontak langsung dengan orang

- Penggunaan detektor suhu untuk meminimalisir gejala demam

Selain itu, penting untuk anda lakukan yaitu selalu membersihkan tempat duduk, sandaran tangan, layer sentuh, dan lain-lain. Gunakan cairan disinfektan untuk membersihkan benda seperti kunci, gagang pintu, remot, dll.

4. Bagaimana dengan Mudik Lebaran?

Kendati pemerintah melarang mudik lebaran, pemerintah masih terus mengkaji kebijakan 'Tidak Mudik Tidak Piknik 2020'. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan, bahwa kebijakan itu diambil guna memutus rantai penyebaran virus corona covid-19.

Tidak mudik lebaran ini digunakan sebagai salah satu alternatif jika pandemi virus corona masih berstatus darurat. Jika? belum bisa ditanggulangi hingga Ramadan, terpaksa mudik lebaran ditiadakan.

Berikut ini merupakan fakta terkait hasil rapat di Kantor Kemenko Maritim dan Investasi:

-Penyampaian larangan mudik (Kemenko Polhukam)

-Keputusan tidak ada mudik bersama (KSP)

-Anjuran tidak mudik dan koordinasi dengan ormas (Kemenag)

-Tidak mengadakan mudik bersama (Kementerian BUMN)

-Operasi Ketupat dan pengaturan lalu lintas (Polri)

-Menghentikan penjualan tiket mulai 21 Maret 2020 (PT KAI)

-Larangan dari Jabodetabek ke Jateng dan Jatim (Kemenhub)

Ulasan di atas yaitu menekankan betapa pentingnya untuk menjaga diri dari wabah virus corona. Urungkan kembali niat anda untuk memutuskan mudik ke kampung halaman. Niat mudik membawa nikmat, justru berbalik menjadi sengsara. Oleh karena itu, lindungi diri, orang tua, dan keluarga di kampung halaman untuk menahan rindu dan tetap mematuhi anjuran pemerintah.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)